KOMPAS.com - Berdasarkan hasil survei, ibu rumah tangga lebih banyak terekspos konten cek fakta dibanding dengan profesi dan kelompok responden lainnya.
Survei tersebut dilakukan oleh Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI), jaringan Cek Fakta, bekerja sama dengan tim peneliti dari Universitas Multimedia Nusantara (UMN).
Yeary Panji Setianto, salah satu peneliti sekaligus dosen Fakultas Jurnalistik UMN mengungkapkan, temuan ini cukup menarik karena tidak banyak dilirik oleh media dan produsen konten cek fakta.
"Ibu rumah tangga ini temuan yang cukup menarik dalam database kami, ini mungkin kelompok yang selama ini tidak banyak dilirik oleh produsen media, oleh para pembuat konten cek fakta," ujar Yeary, dalam pertemuan virtual bertajuk Diseminasi Survei Penulisan Cek Fakta, Selasa (16/7/2022).
Survei yang dilakukan pada Mei-Juli 2022 ini melibatkan 1.596 responden dari seluruh Indonesia dan 26 peserta focus group discussion (FGD) untuk mempertajam hasil survei.
Diketahui, jumlah responden perempuan mendominasi, yakni sebanyak 82,6 persen. Sementara, 17 persen responden laki-laki, dan 0,4 persen menjawab kategori gender lainnya.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 35,3 persen responden menjawab kategori "lainnya" dalam pertanyaan terkait pekerjaan. Mereka bukanlah pekerja kantoran, wiraswasta, akademisi, atau pelajar.
Tim riset mengidentifikasi kelompok ini didominasi ibu rumah tangga.
"Jadi bisa kita bilang, kelompok audiens yang masuk kategori rumah tangga justru lebih besar kemungkinannya untuk terekspos konten cek fakta," kata Yeary.
Banyaknya ibu rumah tangga yang mengakes konten cek fakta dibandingkan dengan kelompok pekerja kantoran, pekerja profesional, dan mahasiswa, dipengaruhi oleh waktu luang.
"Ini kemudian ada kaitannya dengan profesi yang mereka miliki, sehingga seperti tadi sempat saya singgung di awal, ibu rumah tangga yang diasumsikan tidak bekerja secara formal dalam jam kantor, mereka justru memiliki waktu luang yang lebih memungkinkan," kata Yeary.
Ibu rumah tangga dinilai memiliki waktu yang lebih fleksibel dibanding mereka yang terikat dengan jam kerja, jam kuliah, atau jam sekolah.
"Kami menemukan bahwa seberapa sering seseorang mengakses konten cek fakta itu sedikit banyak dipengaruhi oleh availability. Dalam artian, seberapa banyak waktu luang yang mereka miliki dalam mengakeses konten cek fakta," ujar Yeary.
Berdasarkan hasil survei, perempuan, khususnya ibu rumah tangga mengatakan dapat mengakes kontek cek fakta sampai 3-4 konten per harinya di sela-sela kesibukan mengurus fakta.
Dari segi motifasi, ibu rumah tangga lebih sering menemukan konten cek fakta secara tidak sengaja. Baik melalui aplikasi perpesanan, grup, media sosial, dan sebagainya.