Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.
"Saya menyarankan Anda untuk menghapus ini. Anda menebar kebohongan," ujar Cohen kepada salah satu pengguna Twitter yang menyebar narasi menyesatkan.
I suggest you remove this. You're peddling a lie.https://t.co/e8bPYoaJcC https://t.co/puj9WtfPxc
— Jon Cohen (@sciencecohen) August 5, 2022
Cohen menyertakan hasil wawancaranya dengan Tedros yang diunggah oleh Science.org pada 18 Juni 2021.
Berikut transkrip wawancara sebenarnya dari video yang dicuplik di media sosial:
Cohen: Saya ingin bertanya tentang vaksinasi Anda sendiri. Pada tanggal berapa Anda mendapatkan tembakan pertama Anda?
Tedros: 12 Mei.
Cohen: Anda adalah kepala WHO. Anda bisa saja mengatakan pada Desember 2020, "Saya siap." Mengapa Anda menunggu?
Tedros: Saya merasa seperti saya tahu di mana saya berada: di negara miskin bernama Ethiopia, di benua miskin, Afrika. Dengan keistimewaan yang saya miliki di sini, mungkin saya memiliki kesempatan untuk memilikinya terlebih dahulu. Saya tidak ingin menggunakannya, karena saya ingin diingatkan setiap hari bahwa vaksinasi harus dimulai di Afrika. Saya ingin menunggu sampai Afrika dan negara-negara lain di kawasan lain, negara-negara berpenghasilan rendah, memulai vaksinasi.
Saya memiliki latar belakang sebagai petugas kesehatan dan saya termasuk dalam salah satu kelompok risiko. Mereka mulai memvaksinasi petugas kesehatan dan kelompok risiko [di Afrika] sekitar waktu itu, jadi saya pikir itu giliran saya. Saya sedang memeriksa giliran saya, sebenarnya, dibandingkan dengan apa yang akan saya dapatkan di Afrika, bukan di Jenewa. Saya protes.
Video yang mengeklaim bahwa Tedros Adhanom Ghebreyesus adalah bapak antivax sedunia merupakan narasi menyesatkan. Video asli dipadankan dengan konteks informasi yang salah.
Video wawancara Tedros dilakukan sebulan setelah Tedros mendapat dosis pertama vaksin Covid-19.
Pada wawancara lengkapnya, Tedros tidak menggunakan hak istimewanya untuk mendapat vaksin pada Desember 2020.
Dia baru mendapat dosis pertama vaksin Covid-19 pada 12 Mei 2021 karena mengikuti giliran mendapat vaksin bagi petugas kesehatan di Afrika.
Tedros tidak menolak vaksin, sebaiknya, dia mendukung setiap orang untuk segera melakukan vaksinasi Covid-19 sesuai gilirannya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.