KOMPAS.com - Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi (Kabid Binpres) PP PBSI, Susy Susanti, meminta para atlet untuk terus berlatih agar level permainan tidak menurun.
Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) memang tetap mengadakan latihan di tengah masa pandemi virus corona.
Namun, program latihan dilakukan mengacu pada protokol kesehatan yang ditetapkan oleh pemerintah selama masa pandemi global ini.
Diberitakan Kompas.com sebelumnya, PBSI membagi program latihan selama masa pandemi menjadi dua tahap.
Baca juga: Pelatnas PBSI Tetap Berjalan dengan Ketentuan Khusus Selama Masa Pandemi Virus Corona
Tahap pertama dimulai pada 13 April hingga akhir Mei 2020 dengan latihan berjalan hanya 40 persen dari program biasanya.
Adapun tahap kedua bakal dimulai pada 2 Juni di mana pelatnas akan berjalan normal dengan program intensif untuk peningkatan performa dan persiapan jika turnamen sudah mulai berjalan pada Agustus 2020.
PBSI juga telah memutuskan untuk menempatkan atlet-atletnya di pelatnas Cipayung selama masa pandemi virus corona.
Keputusan tersebut diambil PBSI demi menjaga kesehatan dan keselamatan atlet salama masa pandemi virus corona di Indonesia.
Setelah dikaji, PBSI menilai bahwa atlet akan lebih aman jika tetap berada di lingkungan pelatnas yang telah menjadi area karantina tertutup.
PBSI pun menambahkan bahwa asupan makanan dan nutrisi serta menjaga kebugaran para pemain akan lebih terjamin jika tetap berada di pelatnas.
"Latihan sekarang ini tetap ada, mencakup teknik dan fisik, tapi hanya untuk menjaga performa. Latihan stroke (pukulan) dan akurasi saja," kata Susy Susanti yang dilansir dari Badminton Indonesia.
"Porsi latihannya sekitar 40-50 persen saja, yang terpenting saat ini menjaga kesehatan atlet, jadi menyesuaikan dan program sesuai arahan pelatih masing-masing sektor."
"Program latihan normal akan berjalan setelah lebaran, semoga situasinya juga sudah normal kembali," kata Susy Susanti melanjutkan.
Imbauan atlet untuk tetap melakukan latihan agar level permainan tidak menurun juga berlaku bagi pebulu tangkis muda Indonesia.
"Atlet muda memang harus tetap latihan stroke dan akurasi, karena di bagian ini mereka masih belum matang sehingga harus lebih konsisten berlatih," tutur Susy Susanti.