Sebagai informasi, imunomodulator adalah zat alami atau sintetis yang membantu mengatur atau menormalkan sistem kekebalan tubuh.
Penelitian terkait itu pernah dipublikasikan Perpustakaan Kedokteran Nasional Amerika Serikat (AS) pada 2020, tentang Terapi Pharmaco-Immunomodulatory pada Covid-19.
"Dengan daya tubuh yang meningkat, harapannya ini mengurangi probabilitas atau kemungkinan terkena. Masuknya, areanya sebetulnya untuk menjaga, meningkatkan daya tahan tubuh," kata Danang.
Danang mengatakan, masyarakat Indonesia erat dengan pengobatan herbal karena merasakan manfaatnya secara nyata.
"Bagus dikonsumsi tetapi dalam ranah menjaga kebugaran, meningkatkan daya tahan tubuh. Jahe kunyit kan bisa menambah napsu makan juga, meredakan kembung, kalau di Jawa untuk meredakan masuk angin," ujar dia.
Baca juga: 9 Obat Herbal Stroke yang Ampuh Bantu Kembalikan Fungsi Otak
Selain itu, manfaat lain dari obat herbal menurut Danang, yakni mengurangi mual, kembung, dan meredakan nyeri otot.
Kendati demikian, hanya beberapa herbal yang terbukti memiliki reaksi terhadap virus.
Berikut beberapa herbal yang berkaitan dengan virus:
1. Kunyit
Kunyit mengandung curcumin, dihycrocurcumin, dan hezahydrocurcumin. Ilmuan telah melaporkan adanya aktivitas antioksidan, imunomodulasi, antiinflamasi, dan antimokroba. Penelitian terkait kunyit, dapat dilihat di sini.
2. Jahe
Jahe memiliki tingkat antioksidan tinggi yang membantu mengurangi stres oksidatif dan menghambat produksi superoksida. Ekstrak jahe kering juga dilaporkan memiliki aktivitas anitinflamasi dan analegsik yang kuat. Lihat hasil penelitiannya di sini.
Sementara, dalam laporan ini, jahe juga dilaporkan memiliki efek baik terhadap virus H1N1 atau flu babi dan virus syncytial pernapasan manusia.
Penting dicatat, hasil penelitian itu tidak serta merta bisa disimpulkan bahwa ramuan yang terbuat dari kunyit dan jahe bisa menghambat replikasi virus.
Ketua Umum Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI), dr Inggrid Tania MSI., mengatakan bahwa belum ada pembuktian untuk antivirus dari SARS-CoV-2.
"Kalau kita lihat masing-masing, kayak serai, lengkuas, jahe, kunyit, itu masing-masing punya sifat sebagai antivirus, ada penelitiannya. Tetapi memang tidak semuanya sudah diteliti sebagai antivirus Covid-19," kata Inggrid saat dihubungi Kompas.com, Selasa (25/1/2022).
Menurut pihaknya, sifat antivirus pada masing-masing herbal hasilnya juga akan berbeda ketika herbal tersebut digabungkan. Misalnya, menjadi suatu ramuan.
"Jadi kalau digabung secara keseluruhan, misalnya ramuan tersebut serai lengkuas jahe kunyit kalau ada klaim bisa mencegah infeksi virus, itu harus ada penelitiannya. Sedangkan belum ada penelitiannya," ucap Inggrid.