Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[KLARIFIKASI] Pengiriman Anak Melalui Pos di Amerika Serikat

Kompas.com - 30/09/2022, 15:56 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

klarifikasi

klarifikasi!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, ada yang perlu diluruskan terkait informasi ini.

Biaya yang dikeluarkan untuk membeli stempel dan asuransi perjalanan, lebih murah dibanding biaya transportasi umum pada masa itu.

Perjalanan terpanjang yang dilaporkan yakni mengirim anak berusia 6 tahun dari Pensacola ke Virginia dengan hanya menelan biaya 15 sen.

Namun, praktik ini segera dilarang di AS. Inspektur John Clark dari divisi Cincinnati dari Railway Mail Service meminta kepala kantor pos Caney, Kentucky untuk mengusut mengenai praktik ini.

Kemudian pada 1915, praktik pengiriman anak melalui pos telah dilarang.

Nancy Pope, yang menulis tentang pengiriman anak lewat pos itu mengatakan bahwa praktik ini tidak pernah dilegalkan di AS.

"Bayi tidak dimasukkan ke dalam kotak atau dibuang di kotak surat," kata Pope, dikutip dari Politifact, 12 Januari 2015.

Ia menjelaskan, bahwa anak-anak tidak dibawa atau dikirim seperti gambar parodi yang beredar di media sosial.

"Itu hanya cara yang lebih murah untuk membuat anak-anak melihat kakek-nenek," ujarnya.

Undang-undang pada saat itu tidak menentukan bahwa mengirim anak-anak adalah ilegal, tetapi para pejabat mengatakan tidak ada yang membayangkan situasi di mana benar-benar ada yang mengirim anak-anak.

"Undang-undang tidak secara khusus membahas (pengiriman anak-anak) ketika pos parsel dimulai 1 Januari 1913, karena tidak ada yang mengira ada orang yang akan melakukan hal bodoh seperti itu," ujar Pope.

Ketika ada bukti bahwa anak-anak memang dikirim melalui pos, kepala kantor pos mengirim memo pada tahun 1914 yang melarang manusia untuk dikirim lewat pos.

Kesimpulan

Ada yang perlu diluruskan dari narasi mengenai AS melegalkan pengiriman anak melalui pos.

Betul ada praktik pengiriman anak pada 1913. Saat itu tidak ada undang-undang yang mengatur mengenai pengiriman manusia melalui pos pada saat itu. Namun, praktik ini tidak legal.

Ketika ketahuan, kepala kantor pos AS segera membuat larangan untuk mengirim manusia melalui pos pada 1914.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

HOAKS ATAU FAKTA?

Jika Anda mengetahui ada berita viral yang hoaks atau fakta, silakan klik tombol laporkan hoaks di bawah ini

closeLaporkan Hoaks checkCek Fakta Lain
Berkat konsistensinya, Kompas.com menjadi salah satu dari 49 Lembaga di seluruh dunia yang mendapatkan sertifikasi dari jaringan internasional penguji fakta (IFCN - International Fact-Checking Network). Jika pembaca menemukan Kompas.com melanggar Kode Prinsip IFCN, pembaca dapat menginformasikannya kepada IFCN melalui tombol di bawah ini.
Laporkan
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[VIDEO] Hoaks! Pengurangan Populasi Jadi 800 Juta Jiwa pada 2030

[VIDEO] Hoaks! Pengurangan Populasi Jadi 800 Juta Jiwa pada 2030

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Beredar Hoaks Pasukan Rusia Hadir di Gaza untuk Bantu Palestina

INFOGRAFIK: Beredar Hoaks Pasukan Rusia Hadir di Gaza untuk Bantu Palestina

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks Timnas Guinea Didiskualifikasi dari Olimpiade Paris, Simak Bantahannya

INFOGRAFIK: Hoaks Timnas Guinea Didiskualifikasi dari Olimpiade Paris, Simak Bantahannya

Hoaks atau Fakta
Tidak Ada Bukti Kastil Terbengkalai di Perancis Milik Korban Titanic

Tidak Ada Bukti Kastil Terbengkalai di Perancis Milik Korban Titanic

Hoaks atau Fakta
Bagaimana Status Keanggotaan Palestina di PBB?

Bagaimana Status Keanggotaan Palestina di PBB?

Hoaks atau Fakta
Klub Eropa dengan Rekor Tak Terkalahkan, dari Benfica sampai Leverkusen

Klub Eropa dengan Rekor Tak Terkalahkan, dari Benfica sampai Leverkusen

Data dan Fakta
[HOAKS] Temukan Kecurangan, FIFA Putuskan Indonesia Vs Uzbekistan Diulang

[HOAKS] Temukan Kecurangan, FIFA Putuskan Indonesia Vs Uzbekistan Diulang

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Manipulasi Foto Rihanna Hadiri Met Gala 2024

INFOGRAFIK: Manipulasi Foto Rihanna Hadiri Met Gala 2024

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Konten AI, Video Iwan Fals Nyanyikan Lagu Kritik Dinasti Jokowi

[KLARIFIKASI] Konten AI, Video Iwan Fals Nyanyikan Lagu Kritik Dinasti Jokowi

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Raja Denmark Frederik X Kibarkan Bendera Palestina

[HOAKS] Raja Denmark Frederik X Kibarkan Bendera Palestina

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Pembegalan di Kecamatan Cicalengka Bandung pada 7 Mei

[HOAKS] Pembegalan di Kecamatan Cicalengka Bandung pada 7 Mei

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Serangan Serentak 5 Negara ke Israel

[HOAKS] Serangan Serentak 5 Negara ke Israel

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Konteks Keliru soal Pertemuan Jokowi dan Megawati pada 2016

[VIDEO] Konteks Keliru soal Pertemuan Jokowi dan Megawati pada 2016

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Manipulasi Foto Ikan Raksasa Bernama Hoggie, Simak Penjelasannya

INFOGRAFIK: Manipulasi Foto Ikan Raksasa Bernama Hoggie, Simak Penjelasannya

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Tidak Benar Prabowo Bantah Janjinya di Pilpres 2024

[KLARIFIKASI] Tidak Benar Prabowo Bantah Janjinya di Pilpres 2024

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com