KOMPAS.com - Dokter spesialis penyakit dalam menegaskan, tidak ada kaitannya perubahan warna darah dengan vaksin Covid-19.
Belakangan beredar foto yang menampilkan perbandingan darah orang yang sudah dan belum divaksin Covid-19.
Disebutkan bahwa darah orang yang sudah mendapat suntikan vaksin Covid-19 tampak lebih gelap.
Dokter dari MRCCC Siloam Hospitals Semanggi, Profesor DR dr Aru Wisaksono Sudoyo, SpPD-KHOM, FACP mengatakan bahwa narasi itu hoaks.
Baca juga: [HOAKS] Bahaya Menerima Donasi Darah dari Donor yang Divaksin Covid-19
Menurut dia, narasi seputar bahaya vaksin kerap muncul di kalangan antivaksin, terutama di luar negeri.
"Hoaks, itu dari gerakan antivaksin. Di Amerika Serikat lebih dahsyat lagi," kata Aru saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (8/1/2022).
Dia mengatakan bahwa vaksin tidak membuat darah jadi lebih berbahaya dari lainnya.
Kita bisa menerima donasi darah dari donor yang sudah divaksin Covid-19, selama orang tersebut dalam keadaan sehat.
"Sama sekali tidak (berbahaya)," ujar Aru.
Lantas, apa yang membuat warna darah seseorang bisa menghitam atau lebih gelap dari lainnya?
Darah tampak merah karena hemoglobin yang terikat oksigen menyerap cahaya biru-hijau, akibatnya memantulkan warna merah-oranye yang ditangkap oleh mata manusia.
Adapun darah menjadi merah seperti buah ceri ketika oksigen mengikat zat besi. Tanpa adanya oksigen dalam darah, maka darah akan berubah warna menjadi gelap.
Aru mengatakan, darah seseorang bisa jadi lebih gelap karena kadar karbon dioksida (CO2) yang ada dalam tubuhnya.
"Darah gelap itu karena kadar CO2, akibat metabolisme tubuh. Wajar dan normal," ucap Aru.
Baca juga: Kominfo: Hoaks Seputar Covid-19 Mengancam Keselamatan Jiwa Masyarakat
Darah yang nampak lebih gelap ketika darah keluar dari tubuh, kemudian mengering.
Hemoglobin dari darah yang keluar dari tubuh akan terurai menjadi senyawa yang disebut methemoglobin. Semakin lama, darah yang mengering jadi menghitam akibat senyawa lain yang disebut hemichrome.