Setelah dilakukan otopsi ulang terhadap jenazah Brigadir J muncul sebuah narasi yang mengeklaim bahwa dalam kasus tewasnya Brigadir J terdapat praktik jual beli organ manusia. Dalam narasinya disebutkan bahwa otak Brigadir J hilang.
Berdasarkan penelusuran Kompas.com, tidak ada bukti yang mendukung pernyataan tersebut.
Setelah video diputar, tidak ditemukan adanya pernyataan yang menyebut bahwa ada praktik jual-beli organ manusia dalam kasus tewasnya Brigadir J.
Sampai saat ini tidak ada laporan kredibel yang mendukung klaim tersebut. Klip video tersebut kebanyakan merupakan video di YouTube Refly Harun.
Di YouTube Refly Harun, pengacara keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak menjelaskan tentang sejumlah hasil otopsi ulang jenazah Brigadir J. Salah satu yang disampaikan Kamaruddin adalah bahwa otak Brigadir J sudah tidak di kepala lagi, namun ditemukan di badan.
Ketua tim dokter forensik yang melakukan otopsi kepada jenazah Brigadir J menuturkan, hasil otopsi baru akan keluar empat sampai delapan pekan. Karena ada bagian luka yang butuh pemeriksaan mikroskopis.
Selain itu, kabar tentang hilangnya otak yang dikaitkan dengan jual beli organ manusia sulit dibuktikan secara logika. Sebab, proses transplantasi di bagian kepala masih sulit dilakukan di dunia kedokteran.
Selengkapnya: [HOAKS] Praktik Jual-Beli Organ Manusia, Otak Brigadir J Hilang
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.