KOMPAS.com - Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) bakal memiliki kendala jika mereka menggelar Indonesia Open 2020 tanpa penonton.
Turnamen level Super 1000 itu resmi ditunda oleh Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF).
Indonesia Open 2020 seharusnya dihelat di Istora Senayan, 16-21 Juni mendatang, namun batal akibat pandemi Covid-19.
PBSI pun mengikuti Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) bersama Komisi X DPR RI yang diadakan secara teleconference pada Rabu (8/4/2020), guna membahas kelanjutan Indonesia Open dan turnamen-turnamen bulu tangkis lainnya di Tanah Air.
Baca juga: PBSI Memaklumi Keputusan BWF yang Menunda Indonesia Open 2020
Ada wacana menggelar Indonesia Open tanpa penonton. Namun, PBSI menilai, jika itu dilaksanakan, akan ada kendala yang dihadapi.
"Kendala perizinan, lalu dengan peserta. Karena turnamen internasional, ada banyak pemain luar negeri dan akan banyak larangan yang akan mereka hadapi, sponsor pun pasti keberatan," ucap Sekretaris Jenderal PBSI, Achmad Budiharto.
"Turnamen ini didukung sponsor dalam pendanaan, makanya sulit untuk bisa menggelar (tanpa penonton)," kata dia.
Budiharto mencontohkan turnamen Badminton Asian Team Championship 2020 di Filipina yang dihelat tanpa penonton.
"Saya dapat kabar bisa ada protes keras dari sponsor dan pendukungnya," tutur dia.
Sementara itu, tidak hanya Indonesia Open, BWF juga menangguhkan turnamen-turnamen bulu tangkis yang rencananya bergulir dari Mei hingga Juli 2020.
Secara total, ada 13 turnamen bulu tangkis dunia yang ditunda akibat pandemi corona.
Baca juga: Termasuk Indonesia Open, BWF Resmi Tunda Kompetisi hingga Juli 2020