Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mitos soal Tomat yang Ditakuti Warga AS dan Eropa Selama Ratusan Tahun

KOMPAS.com - Pada akhir 1700-an, sebagian besar orang Eropa takut memakan tomat. Hal serupa juga terjadi di Amerika Serikat (AS).

Tomat dijuluki sebagai apel beracun karena dipercaya sebagai penyebab para bangsawan sakit dan mati setelah memakannya.

Bagaimana awal mula ketakutan masyarakat AS dan Eropa terhadap tomat?

Sejarah tomat

Dikutup dari Smithsonian Magazine, 18 Juni 2013, tomat berasal dari Mesoamerika. Buah yang disebut sebagai "tomatl" ini telah dimakan oleh suku Aztec sejak 700 M.

Pada awal abad ke-16, penjelajah asal Spanyol pergi ke Meksiko kemudian memperkenalkan benih tomat ke Eropa selatan untuk pertama kalinya.

Tomat baru ditanam di Inggris sekitar 1590-an. Namun tomat tidak untuk dimakan, melainkan sebagai tanaman hias.

Hingga seorang ahli botani untuk Raja Charles I, John Parkinson menyebutkan, meski buah itu dimakan oleh orang-orang di negara yang iklim lebih panas, tetapi tukang kebun Inggris ingin menanamnya sebagai bentuk keingintahuan atau karena keindahannya.

Sementara di AS, awalnya tomat dikonsumsi dan diterima banyak daerah. Seorang herbalis bernama William Salmon menulis di Botanologia pada 1710, juga menulis tentang tomat di California.

Sayangnya, memakan tomat tak lagi sama setelah beredar rumor tak berdasar. Terlebih, banyak yang tahu cara menanamnya, tetapi tidak ada yang tahu cara memasaknya.

Tomat pun disebut sebagai apel cinta, karena menarik untuk dilihat tetapi beracun untuk dimakan.

Meski pada 1822 telah muncul resep memasak tomat di surat kabar lokal, tetapi desas-desus soal tomat beracun tetap saja ada.

Bangsawan yang meninggal

Masyarakat Eropa mulai takut pada tomat setelah kasus kematian orang-orang kaya yang dikaitkan dengan buah tersebut.

Bangsawan atau orang kaya di Eropa pada masa itu menggunakan piring yang terbuat dari timah. Logam semacam itu memiliki kandungan timbal.

Sementara, tomat memiliki tingkat keasaman yang cukup tinggi. Asam pada tomat mampu melepaskan kandungan timbal pada piring timah.

Sehingga, ketika tomat disajikan di piring timah, banyak bangsawan meninggal akibat keracunan. Namun, tomat yang disalahkan dan dituding sebagai kambing hitam.

Akibat minimnya pengetahuan soal hal-hal kimiawi, kejadian itu membuat masyarakat takut memakan tomat, tanpa tahu penyebab sesungguhnya dari kematian para bangsawan.

Literatur keliru soal tomat

Seorang herbalis asal Italia, Pietro Andrae Matthioli, merupakan sosok yang pertama kali mengklasifikasikan tomat sebagai tanaman sejenis nightshade dan mandrake.

Mandrake sendiri memiliki reputasi buruk akibat kepercayaan dalam Alkitab Perjanjian Lama. Meski nyatanya, tanaman itu berbeda dengan tomat.

Sementara di Amerika Utara, tomat juga telah diklasifikasikan sebagai tanaman beracun mematikan dari suku tumbuhan Solanaceae. Tanaman yang mengandung racun alkaloid tropane.

Pada 1597, sebuah publikasi berjudul Herball yang ditulis oleh John Gerard juga membahas soal tomat. Gerard banyak mengambil bahan dari buku pertanian Dodoens dan l'Ecluse (1553).

Dia menulis bahwa daun dan tangkai tanaman tomat beracun, sementara buahnya tidak.

Sejarah yang keliru soal pembuktian Johnson

Ada cerita klasik tentang seseorang yang secara berani membuktikan bahwa tomat tidak beracun. Namun itu hanyalah mitos untuk menyingkirkan mitos lainnya.

Diceritakan, Kolonel Robert Gibbon Johnson adalah warga terpandang di Salem County, New Jersey yang tertarik pada pertanian.

Dengan semangat memajukan pertanian, Johnson ingin membuktikan bahwa tomat menyehatkan dan dapat membuka peluang ekonomi bagi warga lokal.

Pada September 1820, Johnson makan tomat di tangga Gedung Pengadilan Salem County, disaksikan ratusan orang berkumpul di alun-alun.

Dilansir New York Times, 12 September 1993, cerita itu dipercaya sebagai pembuktian paling dramatis dan penuh warna dalam sejarah New Jersey. Padahal, kisahnya bohong belaka.

Seorang sejarawan modern, Andrew F Smith pada 1990 menerbitkan artikel berjudul "The Making of the Legend of Robert Gibbon Johnson and the Tomato" di jurnal New Jersey History.

Menurutnya, memang ada kolonel bernama Johnson yang tinggal di Salem County pada awal abad ke-19 yang mendirikan Masyarakat Pertanian Salem County. Wilayah itu juga telah menjadi pusat penanaman tomat di Amerika Serikat.

Kendati demikian, tak ada buku harian, surat, surat kabar atau sumber lain dari masa itu yang menyebutkan soal kisah Kolonel Johnson dan tomat. Selain itu, industri tomat baru dimulai di New Jersey hampir setengah abad setelah kejadian yang diceritakan.

Tomat terkenal dan dimakan dengan baik di Amerika Serikat jauh sebelum tahun 1820. Thomas Jefferson, di antara orang AS awal lainnya, secara teratur menanam dan mengonsumsinya.

Jadi, cerita soal Kolonel Johnson memakan tomat di tangga gedung pengadilan tidak benar.

Narasi hoaks itu bermula dari tulisan editor surat kabar lokal bernama William Chew pada 1908. Dia menulis bahwa Kolonel Johnson adalah sosok yang pertama kali membuktikan mitos tentang tomat.

Perhatikan tahun penulisan yakni 1908 dan tahun ketika cerita Johnson makan tomat yakni 1820. Cerita itu ditulis 12 tahun lebih awal, dari narasi beredar yang dipercaya masyarakat.

Seharusnya, kebenaran kisahnya patut dipertanyakan.

Namun, nama Johnson justru muncul lagi di sebuah buku pada 1940. Hingga dirujuk ke dalam berbagai artikel, buku sejarah, dan kabarnya disiarkan di radio AS.

Nama Kolonel Johnson pun menjadi legenda pahlawan tomat di AS. Padahal tidak ada pembuktian dramatis soal itu.

Fakta soal tomat

Tidak ada kejadian dramatis soal pembuktian soal racun yang terkandung dalam tomat. Ketakutan itu mereda secara perlahan-lahan.

Petani mulai bereksperimen dan menyelidiki secara independen soal konsumsi tomat. Nyatanya, mereka baik-baik saja ketika memakan buah tersebut.

Resep-resep untuk mengolah tomat pun ditemukan. Pada 1850-an, tomat mulai dijual di pasar.

Kemudian, pada 1897, Joseph Campbell menemukan bahwa tomat tetap baik dikonsumsi meski dalam kemasan kaleng. Sup tomat kental dalam kaleng pun menjadi populer.

Khasiat tomat juga telah dibuktikan melalui penelitian yang lebih modern. Tomat tak lagi ditakuti dan dikonsumsi secara masif di seluruh dunia.

https://www.kompas.com/cekfakta/read/2023/01/24/160600882/mitos-soal-tomat-yang-ditakuti-warga-as-dan-eropa-selama-ratusan-tahun

Terkini Lainnya

[KLARIFIKASI] Video Pertemuan Jokowi dan Megawati di Istana pada 2016

[KLARIFIKASI] Video Pertemuan Jokowi dan Megawati di Istana pada 2016

Hoaks atau Fakta
Hoaks, Spongebob Squarepants Terinspirasi Kisah Tragis Bocah 9 Tahun

Hoaks, Spongebob Squarepants Terinspirasi Kisah Tragis Bocah 9 Tahun

Hoaks atau Fakta
Konten Satire soal Rekonstruksi Wajah Hawa dalam Tiga Dimensi

Konten Satire soal Rekonstruksi Wajah Hawa dalam Tiga Dimensi

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Raffi Ahmad Promosikan Judi 'Online'

[HOAKS] Video Raffi Ahmad Promosikan Judi "Online"

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Foto Ikan Raksasa di Danau Hogganfield pada 1930

[HOAKS] Foto Ikan Raksasa di Danau Hogganfield pada 1930

Hoaks atau Fakta
Kilas Balik Penayangan Episode Terakhir 'Friends' pada 2004

Kilas Balik Penayangan Episode Terakhir "Friends" pada 2004

Sejarah dan Fakta
CEK FAKTA: Benarkah Perubahan Iklim Sebabkan Kasus DBD Meningkat?

CEK FAKTA: Benarkah Perubahan Iklim Sebabkan Kasus DBD Meningkat?

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Mitos dan Kabar Bohong Penularan HIV/AIDS di Kolam Renang...

INFOGRAFIK: Mitos dan Kabar Bohong Penularan HIV/AIDS di Kolam Renang...

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Konten Satire, Jokowi Perlihatkan Kartu Kabur Saat Demo Sambil Tertawa

INFOGRAFIK: Konten Satire, Jokowi Perlihatkan Kartu Kabur Saat Demo Sambil Tertawa

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Tidak Benar Pertalite Sudah Tidak Tersedia di SPBU Pertamina

[KLARIFIKASI] Tidak Benar Pertalite Sudah Tidak Tersedia di SPBU Pertamina

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Belum Ada Penunjukan Sivakorn Pu-Udom Jadi VAR Laga Indonesia Vs Guinea

[KLARIFIKASI] Belum Ada Penunjukan Sivakorn Pu-Udom Jadi VAR Laga Indonesia Vs Guinea

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] 1 Juta Ton Beras Sintetis Beracun dari China

[HOAKS] 1 Juta Ton Beras Sintetis Beracun dari China

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Ratusan Tentara China Mendarat di Indonesia

[HOAKS] Ratusan Tentara China Mendarat di Indonesia

Hoaks atau Fakta
Kumpulan Hoaks Kaitkan Ronaldo dengan Piala Asia U23 dan Timnas Indonesia...

Kumpulan Hoaks Kaitkan Ronaldo dengan Piala Asia U23 dan Timnas Indonesia...

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Pfizer Meminta Maaf karena Promosi Vaksin Covid-19 Ilegal

[HOAKS] Pfizer Meminta Maaf karena Promosi Vaksin Covid-19 Ilegal

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke