Namun, selain sebagai "simbol status", lambang centang biru terutama dimaksudkan untuk memisahkan akun asli dan autentik dari akun peniru dan parodi yang dibuat oleh pihak ketiga.
Oleh karena itu verifikasi dimaksudkan untuk membatasi informasi yang salah, dalam arti bahwa pengguna dapat melihat twit yang berasal dari akun terverifikasi adalah asli dan tidak berasal dari seseorang yang menyamar sebagai figur publik.
Kendati demikian, BleepingComputer mengatakan bahwa lambang centang biru tidak serta merta melindungi akun-akun terverifikasi dari ancaman peretasan.
Peretas telah berulang kali menargetkan pengguna terverifikasi melalui phishing, dan terkadang meretas akun centang biru untuk mempromosikan penipuan kripto.
Baca juga: Aplikasi Palsu hingga Phishing, Ini Beragam Hoaks soal MyPertamina
Peretas juga membajak akun terverifikasi untuk menyesatkan publik, atau untuk mengirim direct message (DM) palsu tentang "penangguhan akun" kepada pengguna Twitter.
Karena peretas dapat terus mempertahankan lambang centang biru bahkan jika mereka mengubah nama, bio, dan gambar profil dari sebuah akun terverifikasi, maka keberadaan lambang itu sendiri bisa dikatakan sia-sia.
Menurut BleepingComputer, jika lambang centang biru menjadi komoditas dan tersedia bagi siapa saja yang bersedia mengeluarkan 8 dollar AS per bulan, Twitter perlu memikirkan kembali penambahan penanda keautentikan untuk akun terkenal.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.