Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

29 Juli 1921: Adolf Hitler Pimpin Partai Nazi, Fasisme Jadi Momok di Eropa

Kompas.com - 29/07/2022, 17:48 WIB
Ahmad Suudi,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Meski dikenal sebagai tokoh totalitarian, Adolf Hitler (1889-1945) bukan pencetus kelompok fasisme di Jerman. Hitler lebih tepat dianggap sebagai orang yang membawa kelompok di Kota Munich, negara bagian Bavaria itu ke skala yang lebih tinggi.

Setelah terlibat Perang Dunia I, Hitler kembali ke Bavaria, tempat dia tinggal sebelumnya. Hitler membawa bekas luka dan kekecewaan karena Jerman kalah dan harus membayar denda kerugian perang.

Hitler yang masuk di satuan kepolisian lokal mendapatkan tugas menyelidiki sebuah kelompok di kotanya yang memegang prinsip fasisme, yakni ultranasionalis, totalitarian, dan mengunggulkan ras sendiri.

Namun, dia justru tertarik dan setuju akan prinsip itu hingga bergabung dan belajar sungguh-sungguh pada kelompok yang bernama Partai Buruh Jerman itu.

Dilansir dari History.com, Hitler dan partainya ini akan membawa Jerman kembali dalam pusaran perang, yakni Perang Dunia II, yang kelak kembali memberi mereka kekalahan.

Baca juga: 18 Juli 1936: Buku Mein Kampf Hitler Diterbitkan, Ditulis di Penjara

Pemimpin Partai Nazi

Dengan suasana kekalahan perang yang menyisakan banyak kekecewaan, kelompok ini semakin berkembang dan mendapat semakin banyak dukungan.

Adolf Hitler pun berhasil mencapai puncak pimpinan partai itu, yang sekaligus melakukan pengubahan nama menjadi Partai Buruh Nasional Sosialis Jerman pada 29 Juli 1921. Dunia kemudian mengenalnya dengan sebutan Nazi.

Dukungan yang semakin banyak datang membuat mereka percaya diri untuk merebut pemerintahan yang sedang berkuasa, yang saat itu berpusat di Kota Weimar.

Salah satu upaya kudeta itu ketika Hitler dan orang-orangnya menggelar pawai demi merebut pemerintahan negara bagian Bavaria, yang dikenal sebagai Beer Hall Putsch pada Novermber 1923.

Upaya itu gagal dan Hitler dipenjara, meskipun tidak diperlakukan sadis karena dianggap hanya sebagai orang yang tersesat dalam berpendirian.

Baca juga: 19 Juli 1943, Saat Amerika Bom Wilayah Roma untuk Memutus Pengaruh Nazi

Namun, upayanya merebut tampuk kepemimpinan negara tak berhenti. Dia kemudan melakukannya dengan cara yang lebih politis, hingga berhasil menjadi Kanselir Jerman pada Januari 1933.

Depresi ekonomi parah yang terjadi pada 1929 malah memberikan panggung bagi Hitler untuk melancarkan kritik dan mengumpulkan banyak dukungan secara politik hingga merebut puncak kekuasaan itu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[HOAKS] Video Putin dalam Pesawat Menuju Pemakaman Presiden Iran

[HOAKS] Video Putin dalam Pesawat Menuju Pemakaman Presiden Iran

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks Foto Perlihatkan Puing Sirip Helikopter Presiden Iran yang Jatuh

INFOGRAFIK: Hoaks Foto Perlihatkan Puing Sirip Helikopter Presiden Iran yang Jatuh

Hoaks atau Fakta
Fitur AI Terbaru dari Microsoft Dinilai Membahayakan Privasi

Fitur AI Terbaru dari Microsoft Dinilai Membahayakan Privasi

Data dan Fakta
Beragam Informasi Keliru Terkait Kecelakaan Helikopter Presiden Iran

Beragam Informasi Keliru Terkait Kecelakaan Helikopter Presiden Iran

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Presiden Iran Selamat dari Kecelakaan Helikopter

[HOAKS] Presiden Iran Selamat dari Kecelakaan Helikopter

Hoaks atau Fakta
CEK FAKTA: Benarkah Oposisi Tak Lagi Dibutuhkan dalam Pemerintahan?

CEK FAKTA: Benarkah Oposisi Tak Lagi Dibutuhkan dalam Pemerintahan?

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Isu Lama, Produk Bayi Mengandung Bahan Penyebab Kanker

[KLARIFIKASI] Isu Lama, Produk Bayi Mengandung Bahan Penyebab Kanker

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Suporter Indonesia Kumandangkan Takbir Jelang Laga Lawan Irak

[HOAKS] Suporter Indonesia Kumandangkan Takbir Jelang Laga Lawan Irak

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Bansos Tunai Rp 175 Juta Mengatasnamakan Kemensos

[HOAKS] Bansos Tunai Rp 175 Juta Mengatasnamakan Kemensos

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Foto Ini Bukan Pemakaman Presiden Iran Ebrahim Raisi

[KLARIFIKASI] Foto Ini Bukan Pemakaman Presiden Iran Ebrahim Raisi

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Modus Baru Mencampur Gorengan dengan Narkoba

[HOAKS] Modus Baru Mencampur Gorengan dengan Narkoba

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Aturan Pelarangan TikTok di Berbagai Negara, Simak Alasannya

INFOGRAFIK: Aturan Pelarangan TikTok di Berbagai Negara, Simak Alasannya

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Beredar Hoaks Kenaikan Tarif Listrik, Simak Bantahannya

INFOGRAFIK: Beredar Hoaks Kenaikan Tarif Listrik, Simak Bantahannya

Hoaks atau Fakta
Toni Kroos dan Cerita Sepatu Istimewanya...

Toni Kroos dan Cerita Sepatu Istimewanya...

Data dan Fakta
[KLARIFIKASI] Konteks Keliru Terkait Video Helikopter Medevac AS

[KLARIFIKASI] Konteks Keliru Terkait Video Helikopter Medevac AS

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com