Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

28 Juli 1976: Salah Satu Gempa Terburuk Hancurkan Kota Tangshan, China

Kompas.com - 28/07/2022, 21:21 WIB
Ahmad Suudi,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Gempa bumi yang terjadi di Kota Tangshan, China, pada 28 Juli 1976 termasuk salah satu yang terbesar yang pernah tercatat, terutama di era modern.

Korban yang meninggal saat itu diperkirakan 242.000 orang, setelah gempa berkekuatan antara 7,8 dan 8,2 skala richter terjadi pukul 3:42 pagi waktu setempat.

Dilansir dari History.com, sumber lain menyatakan bahwa jumlah korban meninggal gempa tersebut lebih banyak dari catatan resmi Pemerintah China.

Hanya beberapa gempa yang memiliki dampak buruk melebihi Gempa Tangshan 1976, yakni Gempa Kalkota di India pada 1737 dengan 300.000 korban jiwa dan di Shaanxi, China, pada 1556 yang menyebabkan korban tewas sebanyak 830.000 orang.

Perubahan alam sebelum gempa

Selama beberapa hari sebelum gempa, orang-orang melihat fenomena alam yang berbeda di dalam Kota Tangshan maupun di sekitar kota industri tersebut.

Mereka menyaksikan permukaan air sumur naik dan turun, tikus-tikus berlarian di siang hari, ayam tak mau makan, serta tanda aneh lain seperti munculnya kilatan cahaya dan bola api.

Mereka merasakan ada keanehan, namun saat gempa muncul pukul 3.42 dini hari hampir semua orang tengah terlelap. Bencana yang berlangsung selama 23 detik itu disebut merobohkan 90 persen bangunan di dalam kota.

Sebanyak 160.000 orang terluka. Mereka yang selamat hanya bisa tercengang melihat rumah mereka hancur dan merangkak berselimutkan debu dan darah.

Kondisi menyedihkan itu diperparah kebakaran dan ledakan yang muncul dari bahan-bahan berbahaya di pabrik-pabrik di sana.

Pemerintah China yang tak siap dengan bencana sebesar itu mengerahkan helikopter menjatuhkan makanan ke area reruntuhan dan mengirim 100.000 tentara, sebagian harus jalan kaki dari Kota Jinzhou.

Sebanyak 300.000 petugas medis dan 300.000 pekerja kontruksi juga dikerahkan. Mereka berusaha membantu 160.000 keluarga yang kehilangan tempat tinggal dan sekitar 4.000 anak yatim piatu.

Sementara Pemerintah China terus menolak bantuan dari luar, meskipun kenyataannya penanganan mereka compang-camping dengan banyaknya korban meninggal karena kekurangan penanganan medis.

Potensi gempa bumi China

Letak Negeri Tirai Bambu yang berada di antara lempeng India dan Pasifik, disebutkan menjadi sebab aktifnya gempa bmi di sana, terutama daerah utara yang meliputi Tangshan.

Pada akhirnya budaya dan sains China juga berkembang dan terkait erat dengan gampa bumi, misalnya seismometer yang ditemukan di sana.

Tangshan juga pada akhirnya dibangun lagi disertai infrastruktur yang lebih memadai untuk mitigasi bencana. Dikutip dari World Population Review, saat ini sekitar 3,7 juta orang tinggal di sana.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dua Puluh Empat Tahun Lalu, GPS Akurasi Tinggi Tersedia untuk Publik

Dua Puluh Empat Tahun Lalu, GPS Akurasi Tinggi Tersedia untuk Publik

Sejarah dan Fakta
Mitos Penularan HIV/AIDS di Kolam Renang

Mitos Penularan HIV/AIDS di Kolam Renang

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Pernyataan Ronaldo soal Indonesia Tidak Akan Kalah jika Tak Dicurangi Wasit

[HOAKS] Pernyataan Ronaldo soal Indonesia Tidak Akan Kalah jika Tak Dicurangi Wasit

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Unta Terjebak Banjir di Dubai

[HOAKS] Video Unta Terjebak Banjir di Dubai

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Hacker asal Aljazair Dihukum Mati karena Bantu Palestina

[HOAKS] Hacker asal Aljazair Dihukum Mati karena Bantu Palestina

Hoaks atau Fakta
Beragam Hoaks Promosi Obat Mencatut Tokoh Publik

Beragam Hoaks Promosi Obat Mencatut Tokoh Publik

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Prabowo Akan Menikahi Mertua Kaesang

[HOAKS] Prabowo Akan Menikahi Mertua Kaesang

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks BPJS Kesehatan Beri Dana Bantuan Rp 75 Juta, Awas Penipuan

INFOGRAFIK: Hoaks BPJS Kesehatan Beri Dana Bantuan Rp 75 Juta, Awas Penipuan

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Dugaan Aliran Dana Kementan untuk SYL dan Keluarga

INFOGRAFIK: Dugaan Aliran Dana Kementan untuk SYL dan Keluarga

Hoaks atau Fakta
Hoaks Uang Nasabah Hilang Berpotensi Timbulkan 'Rush Money'

Hoaks Uang Nasabah Hilang Berpotensi Timbulkan "Rush Money"

Hoaks atau Fakta
Menilik Riwayat Peringatan Hari Buruh di Indonesia

Menilik Riwayat Peringatan Hari Buruh di Indonesia

Sejarah dan Fakta
[HOAKS] Elkan Baggott Tiba di Qatar untuk Perkuat Timnas Indonesia

[HOAKS] Elkan Baggott Tiba di Qatar untuk Perkuat Timnas Indonesia

Hoaks atau Fakta
Disinformasi Bernada Satire soal Kematian Elon Musk

Disinformasi Bernada Satire soal Kematian Elon Musk

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] MK Larang Anies dan Ganjar Mencalonkan Diri sebagai Presiden

[HOAKS] MK Larang Anies dan Ganjar Mencalonkan Diri sebagai Presiden

Hoaks atau Fakta
Akun Instagram Palsu Wasit Shen Yinhao Bermunculan Setelah Laga Indonesia Vs Uzbekistan

Akun Instagram Palsu Wasit Shen Yinhao Bermunculan Setelah Laga Indonesia Vs Uzbekistan

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com