Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

29 Juli 1921: Adolf Hitler Pimpin Partai Nazi, Fasisme Jadi Momok di Eropa

KOMPAS.com - Meski dikenal sebagai tokoh totalitarian, Adolf Hitler (1889-1945) bukan pencetus kelompok fasisme di Jerman. Hitler lebih tepat dianggap sebagai orang yang membawa kelompok di Kota Munich, negara bagian Bavaria itu ke skala yang lebih tinggi.

Setelah terlibat Perang Dunia I, Hitler kembali ke Bavaria, tempat dia tinggal sebelumnya. Hitler membawa bekas luka dan kekecewaan karena Jerman kalah dan harus membayar denda kerugian perang.

Hitler yang masuk di satuan kepolisian lokal mendapatkan tugas menyelidiki sebuah kelompok di kotanya yang memegang prinsip fasisme, yakni ultranasionalis, totalitarian, dan mengunggulkan ras sendiri.

Namun, dia justru tertarik dan setuju akan prinsip itu hingga bergabung dan belajar sungguh-sungguh pada kelompok yang bernama Partai Buruh Jerman itu.

Dilansir dari History.com, Hitler dan partainya ini akan membawa Jerman kembali dalam pusaran perang, yakni Perang Dunia II, yang kelak kembali memberi mereka kekalahan.

Pemimpin Partai Nazi

Dengan suasana kekalahan perang yang menyisakan banyak kekecewaan, kelompok ini semakin berkembang dan mendapat semakin banyak dukungan.

Adolf Hitler pun berhasil mencapai puncak pimpinan partai itu, yang sekaligus melakukan pengubahan nama menjadi Partai Buruh Nasional Sosialis Jerman pada 29 Juli 1921. Dunia kemudian mengenalnya dengan sebutan Nazi.

Dukungan yang semakin banyak datang membuat mereka percaya diri untuk merebut pemerintahan yang sedang berkuasa, yang saat itu berpusat di Kota Weimar.

Salah satu upaya kudeta itu ketika Hitler dan orang-orangnya menggelar pawai demi merebut pemerintahan negara bagian Bavaria, yang dikenal sebagai Beer Hall Putsch pada Novermber 1923.

Upaya itu gagal dan Hitler dipenjara, meskipun tidak diperlakukan sadis karena dianggap hanya sebagai orang yang tersesat dalam berpendirian.

Namun, upayanya merebut tampuk kepemimpinan negara tak berhenti. Dia kemudan melakukannya dengan cara yang lebih politis, hingga berhasil menjadi Kanselir Jerman pada Januari 1933.

Depresi ekonomi parah yang terjadi pada 1929 malah memberikan panggung bagi Hitler untuk melancarkan kritik dan mengumpulkan banyak dukungan secara politik hingga merebut puncak kekuasaan itu.


Berperang lagi, kalah lagi

Di masa awal kepemimpinannya Hitler berusaha melanggengkan ideologi fasisme dengan mengesahkan undang-undang yang menetapkan Partai Nazi merupakan satu-satunya partai politik di Jerman, Juli 1933.

Merasa pengamanan kekuasaan di dalam negeri beres, ia mulai fokus mencari kesempatan membalaskan dendam Jerman atas kekalahannya dari negara-negara Eropa lainnya.

Hitler berpura-pura setuju pada kebijakan pelucutan senjata pada Mei 1933. Namun pada awal 1934, Nazi menarik Jerman dari Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) dan mulai membangkitkan kekuatan ekonomi negara itu.

Menurut berbagai sumber, dia mulai melakukan kebijakan kejam seperti pembunuhan massal terhadap ras Yahudi, kaum Gipsi, kelompok komunis, bahkan juga kepada rekan separtai yang berbeda pendapat dengannya.

Ia juga melakukan perluasan wilayah kekuasaan dengan mencaplok Austria, berkonflik dengan Cekoslowakia, serta beraliansi dengan Italia dan Jepang, pada tahun 1938.

Pasukan Nazi Jerman kemudian menyerbu Polandia pada 1 September 1939, yang menyebabkan Inggris dan Perancis menyatakan perang melawan Jerman.

Dengan meningkatnya intensitas konflik, Amerika Serikat dan Uni Soviet pun akhirnya ikut serta melawan Jerman hingga muncul Perang Dunia II, yang meskipun terus maju, Hitler akhirnya kalah.

Kepemimpinan Hitler pun terganggu dengan upaya-upaya pembunuhan orang-orang dalam negeri, termasuk perwira tinggi militer terhadapnya, meskipun tak pernah berhasil.

Namun kekuatan Jerman terus tertekan, hingga Januari 1945 Hitler masuk ke bunker bawah tanah resminya di Kota Berlin, Jerman.

Adolf Hitler bunuh diri pada 30 April 1945. Jerman pun kalah lagi pada Perang Dunia II.

https://www.kompas.com/cekfakta/read/2022/07/29/174841282/29-juli-1921-adolf-hitler-pimpin-partai-nazi-fasisme-jadi-momok-di

Terkini Lainnya

Fakta-fakta Terkait Insiden Turbulensi Pesawat Singapore Airlines

Fakta-fakta Terkait Insiden Turbulensi Pesawat Singapore Airlines

Data dan Fakta
[KLARIFIKASI] Konteks Keliru soal Video Ronaldo Sapa Suporter Timnas Indonesia

[KLARIFIKASI] Konteks Keliru soal Video Ronaldo Sapa Suporter Timnas Indonesia

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Detik-detik Helikopter Presiden Iran Jatuh

[HOAKS] Video Detik-detik Helikopter Presiden Iran Jatuh

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Rekaman Suara Sri Mulyani Marahi Pegawai Bea Cukai

[HOAKS] Rekaman Suara Sri Mulyani Marahi Pegawai Bea Cukai

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Turbulensi Pesawat ALK, Bukan Singapore Airlines

[KLARIFIKASI] Video Turbulensi Pesawat ALK, Bukan Singapore Airlines

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Foto Donald Trump Pakai Helm dan Seragam Militer

[HOAKS] Foto Donald Trump Pakai Helm dan Seragam Militer

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Foto Korban Serangan Israel di Gaza pada 2014 Dibagikan dengan Konteks Keliru

[KLARIFIKASI] Foto Korban Serangan Israel di Gaza pada 2014 Dibagikan dengan Konteks Keliru

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Muncul Hoaks Warga Rafah Bikin Video Rekayasa Serangan Israel

INFOGRAFIK: Muncul Hoaks Warga Rafah Bikin Video Rekayasa Serangan Israel

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Tidak Benar Gaji ke-13 PNS Akan Dihentikan

INFOGRAFIK: Tidak Benar Gaji ke-13 PNS Akan Dihentikan

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Seorang Ibu di AS Disuntik Mati karena Telantarkan Anaknya

[HOAKS] Seorang Ibu di AS Disuntik Mati karena Telantarkan Anaknya

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Foto Helikopter yang Ditumpangi Presiden Iran Terbakar

[HOAKS] Foto Helikopter yang Ditumpangi Presiden Iran Terbakar

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Belum Ada Keputusan Diskualifikasi Timnas Israel di Olimpiade Paris

[KLARIFIKASI] Belum Ada Keputusan Diskualifikasi Timnas Israel di Olimpiade Paris

Hoaks atau Fakta
Dituding Tiru Suara Scarlet Johansson, OpenAI Hapus Fitur Suara dari ChatGPT

Dituding Tiru Suara Scarlet Johansson, OpenAI Hapus Fitur Suara dari ChatGPT

Data dan Fakta
[KLARIFIKASI] Video Lama Presiden Iran Naik Helikopter Dinarasikan Keliru

[KLARIFIKASI] Video Lama Presiden Iran Naik Helikopter Dinarasikan Keliru

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Badan Intelijen Iran Gerebek Kedubes India di Teheran

[HOAKS] Badan Intelijen Iran Gerebek Kedubes India di Teheran

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke