Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selama Masa Covid-19, Susy Susanti Minta Atlet Muda Tingkatkan Kemampuan Pukulan

Kompas.com - 10/04/2020, 17:40 WIB
Farahdilla Puspa,
Nugyasa Laksamana

Tim Redaksi


KOMPAS.com - Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi (Kabid Binpres) PP PBSI, Susy Susanti, meminta para atlet untuk terus berlatih agar level permainan tidak menurun.

Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) memang tetap mengadakan latihan di tengah masa pandemi virus corona.

Namun, program latihan dilakukan mengacu pada protokol kesehatan yang ditetapkan oleh pemerintah selama masa pandemi global ini.

Diberitakan Kompas.com sebelumnya, PBSI membagi program latihan selama masa pandemi menjadi dua tahap.

Baca juga: Pelatnas PBSI Tetap Berjalan dengan Ketentuan Khusus Selama Masa Pandemi Virus Corona

Tahap pertama dimulai pada 13 April hingga akhir Mei 2020 dengan latihan berjalan hanya 40 persen dari program biasanya.

Adapun tahap kedua bakal dimulai pada 2 Juni di mana pelatnas akan berjalan normal dengan program intensif untuk peningkatan performa dan persiapan jika turnamen sudah mulai berjalan pada Agustus 2020.

PBSI juga telah memutuskan untuk menempatkan atlet-atletnya di pelatnas Cipayung selama masa pandemi virus corona.

Keputusan tersebut diambil PBSI demi menjaga kesehatan dan keselamatan atlet salama masa pandemi virus corona di Indonesia.

Setelah dikaji, PBSI menilai bahwa atlet akan lebih aman jika tetap berada di lingkungan pelatnas yang telah menjadi area karantina tertutup.

PBSI pun menambahkan bahwa asupan makanan dan nutrisi serta menjaga kebugaran para pemain akan lebih terjamin jika tetap berada di pelatnas.

"Latihan sekarang ini tetap ada, mencakup teknik dan fisik, tapi hanya untuk menjaga performa. Latihan stroke (pukulan) dan akurasi saja," kata Susy Susanti yang dilansir dari Badminton Indonesia.

"Porsi latihannya sekitar 40-50 persen saja, yang terpenting saat ini menjaga kesehatan atlet, jadi menyesuaikan dan program sesuai arahan pelatih masing-masing sektor."

"Program latihan normal akan berjalan setelah lebaran, semoga situasinya juga sudah normal kembali," kata Susy Susanti melanjutkan.

Imbauan atlet untuk tetap melakukan latihan agar level permainan tidak menurun juga berlaku bagi pebulu tangkis muda Indonesia.

"Atlet muda memang harus tetap latihan stroke dan akurasi, karena di bagian ini mereka masih belum matang sehingga harus lebih konsisten berlatih," tutur Susy Susanti.

"Hal tersebut dilakukan agar feel akurasi dan stroke-nya tidak hilang setelah lama absen turnamen dan latihan intensif," kata dia menambahkan.

Pandemi virus corona menyebabkan turnamen-turnamen olahraga dibatalkan.

Salah satunya adalah perhelatan Olimpiade Tokyo yang sejatinya berlangsung pada 24 Juli-9 Agustus 2020 menjadi 23 Juli-8 Agustus 2021.

Penundaan tersebut juga berimbas kepada PBSI yang harus mengatur ulang program latihan terutama untuk atlet yang dipersiapkan tampil pada Olimpiade Tokyo.

Baca juga: PBSI Memaklumi Keputusan BWF yang Menunda Indonesia Open 2020

"Perubahan jadwal Olimpiade tentu ada dampaknya buat atlet. Mereka harus mempersiapkan diri lebih lama lagi," ucap Susy.

"kondisi tubuh dijaga, performa nanti ditingkatkan lagi sehingga puncaknya bisa dicapai di Olimpiade," kata Susy mengakhiri.

Sementara itu, BWF juga telah menunda sejumlah turnamen terhitung sejak 16 Maret hingga Juni 2020 mendatang.

Salah satu turnamen yang ditunda yakni Indonesia Open 2020 yang sedianya dijadwalkan berlangsung di Istora Senayan, 16-21 Juni 2020.

All England yang berlangsung pada 11-15 Maret lalu menjadi turnamen internasional terakhir yang diikuti oleh pebulu tangkis Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com