Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Pengeboman di Awal Agustus 2000 dan 2001, Rumah Dubes Filipina dan Plaza Atrium

Kompas.com - 02/08/2022, 11:22 WIB
Luqman Sulistiyawan,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Peristiwa pengeboman marak terjadi di Indonesia, terutama periode 2000-an. Di Jakarta saja, pada awal Juli 2000 sampai dengan September 2001, atau dalam kurun waktu 14 bulan, terjadi 23 aksi peledakan bom.

Sasaran pengeboman bermacam-macam, antara lain kediaman Duta Besar Filipina, Kedutaan Besar Malaysia, Gedung Bursa Efek Jakarta (BEJ), tempat ibadah, dan tempat keramaian umum.

Salah satu yang akan diingat adalah 1 Agustus dalam dua tahun yang berbeda. Pada tanggal tersebut terjadi dua peristiwa pengeboman yang membuat geger masyarakat Indonesia.

Peristiwa tersebut yakni peledakan bom di mobil yang berada di depan rumah Dubes Filipina di Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat pada 1 Agustus 2000 dan peristiwa bom Plaza Atrium pada 1 Agustus 2001.

Akibat pengeboman tersebut sejumlah orang mengalami luka-luka, bahkan ada pula yang tewas. Para pelaku yang ditangkap pun berkaitan dengan gerakan radikalisme dan terorisme.

Rumah Dubes Filipina

Pada 1 Agustus 2000 orang-orang yang tengah berada di sekitar Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat dikagetkan dengan ledakan di depan rumah Dubes Filipina.

Ledakan tersebut berasal dari bom mobil, dua orang warga tewas dan 21 orang luka-luka berat, termasuk Dubes Leonides T Caday. 

Ledakan bom yang terjadi sekitar pukul 12.30 itu juga menghancurkan dan merusak berbagai bangunan dalam radius 300 meter.

Sejumlah saksi mengatakan ledakan tersebut berasal dari kendaraan yang tengah terparkir di depan rumah. Dilansir dari Kompas edisi 11 Maret 2003, diketahui pengeboman tersebut melibatkan nama Al-Ghozi dan Amrozi.

Dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP), Al-Ghozi mengaku sebagai salah seorang pelaku peledakan bom mobil di depan kediaman Dubes Filipina.

Sasaran utama peledakan tersebut, Leonides T Caday, yang saat itu menjabat Dubes Filipina untuk Indonesia. Bom diledakkan dengan menggunakan remote control.

Sebelum mengaku, Al-Ghozi juga tengah menjalani hukuman 12 tahun di sebuah penjara di Manila. Ia diciduk polisi Filipina pada Januari 2002 dengan tuduhan memiliki bahan peledak dalam jumlah besar dan penggunaan identitas palsu.

Selain Al- Ghozi ada enam orang lainnya yang terlibat dalam peledakan tersebut. Di antaranya adalah Abdul Jabar, Amrozi, Usman, Dulmatin, dan Hambali.

Diperoleh informasi bahwa perakit bom itu adalah Dulmatin yang dibantu Amrozi. Sementara Al-Ghozi berperan sebagai eksekutor atau yang meledakkan bom tersebut

Pengeboman di Plaza Atrium

Satu tahun setelah pengeboman di depan rumah Dubes Filipina,  di tanggal yang sama terjadi pengeboman di Plaza Atrium, Jakarta Pusat. Diberitakan Kompas edisi 2 Agutus 2001 ledakan terjadi sekitar pukul 20.10 WIB.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[HOAKS] Harrison Ford Pimpin Demo Kemerdekaan Palestina

[HOAKS] Harrison Ford Pimpin Demo Kemerdekaan Palestina

Hoaks atau Fakta
Rekor dan Pencapaian Manchester City, Jawara Premier League...

Rekor dan Pencapaian Manchester City, Jawara Premier League...

Data dan Fakta
Disinformasi, Bill Gates Ciptakan Pasar untuk Vaksin Flu Burung

Disinformasi, Bill Gates Ciptakan Pasar untuk Vaksin Flu Burung

Hoaks atau Fakta
Hoaks soal Konflik Israel-Palestina, dari Kehadiran Rusia sampai Video Rekayasa

Hoaks soal Konflik Israel-Palestina, dari Kehadiran Rusia sampai Video Rekayasa

Hoaks atau Fakta
Fakta Seputar Kecelakaan Helikopter yang Tewaskan Presiden Iran

Fakta Seputar Kecelakaan Helikopter yang Tewaskan Presiden Iran

Data dan Fakta
[HOAKS] 25 Orang Tewas Saat Pesta Pernikahan di China

[HOAKS] 25 Orang Tewas Saat Pesta Pernikahan di China

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Bantuan Dana Rp 250 Juta Mengatasnamakan Kerajaan Arab Saudi

[HOAKS] Bantuan Dana Rp 250 Juta Mengatasnamakan Kerajaan Arab Saudi

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Kenaikan Tarif Listrik mulai 1 Mei 2024

[HOAKS] Kenaikan Tarif Listrik mulai 1 Mei 2024

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Manipulasi Foto Seorang Anak Korban Gempuran Israel di Rafah

[KLARIFIKASI] Manipulasi Foto Seorang Anak Korban Gempuran Israel di Rafah

Hoaks atau Fakta
Cek Fakta Sepekan: Hoaks Prabowo-Gibran Gagal Dilantik | Kehadiran Rusia di Gaza

Cek Fakta Sepekan: Hoaks Prabowo-Gibran Gagal Dilantik | Kehadiran Rusia di Gaza

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Cara Optimalkan Google untuk Mencari Artikel Cek Fakta

INFOGRAFIK: Cara Optimalkan Google untuk Mencari Artikel Cek Fakta

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Pernyataan Mengejutkan Pelatih Portugal Jelang Laga Lawan Indonesia

[HOAKS] Pernyataan Mengejutkan Pelatih Portugal Jelang Laga Lawan Indonesia

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Manipulasi Foto Tentara IDF Menyelamatkan Bayi di Gaza

INFOGRAFIK: Manipulasi Foto Tentara IDF Menyelamatkan Bayi di Gaza

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Tidak Benar Gaji Ke-13 PNS Akan Dihentikan

[KLARIFIKASI] Tidak Benar Gaji Ke-13 PNS Akan Dihentikan

Hoaks atau Fakta
Menilik Pelarangan TikTok di Sejumlah Negara, dari Asia sampai Eropa

Menilik Pelarangan TikTok di Sejumlah Negara, dari Asia sampai Eropa

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com