Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melihat Kembali Sejarah Kemunculan Istilah Post-truth...

Kompas.com - 09/01/2022, 06:06 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Bayu Galih

Tim Redaksi

Menurut Tesich, Reagan tidak perlu bersusah-payah menutupi kebenaran dari rakyat Amerika, karena mereka sedari awal sudah takut untuk mengetahuinya.

"Presiden Reagan memahami dengan baik bahwa publik benar-benar tidak ingin mengetahui kebenaran. Jadi dia berbohong kepada kita, tetapi dia tidak harus bekerja keras untuk itu. Dia merasa bahwa kita akan dengan senang hati menerima hilangnya ingatannya sebagai alibi," tulis Tesich.

Tesihc mengatakan, sandiwara Perang Teluk Pertama semakin mengukuhkan kenyataan itu, karena orang Amerika menerima bahwa sensor pers adalah "kejahatan yang perlu".

Masyarakat sepakat hal itu perlu dilakukan ketika pemerintah mengeklaim sensor pers adalah demi kepentingan nasional.

"Kita hanya akan melihat apa yang pemerintah ingin kita lihat, dan kita tidak melihat ada yang salah dengan itu," tulis Tesich.

"Kita menyukainya. Kita merasa bahwa pemerintah menjaga kita," ujarnya.

Dimulainya era post-truth

Tesich kemudian mengakhiri tulisannya itu dengan sebuah kesimpulan yang mengerikan. Kalimatnya tegas mengatakan yang selama ini tidak terkatakan.

Menurut dia: "Kita dengan cepat menjadi purwarupa dari masyarakat yang hanya bisa didambakan monster-monster totalitarian dalam mimpi mereka. Semua diktator hingga saat ini harus berupaya keras untuk menutupi kebenaran."

"Kita, dengan tindakan kita sendiri, menunjukkan bahwa hal itu tidak lagi diperlukan, bahwa kita telah meraih mekanisme spiritual yang dapat menolak kebenaran apapun itu. Dalam cara yang sangat mendasar kita, sebagai masyarakat merdeka, telah dengan sukarela memilih untuk hidup di dunia pasca-kebenaran."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[HOAKS] Foto Ular Raksasa di Carolina Selatan

[HOAKS] Foto Ular Raksasa di Carolina Selatan

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Warga Rafah Bikin Video Rekayasa Serangan Israel

[HOAKS] Warga Rafah Bikin Video Rekayasa Serangan Israel

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Presiden FIFA Minta Laga Indonesia Vs Guinea Diulang

[HOAKS] Presiden FIFA Minta Laga Indonesia Vs Guinea Diulang

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Undian Berhadiah 30 Motor dalam Rangka Ulang Tahun

[HOAKS] Undian Berhadiah 30 Motor dalam Rangka Ulang Tahun

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Wawancara Raffi Ahmad soal Situs Judi

[HOAKS] Video Wawancara Raffi Ahmad soal Situs Judi

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Ustaz Solmed Promosikan Situs Judi

[HOAKS] Video Ustaz Solmed Promosikan Situs Judi

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks FIFA Ulang Laga Indonesia Vs Uzbekistan, Simak Bantahannya

INFOGRAFIK: Hoaks FIFA Ulang Laga Indonesia Vs Uzbekistan, Simak Bantahannya

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Konteks Keliru, Pria yang Kibarkan Bendera Palestina Bukan Raja Denmark

INFOGRAFIK: Konteks Keliru, Pria yang Kibarkan Bendera Palestina Bukan Raja Denmark

Hoaks atau Fakta
Kompilasi Foto Hewan Menakjubkan yang Dibuat dengan AI Generatif...

Kompilasi Foto Hewan Menakjubkan yang Dibuat dengan AI Generatif...

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Ular Piton Menelan Anak Kecil

[HOAKS] Video Ular Piton Menelan Anak Kecil

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Video Hashim dan Prabowo Terkait Janji Politik Disajikan dalam Konteks Keliru

INFOGRAFIK: Video Hashim dan Prabowo Terkait Janji Politik Disajikan dalam Konteks Keliru

Hoaks atau Fakta
Cahaya Langit Aurora Tidak Terkait Eksperimen HAARP

Cahaya Langit Aurora Tidak Terkait Eksperimen HAARP

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Vladimir Putin Umumkan Rusia Akan Bersatu dengan Yaman

[HOAKS] Video Vladimir Putin Umumkan Rusia Akan Bersatu dengan Yaman

Hoaks atau Fakta
Hoaks Terkait Sandra Dewi, Dijemput Paksa Polisi dan Temuan Emas Batangan

Hoaks Terkait Sandra Dewi, Dijemput Paksa Polisi dan Temuan Emas Batangan

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Warga Gaza Buat Video Rekayasa untuk Tarik Simpati

[HOAKS] Warga Gaza Buat Video Rekayasa untuk Tarik Simpati

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com