Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.
KOMPAS.com - Sebuah video di Facebook membahas konflik antara Indonesia, Amerika Serikat, dan Australia.
Dalam video itu terdapat narasi bahwa Presiden Joko Widodo mengancam akan mengambil tindakan bila AS terus mendukung Australia terkait sengketa di Pulau Pasir.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, klaim tersebut keliru atau hoaks.
Narasi yang beredar
Akun Facebook ini mengunggah video pada 1 November 2022 yang memperlihatkan aktivitas militer di laut dan sebuah kawasan pantai.
Narator mengatakan bahwa Indonesia memperingatkan potensi terjadinya bentrokan bila AS terus mengirim bantuan militer ke Australia.
Kemudian narator menyebut Presiden Jokowi tidak akan melepas Pulau Pasir dan Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi mengungkapkan AS akan terlibat konflik bila terus mengirimkan bantuan militer ke Australia.
Keterangan yang disertakan dalam postingan itu sebagai berikut:
JOKOWI MURK4 !! ANC4M TAK SEGAN LAKUKAN INI JIKA AS TERUS KIRIM BANTUAN KE AUSTRALIA !!
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, tidak terdapat pemberitaan yang valid terkait pernyataan Presiden Jokowi dan Menlu Retno terkait kepemilikan Pulau Pasir.
Sementara, Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) telah menegaskan bahwa Pulau Pasir merupakan milik Australia.
Hal ini disampaikan Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika Kemenlu, Abdul Kadir Jaelani, dalam merespons perdebatan mengenai kepemilikan Pulau Pasir.
“Pulau Pasir merupakan pulau yang dimiliki Australia berdasarkan warisan dari Inggris,” ujar Jaelani, dikutip dari akun Twitter miliknya, @akjailani, Senin (24/10/2022).
Australia merupakan negara yang pernah diduduki Inggris pada masa kolonial. Berdasarkan Ashmore and Cartier Acceptance Act pada 1933, Pulau Pasir adalah milik Inggris.
Kemudian, berdasarkan pemberitaan Detik.com, Konsul Jenderal Australia di Surabaya, Fiona Hoggart mengatakan, polemik Pulau Pasir tidak memengaruhi hubungan baik kedua negara.