Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polemik Herbal: Bermanfaat, tetapi Disalahpahami untuk Pengobatan Covid-19

Kompas.com - 25/01/2022, 15:09 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

Sebagai informasi, imunomodulator adalah zat alami atau sintetis yang membantu mengatur atau menormalkan sistem kekebalan tubuh.

Penelitian terkait itu pernah dipublikasikan Perpustakaan Kedokteran Nasional Amerika Serikat (AS) pada 2020, tentang Terapi Pharmaco-Immunomodulatory pada Covid-19.

"Dengan daya tubuh yang meningkat, harapannya ini mengurangi probabilitas atau kemungkinan terkena. Masuknya, areanya sebetulnya untuk menjaga, meningkatkan daya tahan tubuh," kata Danang.

Danang mengatakan, masyarakat Indonesia erat dengan pengobatan herbal karena merasakan manfaatnya secara nyata.

"Bagus dikonsumsi tetapi dalam ranah menjaga kebugaran, meningkatkan daya tahan tubuh. Jahe kunyit kan bisa menambah napsu makan juga, meredakan kembung, kalau di Jawa untuk meredakan masuk angin," ujar dia.

Baca juga: 9 Obat Herbal Stroke yang Ampuh Bantu Kembalikan Fungsi Otak

Selain itu, manfaat lain dari obat herbal menurut Danang, yakni mengurangi mual, kembung, dan meredakan nyeri otot.

Kendati demikian, hanya beberapa herbal yang terbukti memiliki reaksi terhadap virus.

Khasiat herbal yang berkaitan dengan virus

Berikut beberapa herbal yang berkaitan dengan virus:

1. Kunyit

Kunyit mengandung curcumin, dihycrocurcumin, dan hezahydrocurcumin. Ilmuan telah melaporkan adanya aktivitas antioksidan, imunomodulasi, antiinflamasi, dan antimokroba. Penelitian terkait kunyit, dapat dilihat di sini.

2. Jahe

Jahe memiliki tingkat antioksidan tinggi yang membantu mengurangi stres oksidatif dan menghambat produksi superoksida. Ekstrak jahe kering juga dilaporkan memiliki aktivitas anitinflamasi dan analegsik yang kuat. Lihat hasil penelitiannya di sini.

Sementara, dalam laporan ini, jahe juga dilaporkan memiliki efek baik terhadap virus H1N1 atau flu babi dan virus syncytial pernapasan manusia.

Penting dicatat, hasil penelitian itu tidak serta merta bisa disimpulkan bahwa ramuan yang terbuat dari kunyit dan jahe bisa menghambat replikasi virus.

Ketua Umum Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI), dr Inggrid Tania MSI., mengatakan bahwa belum ada pembuktian untuk antivirus dari SARS-CoV-2.

"Kalau kita lihat masing-masing, kayak serai, lengkuas, jahe, kunyit, itu masing-masing punya sifat sebagai antivirus, ada penelitiannya. Tetapi memang tidak semuanya sudah diteliti sebagai antivirus Covid-19," kata Inggrid saat dihubungi Kompas.com, Selasa (25/1/2022).

Menurut pihaknya, sifat antivirus pada masing-masing herbal hasilnya juga akan berbeda ketika herbal tersebut digabungkan. Misalnya, menjadi suatu ramuan.

"Jadi kalau digabung secara keseluruhan, misalnya ramuan tersebut serai lengkuas jahe kunyit kalau ada klaim bisa mencegah infeksi virus, itu harus ada penelitiannya. Sedangkan belum ada penelitiannya," ucap Inggrid.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kilas Balik Indonesia Juarai Piala Uber 1996, Taklukkan China di Final

Kilas Balik Indonesia Juarai Piala Uber 1996, Taklukkan China di Final

Sejarah dan Fakta
Lebih dari 2.100 Orang Ditangkap Selama Demo Pro-Palestina di AS

Lebih dari 2.100 Orang Ditangkap Selama Demo Pro-Palestina di AS

Data dan Fakta
[HOAKS] Komite Wasit AFC dan FIFA Rekomendasikan Laga Indonesia Vs Uzbekistan Diulang

[HOAKS] Komite Wasit AFC dan FIFA Rekomendasikan Laga Indonesia Vs Uzbekistan Diulang

Hoaks atau Fakta
Kematian Empat Mahasiswa AS Penentang Perang Vietnam pada 1970

Kematian Empat Mahasiswa AS Penentang Perang Vietnam pada 1970

Sejarah dan Fakta
[HOAKS] Saldi Isra Mundur dari Jabatan Hakim MK

[HOAKS] Saldi Isra Mundur dari Jabatan Hakim MK

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Disinformasi Bernada Satire soal Kematian Elon Musk

INFOGRAFIK: Disinformasi Bernada Satire soal Kematian Elon Musk

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Penjelasan soal Cairan Batang Pisang Berkhasiat Hancurkan Batu Ginjal

[KLARIFIKASI] Penjelasan soal Cairan Batang Pisang Berkhasiat Hancurkan Batu Ginjal

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Beredar Hoaks Uang Pembayaran Tol Masuk ke Rekening Pengusaha China

[VIDEO] Beredar Hoaks Uang Pembayaran Tol Masuk ke Rekening Pengusaha China

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Vaksin Covid-19 AstraZeneca Menyebabkan Kematian

[HOAKS] Vaksin Covid-19 AstraZeneca Menyebabkan Kematian

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Ronaldo Dukung Laga Indonesia Vs Uzbekistan Diulang

[HOAKS] Ronaldo Dukung Laga Indonesia Vs Uzbekistan Diulang

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Sampul Majalah Time Tampilkan Donald Trump Bertanduk

[HOAKS] Sampul Majalah Time Tampilkan Donald Trump Bertanduk

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Terbukti Suap Wasit, Uzbekistan Didiskualifikasi dari Piala Asia U-23

[HOAKS] Terbukti Suap Wasit, Uzbekistan Didiskualifikasi dari Piala Asia U-23

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] BMKG Tegaskan Sesar Sumatera Tidak Memicu Tsunami

[KLARIFIKASI] BMKG Tegaskan Sesar Sumatera Tidak Memicu Tsunami

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Ronaldo Tiba di Qatar untuk Menonton Piala Asia U-23

[HOAKS] Video Ronaldo Tiba di Qatar untuk Menonton Piala Asia U-23

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Vaksin HPV Menyebabkan Kemandulan

[HOAKS] Vaksin HPV Menyebabkan Kemandulan

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com