Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

TikTok Hapus Ratusan Juta Video Triwulan 2022, Apa Saja yang Dilanggar?

KOMPAS.com - TikTok merilis laporan transparansi mengenai penghapusan akun dan video yang kedapatan melanggar kebijakan platform periode Januari-Maret 2022.

Selama triwulan pertama 2022, TikTok memantau 142.057.644 video yang beredar di platfromnya.

Sebanyak 102.305.516 video TikTok telah ditangguhkan. Sementara, sebanyak 34.726.529 video telah ditangguhkan oleh otomatisasi.

Adapun jumlah video yang dihapus tersebut mewakili sekitar 1 persen dari semua video yang diunggah ke TikTok.

Video-video yang ditangguhkan tersebut, dinilai tidak sejalan dengan pedoman komunitas TikTok yang mengutamakan keselamatan, inklusi, dan orisinalitas.

Berikut rincian berbagai konten yang dinilai melanggar kebijakan TikTok.

Disinformasi konflik Rusia dan Ukraina

Sejak invansi militer Rusia ke Ukraina pada Februari 2022, TikTok bekerja sama dengan pemeriksa fakta untuk menilai akurasi konten seputar topik kedua negara tersebut.

Disinformasi yang memuat narasi menyesatkan seputar perang dinilai berbaya dan perlu untuk dimoderasi dengan tepat.

Tim keamanan TikTok menghapus 41.191 video terkait konflik Rusia-Ukraina. Sebanyak 87 persen di antaranya kedapatan melanggar kebijakan dalam hal misinformasi yang membahayakan.

TikTok mengambil langkah cepat dengan menghapus akun-akun yang kedapatan mengirimkan scam atau menyesatkan komunitas melalui streaming langsung dan konten video palsu.

Pada 6 Maret 2022, TikTok juga menghentikan streaming langsung dan konten baru pada layanan video di Rusia dengan mempertimbangkan implikasi keamanan.

Sementara, TikTok memberi labeli konten dari 49 akun media Rusia yang dikendalikan oleh negara. Hal ini agar pengguna dapat membedakan mana akun yang dikelola negara dan mana yang personal.

Kebijakan yang dilanggar

Selain konten menyesatkan seputar konflik Rusia-Ukraina, TikTok juga menggapus beragam video yang melanggar kebijakan lainya.

Topik video yang dinilai melanggar kebijakan TikTok antara lain:

  • Keselamatan anak di bawah umur sebanyak 41,7 persen
  • Kegiatan ilegal dan barang-barang yang diatur pemeirntah sebanyak 21.8 persen
  • Ketelanjangan dan kegiatan sekual dewasa sebanyak 11,3 persen
  • Konten lelerasam uamg vulgar sebanyak 9,6 persen
  • Bunuh diri, melukai diri sendiri, dan perbuatan berbahaya sebanyak 6,7 persen
  • Pelecehan dan perundungan sebanyak 6,0 persen
  • Perilaku membenci sebanyak 1,6 persen
  • Ekstrimisme kekerasan sebanyak 0,7 persen
  • Integritas dan keaslian sebanyak 0,6 persen

Dari data tersebut, video yang berpotensi mengancam keselamatan anak di bawah umur mendominasi dan ada dalam pantauan utama TikTok.

Tim TikTok meninjauu beberapa video tersebut dan membaginya ke dalam beberapa kategori pelanggaran keamanan anak di bawah umur.

Hasilnya, TikTok mendapati video yang melanggal kebijakan keamanan anak di bawah umur menampilkan hal-bal berikut:

  • Ketelanjangan dan aktivitas seksual yang melibatkan anak di bawah umur sebanyak 74,6 persen
  • Aktivitas berbahaya oleh anak di bawah umur sebanyak 18,0 persen
  • Bahaya fisik dan psikologis anak di bawah umur sebanyak 3,8 persen
  • Eksploitasi seksual anak di bawah umur sebanyak 1,9 persen
  • Perilaku grooming yang tidak pantas sebanyak 1,7 persen

Penghapusan akun

TikTok juga melakukan penghapusan akun yang dianggap melanggar panduan komunitas.

Penghapusan ini termasuk akun-akun yang dianggap spam, serta menyebarkan video spam yang diunggah di akun tersebut.

Pada triwulan pertama 2022, ada 44.438.988 akun telah mendapat tindakan dari TikTok.

Sebanyak 20.219.476 akun telah dihapus karena diduga dimiliki oleh pengguna di bawah usia 13 tahun.

Adapun TikTok menemukan 20.890.519 akun palsu dan akun-akun tersebut telah dihapus.

https://www.kompas.com/cekfakta/read/2022/08/12/151500582/tiktok-hapus-ratusan-juta-video-triwulan-2022-apa-saja-yang-dilanggar-

Terkini Lainnya

Cek Fakta Sepekan: Hoaks Putin ke Pemakaman Raisi | Denda Pengobatan Alternatif

Cek Fakta Sepekan: Hoaks Putin ke Pemakaman Raisi | Denda Pengobatan Alternatif

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Foto Donald Trump Berseragam Tentara, Hasil Manipulasi AI

INFOGRAFIK: Foto Donald Trump Berseragam Tentara, Hasil Manipulasi AI

Hoaks atau Fakta
CEK FAKTA: Luhut Klaim Proyek Kereta Cepat Layak Dilanjutkan sampai Surabaya

CEK FAKTA: Luhut Klaim Proyek Kereta Cepat Layak Dilanjutkan sampai Surabaya

Hoaks atau Fakta
Memahami Bias Konfirmasi dalam Penyebaran Misinformasi...

Memahami Bias Konfirmasi dalam Penyebaran Misinformasi...

Hoaks atau Fakta
Tidak benar Satelit Cuaca Dimatikan Saat Kecelakaan Presiden Iran

Tidak benar Satelit Cuaca Dimatikan Saat Kecelakaan Presiden Iran

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Jakarta Masih Ibu Kota sampai Ada Keppres Pemindahan

[KLARIFIKASI] Jakarta Masih Ibu Kota sampai Ada Keppres Pemindahan

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks Foto Helikopter Presiden Iran Terbakar di Udara, Simak Bantahannya

INFOGRAFIK: Hoaks Foto Helikopter Presiden Iran Terbakar di Udara, Simak Bantahannya

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Putin dalam Pesawat Menuju Pemakaman Presiden Iran

[HOAKS] Video Putin dalam Pesawat Menuju Pemakaman Presiden Iran

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks Foto Perlihatkan Puing Sirip Helikopter Presiden Iran yang Jatuh

INFOGRAFIK: Hoaks Foto Perlihatkan Puing Sirip Helikopter Presiden Iran yang Jatuh

Hoaks atau Fakta
Fitur AI Terbaru dari Microsoft Dinilai Membahayakan Privasi

Fitur AI Terbaru dari Microsoft Dinilai Membahayakan Privasi

Data dan Fakta
Beragam Informasi Keliru Terkait Kecelakaan Helikopter Presiden Iran

Beragam Informasi Keliru Terkait Kecelakaan Helikopter Presiden Iran

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Presiden Iran Selamat dari Kecelakaan Helikopter

[HOAKS] Presiden Iran Selamat dari Kecelakaan Helikopter

Hoaks atau Fakta
CEK FAKTA: Benarkah Oposisi Tak Lagi Dibutuhkan dalam Pemerintahan?

CEK FAKTA: Benarkah Oposisi Tak Lagi Dibutuhkan dalam Pemerintahan?

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Isu Lama, Produk Bayi Mengandung Bahan Penyebab Kanker

[KLARIFIKASI] Isu Lama, Produk Bayi Mengandung Bahan Penyebab Kanker

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Suporter Indonesia Kumandangkan Takbir Jelang Laga Lawan Irak

[HOAKS] Suporter Indonesia Kumandangkan Takbir Jelang Laga Lawan Irak

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke