Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Pilpres 2024, Komitmen Antihoaks Elite Politik Diragukan

Kompas.com - 23/06/2022, 11:22 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

KOMPAS.com - Karnaval dengan tokoh-tokoh politik mengenakan pakaian adat berbagai daerah berlangsung di Lapangan Silang Monas, Jakarta Pusat pada 23 September 2018 silam.

Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) saat itu, Arief Budiman, melepaskan balon udara sebagai simbol peresmian acara yang disebut karnaval deklarasi kampanye damai tersebut.

Kedua calon presiden (capres) yang akan bertarung adalah Joko Widodo yang mengenakan pakaian adat Bali dan Prabowo Subianto memakai pakaian adat Jawa.

Karnaval itu juga sebagai pembuka masa kampanye Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 yang akan berlangsung hingga 13 April 2019.

Baca juga: Hoaks Capres Muncul meski Pemilu Masih Lama, Dinilai Ganggu Sehatnya Demokrasi

Kedua capres dan pasangannya beserta tim, menyatakan mendukung kampanye yang damai, tanpa menggunakan isu SARA, politik uang dan hoaks.

Namun hasilnya, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) mencatat ada 1.645 konten hoaks terkait Pilpres 2019 dalam kurun Agustus 2018 sampai April 2019.

Jumlah hoaks terkait pemilu yang muncul saat itu semakin banyak dari bulan ke bulan.

Kenapa hoaks tetap muncul?

Pengamat Politik Universitas Al Azhar Ujang Komarudin mengatakan, praktik politik yang dilihatnya di Indonesia selama ini terdiri dari dua aktivitas.

Pertama, aktor politik bergerak membangun citra positif dirinya sendiri di depan masyarakat.

Kedua, berupaya mengurangi citra positif lawan dengan argumentasi yang disampaikan secara terbuka, maupun jalur-jalur belakang atau secara tersembunyi.

Menurut dia, hoaks dihadirkan elite politik untuk tujuan kedua, yakni menjelek-jelekkan lawan melalui jalur tak langsung, yang sulit ditelusuri.

Baca juga: AJI: Kualitas Demokrasi Jadi Tantangan Pemilu 2024

Kondisi itu diperparah aksi saling balas serangan politik, yang membuat argumentasi terbuka maupun konten hoaks semakin banyak dikeluarkan.

Kecenderungan yang terjadi, bila elite politik saling balas argumentasi secara terbuka, konten hoaks terkait topik yang mereka ributkan pun akan muncul mengikuti.

"Bahayanya kalau serangan itu tadi saling menafikan satu sama lain, itu yang membuat narasi politik kita (di ruang publik) diisi oleh serangan dan hoaks-hoaks itu," kata Ujang melalui telepon, Selasa (21/6/2022).

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[HOAKS] 1 Juta Ton Beras Sintetis Beracun dari China

[HOAKS] 1 Juta Ton Beras Sintetis Beracun dari China

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Ratusan Tentara China Mendarat di Indonesia

[HOAKS] Ratusan Tentara China Mendarat di Indonesia

Hoaks atau Fakta
Kumpulan Hoaks Kaitkan Ronaldo dengan Piala Asia U23 dan Timnas Indonesia...

Kumpulan Hoaks Kaitkan Ronaldo dengan Piala Asia U23 dan Timnas Indonesia...

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Pfizer Meminta Maaf karena Promosi Vaksin Covid-19 Ilegal

[HOAKS] Pfizer Meminta Maaf karena Promosi Vaksin Covid-19 Ilegal

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Hoaks! Ronaldo Kritik Wasit Indonesia Vs Uzbekistan

[VIDEO] Hoaks! Ronaldo Kritik Wasit Indonesia Vs Uzbekistan

Hoaks atau Fakta
Cek Fakta Sepekan: Hoaks Prabowo Menikah dan Bahaya Vaksin AstraZeneca

Cek Fakta Sepekan: Hoaks Prabowo Menikah dan Bahaya Vaksin AstraZeneca

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Foto Restoran Siap Saji Terbengkalai

[HOAKS] Foto Restoran Siap Saji Terbengkalai

Hoaks atau Fakta
Sejumlah Konten Hoaks Mencatut Timnas Indonesia di Piala Asia U23...

Sejumlah Konten Hoaks Mencatut Timnas Indonesia di Piala Asia U23...

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Beredar Hoaks Puan Maharani Promosikan Obat Nyeri Sendi

[VIDEO] Beredar Hoaks Puan Maharani Promosikan Obat Nyeri Sendi

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Pengurangan Populasi Jadi 800 Juta Jiwa pada 2030

[HOAKS] Pengurangan Populasi Jadi 800 Juta Jiwa pada 2030

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Konteks Keliru soal Video Unta Terjebak Banjir di Dubai

INFOGRAFIK: Konteks Keliru soal Video Unta Terjebak Banjir di Dubai

Hoaks atau Fakta
Kilas Balik Indonesia Juarai Piala Uber 1996, Taklukkan China di Final

Kilas Balik Indonesia Juarai Piala Uber 1996, Taklukkan China di Final

Sejarah dan Fakta
Lebih dari 2.100 Orang Ditangkap Selama Demo Pro-Palestina di AS

Lebih dari 2.100 Orang Ditangkap Selama Demo Pro-Palestina di AS

Data dan Fakta
[HOAKS] Komite Wasit AFC dan FIFA Rekomendasikan Laga Indonesia Vs Uzbekistan Diulang

[HOAKS] Komite Wasit AFC dan FIFA Rekomendasikan Laga Indonesia Vs Uzbekistan Diulang

Hoaks atau Fakta
Kematian Empat Mahasiswa AS Penentang Perang Vietnam pada 1970

Kematian Empat Mahasiswa AS Penentang Perang Vietnam pada 1970

Sejarah dan Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com