Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Vaksin Covid-19 Mampu Lawan Penularan Subvarian Omicron BA.4 dan BA.5

Kompas.com - 14/06/2022, 17:19 WIB
Ahmad Suudi,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Peningkatan jumlah kasus Covid-19 kembali memperlihatkan peningkatan di dunia setelah muncul subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 sejak April 2022.

Di dalam negeri, kasus positif pertama telah terkonfirmasi pada Kamis (9/6/2022), dan diperkirakan sampai puncaknya pada minggu kedua atau ketiga Juli 2022.

Namun, dampaknya diperkirakan tidak sebesar saat muncul Covid-19 varian Delta pada pertengahan 2021 atau periode Omicron awal 2022.

Menteri Kesehatan (Menkes) RI Budi Gunadi Sadikin sebelumnya menjelaskan, tingkat kematian subvarian Omricon BA.4 dan BA.5 diperkirakan satu per sepuluh atau lebih kecil dari varian Delta maupun Omricon.

Demikian juga dampaknya pada tingkat penularan dan keterisian ranjang pasien rumah sakit, yang diperkirakan satu per tiga dari jumlah pada saat naiknya kasus varian Delta dan Omicron.

"Jadi walaupun memang BA.4 dan BA.5 ini menyebabkan kenaikan kasus di beberapa negara di dunia, tetapi puncak dari kenaikan kasusnya maupun hospitalisasinya maupun kematiannya jauh lebih rendah dibandingkan omicron yang awal," kata Budi di Jakarta, Senin (13/6/2022).

Hingga Senin, terdapat 8 kasus terkonfirmasi positif BA.4 dan BA.5 yang salah satunya mengalami gejala sedang. Lainnya tidak merasakan gejala atau mendapatkan gejala ringan.

Orang dengan positif subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 di Bali dan Jakarta terdata sebagai tidak bergejala, sakit tenggorokan, badan pegal, demam, batuk, sakit kepala, badan lemas, mual atau muntah, sakit perut, dan sesak napas.

Vaksin Covid-19 mampu mencegah

Ketua Pokja Infeksi Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Paru Indonesia dr Erlina Burhan, SpP(K) mengatakan, dari 8 orang yang terinveksi subvarian BA.4 dan BA.5, semuanya sudah melakukan vaksin dua dosis, dan booster.

Bahkan, ada yang melakukan vaksin booster kedua atau dosis ke empat.

Meskipun tetap saja bisa tertular, namun sebagian besar mereka tidak merasakan gejala atau bergejala ringan. Satu di antaranya yang bergejala sedang.

Baca juga: Instruksi Jokowi Hadapi BA.4 dan BA.5, Tingkatkan Vaksinasi Booster, dan Disiplin Pakai Masker

Juru Bicara Kementerian Kesehatan dr Mohammad Syahril, Sp.P, MPH mengatakan, vaksin Covid-19 tetap berperan penting dalam meningkatkan kekebalan tubuh dan mengurangi gejala berat terhadap subvarian Omicron BA.4 dan BA.5.

Dengan kekebalan tubuh yang semakin kuat, virus yang ada di dalam tubuh tidak bisa leluasa memberikan infeksi karena ditekan antibodi.

"Tubuh yang sudah divaksin begitu menemui varian baru, maka varian baru tersebut tidak begitu menginfeksi. Karena, di dalam tubuh sudah ada antibodi," kata Syahril ketika berbincang di Siaran Sehat Perkembangan Subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 di Indonesia, Senin.

Dijelaskannya juga bahwa subvarian Omricon BA.4 dan BA.5 juga memiliki kemampuan untuk mengelabuhi antibodi untuk meloloskan diri.

Di sisi lain kemampuan sel imun dalam mengenali virus juga menurun.

Vaksinasi Covid-19 dosis booster menjadi opsi penguat antibodi untuk menjawab kebutuhan tubuh tersebut. Demikian juga protokol kesehatan yang dibutuhkan untuk mencegah penularan.

"Itulah penting booster. Tujuannya, untuk mengingatkan kembali daya tahan tubuh dalam mengenali virus. Sehingga, imun lebih mudah mengendalikan penyakit (Covid-19)," kata Syahril.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[HOAKS] Foto Ular Raksasa di Carolina Selatan

[HOAKS] Foto Ular Raksasa di Carolina Selatan

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Warga Rafah Bikin Video Rekayasa Serangan Israel

[HOAKS] Warga Rafah Bikin Video Rekayasa Serangan Israel

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Presiden FIFA Minta Laga Indonesia Vs Guinea Diulang

[HOAKS] Presiden FIFA Minta Laga Indonesia Vs Guinea Diulang

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Undian Berhadiah 30 Motor dalam Rangka Ulang Tahun

[HOAKS] Undian Berhadiah 30 Motor dalam Rangka Ulang Tahun

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Wawancara Raffi Ahmad soal Situs Judi

[HOAKS] Video Wawancara Raffi Ahmad soal Situs Judi

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Ustaz Solmed Promosikan Situs Judi

[HOAKS] Video Ustaz Solmed Promosikan Situs Judi

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks FIFA Ulang Laga Indonesia Vs Uzbekistan, Simak Bantahannya

INFOGRAFIK: Hoaks FIFA Ulang Laga Indonesia Vs Uzbekistan, Simak Bantahannya

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Konteks Keliru, Pria yang Kibarkan Bendera Palestina Bukan Raja Denmark

INFOGRAFIK: Konteks Keliru, Pria yang Kibarkan Bendera Palestina Bukan Raja Denmark

Hoaks atau Fakta
Kompilasi Foto Hewan Menakjubkan yang Dibuat dengan AI Generatif...

Kompilasi Foto Hewan Menakjubkan yang Dibuat dengan AI Generatif...

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Ular Piton Menelan Anak Kecil

[HOAKS] Video Ular Piton Menelan Anak Kecil

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Video Hashim dan Prabowo Terkait Janji Politik Disajikan dalam Konteks Keliru

INFOGRAFIK: Video Hashim dan Prabowo Terkait Janji Politik Disajikan dalam Konteks Keliru

Hoaks atau Fakta
Cahaya Langit Aurora Tidak Terkait Eksperimen HAARP

Cahaya Langit Aurora Tidak Terkait Eksperimen HAARP

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Vladimir Putin Umumkan Rusia Akan Bersatu dengan Yaman

[HOAKS] Video Vladimir Putin Umumkan Rusia Akan Bersatu dengan Yaman

Hoaks atau Fakta
Hoaks Terkait Sandra Dewi, Dijemput Paksa Polisi dan Temuan Emas Batangan

Hoaks Terkait Sandra Dewi, Dijemput Paksa Polisi dan Temuan Emas Batangan

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Warga Gaza Buat Video Rekayasa untuk Tarik Simpati

[HOAKS] Warga Gaza Buat Video Rekayasa untuk Tarik Simpati

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com