Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bantah Hoaks Darah Menghitam akibat Vaksin Covid-19, Ini Penjelasan Dokter

Kompas.com - 08/01/2022, 12:52 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

KOMPAS.com - Dokter spesialis penyakit dalam menegaskan, tidak ada kaitannya perubahan warna darah dengan vaksin Covid-19.

Belakangan beredar foto yang menampilkan perbandingan darah orang yang sudah dan belum divaksin Covid-19.

Disebutkan bahwa darah orang yang sudah mendapat suntikan vaksin Covid-19 tampak lebih gelap.

Dokter dari MRCCC Siloam Hospitals Semanggi, Profesor DR dr Aru Wisaksono Sudoyo, SpPD-KHOM, FACP mengatakan bahwa narasi itu hoaks.

Baca juga: [HOAKS] Bahaya Menerima Donasi Darah dari Donor yang Divaksin Covid-19

Menurut dia, narasi seputar bahaya vaksin kerap muncul di kalangan antivaksin, terutama di luar negeri.

"Hoaks, itu dari gerakan antivaksin. Di Amerika Serikat lebih dahsyat lagi," kata Aru saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (8/1/2022).

Dia mengatakan bahwa vaksin tidak membuat darah jadi lebih berbahaya dari lainnya.

Kita bisa menerima donasi darah dari donor yang sudah divaksin Covid-19, selama orang tersebut dalam keadaan sehat.

"Sama sekali tidak (berbahaya)," ujar Aru.

Lantas, apa yang membuat warna darah seseorang bisa menghitam atau lebih gelap dari lainnya?

Kadar karbondioksida dalam darah

Darah tampak merah karena hemoglobin yang terikat oksigen menyerap cahaya biru-hijau, akibatnya memantulkan warna merah-oranye yang ditangkap oleh mata manusia.

Adapun darah menjadi merah seperti buah ceri ketika oksigen mengikat zat besi. Tanpa adanya oksigen dalam darah, maka darah akan berubah warna menjadi gelap.

Aru mengatakan, darah seseorang bisa jadi lebih gelap karena kadar karbon dioksida (CO2) yang ada dalam tubuhnya.

"Darah gelap itu karena kadar CO2, akibat metabolisme tubuh. Wajar dan normal," ucap Aru.

Baca juga: Kominfo: Hoaks Seputar Covid-19 Mengancam Keselamatan Jiwa Masyarakat

Darah yang nampak lebih gelap ketika darah keluar dari tubuh, kemudian mengering.

Hemoglobin dari darah yang keluar dari tubuh akan terurai menjadi senyawa yang disebut methemoglobin. Semakin lama, darah yang mengering jadi menghitam akibat senyawa lain yang disebut hemichrome.

Darah orang yang divaksin tidak berbahaya

Badan Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) menerbitkan laporan pada 19 Januari 2021, yang membahas tentang donor darah dan donasi darah dan kaitannya dengan pandemi Covid-19.

Laporan itu mengatakan, sejauh ini tidak ada laporan kasus infeksi Covid-19 yang disebarkan melalui transfusi darah.

"Belum ada laporan kasus virus corona yang ditularkan melalui transfusi, termasuk SARS-CoV-2, di seluruh dunia," tulis laporan tersebut.

Orang yang sudah disuntik vaksin Covid-19 yang terbuat dari virus yang dilemahkan, bisa mendonasikan darah dengan masa tunggu 14 hari setelah menerima vaksin.

Bahkan, orang yang menerima vaksin Covid-19 yang tidak bereplikasi, tidak aktif, atau berbasis mRNA dapat mendonasikan darah tanpa masa tunggu.

Pihaknya mengimbau bahwa penting bagi masyarakat untuk tetap melakukan donasi darah dan menjadi donor darah, khususnya individu yang sehat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[HOAKS] Prabowo Akan Menikahi Sofiatun Gudono pada 20 Mei

[HOAKS] Prabowo Akan Menikahi Sofiatun Gudono pada 20 Mei

Hoaks atau Fakta
Kebencian terhadap Perang Nuklir yang Melahirkan Godzilla

Kebencian terhadap Perang Nuklir yang Melahirkan Godzilla

Sejarah dan Fakta
[HOAKS] Cristiano Ronaldo Kritik Penampilan Marselino Ferdinan

[HOAKS] Cristiano Ronaldo Kritik Penampilan Marselino Ferdinan

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Pelatih Timnas Guinea Kaba Diawara Sebut Indonesia Negara Miskin

[HOAKS] Pelatih Timnas Guinea Kaba Diawara Sebut Indonesia Negara Miskin

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks Saldi Isra Mundur dari Hakim MK, Simak Bantahannya

INFOGRAFIK: Hoaks Saldi Isra Mundur dari Hakim MK, Simak Bantahannya

Hoaks atau Fakta
Misteri Penemuan Mayat di Kepulauan Seribu pada 1998...

Misteri Penemuan Mayat di Kepulauan Seribu pada 1998...

Sejarah dan Fakta
[HOAKS] Lionel Messi Kritik Marselino Ferdinan karena Bermain Egois

[HOAKS] Lionel Messi Kritik Marselino Ferdinan karena Bermain Egois

Hoaks atau Fakta
Beethoven Diyakini Tak Sepenuhnya Tuli Saat Debut 'Symphony No. 9'

Beethoven Diyakini Tak Sepenuhnya Tuli Saat Debut "Symphony No. 9"

Sejarah dan Fakta
[HOAKS] Guinea Mundur dari Babak Play-off Olimpiade Paris 2024

[HOAKS] Guinea Mundur dari Babak Play-off Olimpiade Paris 2024

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Pertemuan Jokowi dan Megawati di Istana pada 2016

[KLARIFIKASI] Video Pertemuan Jokowi dan Megawati di Istana pada 2016

Hoaks atau Fakta
Hoaks, Spongebob Squarepants Terinspirasi Kisah Tragis Bocah 9 Tahun

Hoaks, Spongebob Squarepants Terinspirasi Kisah Tragis Bocah 9 Tahun

Hoaks atau Fakta
Konten Satire soal Rekonstruksi Wajah Hawa dalam Tiga Dimensi

Konten Satire soal Rekonstruksi Wajah Hawa dalam Tiga Dimensi

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Raffi Ahmad Promosikan Judi 'Online'

[HOAKS] Video Raffi Ahmad Promosikan Judi "Online"

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Foto Ikan Raksasa di Danau Hogganfield pada 1930

[HOAKS] Foto Ikan Raksasa di Danau Hogganfield pada 1930

Hoaks atau Fakta
Kilas Balik Penayangan Episode Terakhir 'Friends' pada 2004

Kilas Balik Penayangan Episode Terakhir "Friends" pada 2004

Sejarah dan Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com