KOMPAS.com - Pemimpin Partai Liberal di Victoria sekaligus pimpinan oposisi, Matthew Guy menyatakan, Melbourne merupakan kota yang paling lama menerapkan lockdown atau karantina wilayah selama pandemi Covid-19.
Pernyataan itu ia sampaikan pada masa kampanye Pemilu Australia 2022 lalu. Dikutip dari ABC, Guy mengeklaim bahwa Melbourne mengalami lockdown selama 262 hari dan menjadi yang terlama di antara kota-kota lain di dunia.
Selain itu ia juga menyatakan, pelajar di negara bagian Victoria mengalami pelarangan berangkat ke sekolah terlama dibanding siswa di kota-kota negara lain.
"Sementara seluruh Victoria menderita, Melbourne memiliki perbedaan yang diduga menjadi kota yang paling terkunci di dunia," kata Guy.
Terdapat fakta secara akumulatif, Melbourne memberlakukan pembatasan kegiatan selama 262 hari dalam enam kali pemberlakuan.
Pembatasan di Melbourne tak pernah diberlakukan lagi, setelah dilonggarkan pada 21 Oktober 2021.
Namun, benarkah klaim bahwa Melbourne merupakan kota yang paling lama menerapkan lockdown dan paling terkunci di dunia?
Menurut ABC, tidak mudah menentukan kota mana yang paling lama menerapkan lockdown di dunia, baik dari intensitas pengetatan, lama waktu pemberlakukan kumulatif, maupun yang berturut-turut.
Sebab, meski masyarakat merasakan pembatasan di manapun sama, akan tetapi berbagai negara memiliki strateginya masing-masing dalam pelaksanaannya.
Intensitas pengetatan dan sasaran pun berbeda, sehingga perbandingan satu kota dengan kota lain tidak bisa begitu saja dilakukan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.