Survei Deloitte menunjukkan bahwa gen Z dan milenial rela membelanjakan uang dalam jangka pendek untuk kemaslahatan lingkungan.
Akan tetapi, sebagian dari mereka ragu membuat investasi besar untuk jangka panjang, kemungkinan karena kendala finansial.
"Saya pikir pemerintah perlu mengamanatkan lebih banyak kebijakan untuk mengatasi ketidaksetaraan kekayaan dan memberdayakan orang untuk mengambil langkah-langkah untuk melawan perubahan iklim," kata Matt (29) salah satu responden dari Inggris.
"Orang tidak dapat melawan perubahan iklim jika kebutuhan dasar mereka bahkan tidak terpenuhi, jadi mengatasi ketidaksetaraan kekayaan adalah kuncinya di sini," tuturnya.
Dalam survei tersebut, ketidaksetaraan finansial juga menjadi salah satu aspek yang disoroti oleh mayoritas responden.
Sebanyak 72 persen generasi Z dan 77 persen milenial setuju bahwa kesenjangan antara orang terkaya dan termiskin di negara mereka sedang melebar.
Dalam kaitannya dengan perubahan iklim--meski isu tersebut menjadi kekhawatiran serius--namun perubahan iklim ternyata masih berada di bawah kekhawatiran akan biaya hidup.
Sebanyak 29 persen gen Z menjadikan biaya hidup sebagai kekhawatiran utama, sedangkan perubahan iklim berada di peringkat kedua dengan 24 persen.
Hal serupa juga terlihat pada milenial, di mana 36 persen menempatkan biaya hidup sebagai kekhawatiran tertinggi dan 25 persen memilih perubahan lingkungan.
Ini menunjukkan bahwa upaya mengatasi perubahan iklim akan sulit dilakukan apabila kesejahteraan hidup setiap individu belum dapat dipenuhi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.