Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Riset: Format Cek Fakta dengan Video Singkat dan Musik Paling Disukai

Kompas.com - 28/07/2022, 16:13 WIB
Luqman Sulistiyawan,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Konten cek fakta disajikan dalam berbagai format, baik tulisan, visual, maupun audio visual, untuk menarik audiens dalam mengakses konten tersebut.

Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI), jaringan CekFakta, dan peneliti Universitas Multimedia Nusantara (UMN), diketahui bahwa konten cek fakta dengan video pendek lebih disukai dan lebih sering diakses.

Dalam survei tersebut, peneliti memberikan tujuh opsi kepada responden terkait format cek fakta.

Format itu mulai dari format teks, infografik, pernyataan tokoh, live Instagram, video dengan narasi, video dengan reporter sampai video pendek dengan musik.

Survei tersebut dilakukan pada Mei-Juli 2022 dan melibatkan 1.596 responden dari seluruh Indonesia. Untuk memperoleh data yang akurat penelitian tersebut juga melibatkan 26 peserta dalam focus group discussion (FGD)

Baca juga: Survei AMSI: Ibu Rumah Tangga Terdepan dalam Mengakes Konten Cek Fakta

Dari penelitian yang dilakukan diperoleh data bahwa video pendek dengan musik menggungguli format konten lainnya.

Video pendek dengan musik menjadi format cek fakta yang sering diakses dan yang paling disukai oleh responden dengan nilai 3,61 dan 4,5. 

"Dari segi frekuensi, 'format konten apa yang sering Anda akses', ternyata jawabannya adalah format video pendek yang dilengkapi dengan musik latar," ujar Yeary Panji Setianto, salah satu peneliti sekaligus dosen Fakultas Jurnalistik UMN dalam Diseminasi Survei Penulisan Cek Fakta secara virtual, Selasa (16/7/2022).

"Kalau dari segi format mana yang paling disukai jawabnnya bahwa format video pendek dengan musik latar cukup mereka sukai," kata Yeary.

Para responden menilai bahwa video pendek dengan musik, singkat dan cukup menghibur jika dibandingkan dengan konten cek fakta yang dikemas dalam format artikel.

Baca juga: Jaringan CekFakta Kecam Peretasan dan Serangan Disinformasi kepada Ketum AJI Indonesia

Format teks artikel panjang masih dianggap penting

Meski format cek fakta dengan video pendek dan musik lebih diminati, namun menurut Yeary, responden yang mengikuti FGD penelitiannya masih menganggap bahwa konten cek fakta yang dikemas dalam bentuk artikel panjang itu penting.

Sebab, dari segi kelengkapan dan kedetailannya tidak mungkin tergantikan oleh format video pendek dengan musik. 

"Mereka merasa kalau konten cek fakta disajikan dengan format artikel panjang kita bisa lebih bercerita secara mendalam dan bisa lebih terbuka terkait metode apa yang digunakan untuk melakukan verifikasi terhadap isu yang sedang kita cek faktakan," kata dia.

"Mereka berharap bagaimanapun format artikel panjang ini akan dicari, terutama ketika mereka akan mencari informasi yang lebih utuh, medalam dan lengkap," tuturnya.

Yeary menjelaskan, bagi orang yang casual, agak santai dan tidak serius dalam membaca konten cek fakta, format video pendek lebih efektif.

Sementara bagi kalangan yang lebih serius dalam menanggapi suatu isu dan membutuhkan informasi lebih lengkap, format teks artikel panjang masih tetap menjadi solusi utama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[KLARIFIKASI] Belum Ada Bukti Rafael Alun Korupsi Rp 3.000 Triliun

[KLARIFIKASI] Belum Ada Bukti Rafael Alun Korupsi Rp 3.000 Triliun

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Manipulasi Video Ledakan Asteroid Saat Menabrak Bulan

[KLARIFIKASI] Manipulasi Video Ledakan Asteroid Saat Menabrak Bulan

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Ronaldo Berikan Pujian kepada Timnas Indonesia U23

[HOAKS] Ronaldo Berikan Pujian kepada Timnas Indonesia U23

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Bulan Kembar di Pegunungan Arfak pada 26 April

[HOAKS] Bulan Kembar di Pegunungan Arfak pada 26 April

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Pelatih Korsel Mengamuk Usai Kalah dari Indonesia di Piala Asia U23

[HOAKS] Video Pelatih Korsel Mengamuk Usai Kalah dari Indonesia di Piala Asia U23

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Penjelasan Pertamina soal Video Konsumen Cekcok di SPBU Putussibau

[KLARIFIKASI] Penjelasan Pertamina soal Video Konsumen Cekcok di SPBU Putussibau

Hoaks atau Fakta
Cek Fakta Sepekan: Hoaks Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda | Bahaya SO2 di Jawa

Cek Fakta Sepekan: Hoaks Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda | Bahaya SO2 di Jawa

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Beredar Hoaks Sandra Dewi Dijemput Paksa Polisi

[VIDEO] Beredar Hoaks Sandra Dewi Dijemput Paksa Polisi

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Konten Satire, Jokowi Pegang 'Kartu Kabur Saat Demo'

[KLARIFIKASI] Konten Satire, Jokowi Pegang "Kartu Kabur Saat Demo"

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Hoaks Uang Nasabah Hilang di Bank akibat Bansos Pemilu, Jangan Terhasut!

[VIDEO] Hoaks Uang Nasabah Hilang di Bank akibat Bansos Pemilu, Jangan Terhasut!

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Beredar Hoaks Pengibaran Bendera GAM Setelah Putusan MK, Awas Provokasi

INFOGRAFIK: Beredar Hoaks Pengibaran Bendera GAM Setelah Putusan MK, Awas Provokasi

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Bantahan Indonesia soal Upaya Normalisasi Hubungan dengan Israel

INFOGRAFIK: Bantahan Indonesia soal Upaya Normalisasi Hubungan dengan Israel

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] KPU Tunda Penetapan Prabowo-Gibran sebagai Presiden-Wapres Terpilih

[HOAKS] KPU Tunda Penetapan Prabowo-Gibran sebagai Presiden-Wapres Terpilih

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Puan Promosikan Obat Nyeri Sendi

[HOAKS] Puan Promosikan Obat Nyeri Sendi

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Azan Berkumandang di Lancaster House, Bukan Istana Buckingham

[KLARIFIKASI] Azan Berkumandang di Lancaster House, Bukan Istana Buckingham

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com