Kemudian, Presiden Theodore Roosvelt menetapkan nama Gedung Putih pada 1901.
Dalam perang melawan Inggris yang disebut Perang 1812, Gedung Putih dan Gedung Capitol dibakar oleh tentara Inggris, tepatnya tahun 1814.
Arsitek Hoban kembali berperan dalam pembangunan kembali, pengecatan tembok-tembok yang hangus, dan penambahan bangunan, yang seluruhnya selesai tahun 1820-an.
Bangunan yang ditambahkan ialah teras timur dan barat bangunan utama, juga serambi selatan berbentuk setengah lingkaran serta serambi utara yang memiliki tiang.
Dikutip dari Whitehouse.gov, Gedung Putih memiliki 132 kamar, 35 kamar mandi, di enam lantai bagian Residence. Selain itu terdapat 412 pintu, 147 jendela, 8 tangga, 3 lift, dan 28 perapian.
Untuk permukaan tembok luarnya, pengecatan akan menghabiskan 570 galon cat. Fungsinya yang penting dan kunjungan wisatawan yang deras membuat gedung itu membutuhkan perawatan yang cukup.
Dilansir dari CNN, terdapat tradisi di mana peralatan kontruksi akan masuk ke arah Gedung Putih di musim panas, ketika presiden pergi ke pantai atau perdesaan.
Mereka melakukan renovasi ketika presiden pergi untuk berlibur. Jalan masuk, jendela, halaman selatan, dan ruang bawah tanah, termasuk bagian-bagian yang dikerjakan.
Kadang presiden yang mendiami gedung itu menginginkan beberapa perubahan. Misalnya tahun ini, Biden yang memasukkan televisi kecil di belakang Resolute Desk.
Bangunan dipertahankan dengan standar level musium, namun pemeliharaan hampir terus-menerus dilakukan untuk menjamin gedung yang berusia 222 tahun itu tetap kokoh mendukung berlangsungnya negara tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.