KOMPAS.com - Kesehatan ibu dan janin di masa kehamilan kerap menjadi perhatian karena dinilai akan berdampak pada proses kelahiran dan pertumbuhan anak.
Sejumlah unggahan pun beredar di media sosial yang membahas hal-hal yang sebaiknya dilakukan atau tidak dilakukan di masa kehamilan. Sebagian di antaranya disertai informasi keliru.
Dilansir dari Reuters, sebuah unggahan di Instagram memuat informasi keliru bahwa tes ultrasonography doppler atau USG doppler diklaim memiliki dampak berbahaya bagi janin dalam kandungan.
Unggahan itu berusaha menyebarkan informasi risiko bahayanya tes USG doppler bagi janin dalam kandungan, di antaranya: pertumbuhan terhalang, lahir cacat, dan terkena kanker.
Disebutkan juga dalam unggahan itu bahwa proses USG doppler berefek memanaskan otak janin secara signifikan.
Selama ini tes USG doppler memang biasa dilakukan untuk mendeteksi pertumbuhan janin.
Namun, benarkah doppler ultrasound atau USG doppler yang diterapkan di rumah sakit itu berbahaya untuk janin dalam rahim?
Reuters melakukan penelusuran terhadap klaim itu dengan mengonfirmasi pernyataan ahli dan praktisi kesehatan kandungan. Salah satunya dari The Mayo Clinic yang membuka layanan di beberapa negara bagian di Amerika Serikat (AS).
Dalam situsnya, mereka menjelaskan secara teknis bahwa tes USG doppler menggunakan gelombang suara untuk membuat gambar janin, serta memeriksa aliran darah.
Ahli radiologi dan spesialis pencitraan wanita di Mayo Clinic, Annie Packard, mengatakan tidak ada bukti ilmiah yang cukup untuk mendukung klaim yang beredar di Instagram tersebut.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.