Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

CEK FAKTA: Benarkah Klaim Ted Cruz, Amerika Serikat Negara Paling Aman di Dunia?

Kompas.com - 31/05/2022, 10:52 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

 

KOMPAS.com - Senator Ted Cruz dari Negara Bagian Texas, Amerika Serikat baru-baru ini mengeklaim AS adalah negara paling aman di dunia.

Pernyataan itu dilontarkan pada 26 Mei 2022 atau selang dua hari setelah tragedi penembakan massal yang menewaskan 19 anak-anak di Robb Elementary School, Texas.

Saat itu, Cruz menjawab pertanyaan dari reporter Sky News, Mark Stone, yang menyebutkan bahwa peristiwa penembakan massal sepertinya hanya terjadi di AS.

"Mengapa orang-orang datang dari seluruh dunia ke Amerika? Karena ini adalah negara yang paling bebas, paling makmur, dan paling aman di dunia. Berhentilah menjadi propagandis," jawab Cruz seraya meninggalkan sang reporter.

Benarkah AS adalah negara paling aman di dunia?

Predikat "paling aman" memiliki cakupan yang sangat luas dan bisa disematkan ke berbagai aspek kehidupan. Misalnya, "paling aman" dari segi finansial, bencana alam, dan lain-lain.

Dalam hal pernyataan Cruz, predikat "paling aman" yang ia maksud kemungkinan terkait dengan kasus penembakan massal atau kematian akibat senjata api di AS.

Menurut laman pemeriksa fakta Snopes.com, AS bukanlah satu-satunya negara di mana kasus penembakan massal di sekolah terjadi,

Namun, peristiwa semacam itu terjadi di AS dalam frekuensi yang cukup tinggi.

Dalam 21 minggu pertama tahun 2022 saja, NPR melaporkan telah terjadi 27 kasus penembakan di sekolah di AS.

Pada Mei 2018, setelah 10 orang terbunuh di sebuah sekolah menengah di Santa Fe, Texas, CNN membandingkan jumlah penembakan di sekolah di AS dengan jumlah penembakan di sekolah di negara-negara G7 lainnya.

Sebagai informasi, negara-negara G7 terdiri dari Perancis, Jerman, Jepang, Italia, Inggris, Kanada, dan juga AS.

Berdasarkan laporan CNN, setidaknya ada 288 penembakan di sekolah di Amerika Serikat sejak 1 Januari 2009.

Angka tersebut 57 kali lebih tinggi dibandingkan gabungan kasus serupa yang terjadi di enam negara G7 lainnya.

42 persen senjata api dunia dimiliki penduduk AS

Pada kasus penembakan massal secara umum, Amerika Serikat juga mencatatkan angka yang lebih tinggi dibandingkan negara-negara lain.

Berdasarkan laporan New York Times, pada 2017 penduduk AS menyumbang sekitar 4,4 persen populasi global, tetapi mereka menguasai 42 persen kepemilikan senjata api di dunia.

Studi tahun 2015 oleh Adam Lankford dari Universitas Alabama menemukan, dari tahun 1966 hingga 2012, 31 persen orang bersenjata yang terlibat dalam penembakan massal di seluruh dunia adalah orang Amerika.

Disesuaikan dengan populasi, hanya Yaman yang memiliki tingkat penembakan massal yang lebih tinggi di antara negara-negara berpenduduk lebih dari 10 juta orang.

Namun, perlu dicatat bahwa Yaman memiliki tingkat kepemilikan senjata tertinggi kedua di dunia setelah AS.

1 dari 4 korban penembakan massal adalah anak-anak

Data yang dihimpun Everytown menyebutkan, satu dari empat korban penembakan massal adalah anak-anak dan remaja.

Everytown mendefinisikan penembakan massal sebagai setiap insiden di mana empat orang atau lebih ditembak dan dibunuh, tidak termasuk pelaku.

Merujuk pada definisi itu, AS mengalami rata-rata 19 penembakan massal setiap tahun, mulai dari 15 pada 2010 dan 2014 hingga tertinggi 24 pada 2011 dan 2013.

Antara 2009 dan 2020, 1.363 orang di AS tewas dan 947 lainnya terluka dalam 240 penembakan massal, rata-rata 20 penembakan setiap tahun.

Di antara korban, setidaknya 362 anak-anak dan remaja tewas serta 21 petugas penegak hukum tewas dan 35 terluka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

INFOGRAFIK: Konteks Keliru, Pria yang Kibarkan Bendera Palestina Bukan Raja Denmark

INFOGRAFIK: Konteks Keliru, Pria yang Kibarkan Bendera Palestina Bukan Raja Denmark

Hoaks atau Fakta
Kompilasi Foto Hewan Menakjubkan yang Dibuat dengan AI Generatif...

Kompilasi Foto Hewan Menakjubkan yang Dibuat dengan AI Generatif...

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Ular Piton Menelan Anak Kecil

[HOAKS] Video Ular Piton Menelan Anak Kecil

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Video Hashim dan Prabowo Terkait Janji Politik Disajikan dalam Konteks Keliru

INFOGRAFIK: Video Hashim dan Prabowo Terkait Janji Politik Disajikan dalam Konteks Keliru

Hoaks atau Fakta
Cahaya Langit Aurora Tidak Terkait Eksperimen HAARP

Cahaya Langit Aurora Tidak Terkait Eksperimen HAARP

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Vladimir Putin Umumkan Rusia Akan Bersatu dengan Yaman

[HOAKS] Video Vladimir Putin Umumkan Rusia Akan Bersatu dengan Yaman

Hoaks atau Fakta
Hoaks Terkait Sandra Dewi, Dijemput Paksa Polisi dan Temuan Emas Batangan

Hoaks Terkait Sandra Dewi, Dijemput Paksa Polisi dan Temuan Emas Batangan

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Warga Gaza Buat Video Rekayasa untuk Tarik Simpati

[HOAKS] Warga Gaza Buat Video Rekayasa untuk Tarik Simpati

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Vaksinasi Covid-19 Empat Kali Runtuhkan Sistem Kekebalan

[HOAKS] Vaksinasi Covid-19 Empat Kali Runtuhkan Sistem Kekebalan

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Pelatih Guinea Takut Suporter Indonesia, Playoff Olimpiade Paris Digelar Tertutup

[HOAKS] Pelatih Guinea Takut Suporter Indonesia, Playoff Olimpiade Paris Digelar Tertutup

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Foto Tentara IDF Menyelamatkan Bayi di Gaza

[HOAKS] Foto Tentara IDF Menyelamatkan Bayi di Gaza

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks Timnas U23 Indonesia Lolos ke Olimpiade Paris 2024

INFOGRAFIK: Hoaks Timnas U23 Indonesia Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Hoaks Laga Indonesia Vs Guinea Diulang karena Wasit Terbukti Curang

[VIDEO] Hoaks Laga Indonesia Vs Guinea Diulang karena Wasit Terbukti Curang

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Tidak Ada Bukti Boneka Pinocchio Dibuat dari Kulit dan Rambut Budak

[KLARIFIKASI] Tidak Ada Bukti Boneka Pinocchio Dibuat dari Kulit dan Rambut Budak

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] FIFA dan AFC Blacklist Timnas Uzbekistan karena Terbukti Doping

[HOAKS] FIFA dan AFC Blacklist Timnas Uzbekistan karena Terbukti Doping

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com