Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mirip, Simak 3 Perbedaan Margarin dan Mentega

Kompas.com - 04/06/2022, 19:45 WIB
Muhamad Syahrial

Penulis

KOMPAS.com - Perbedaan margarin dan mentega perlu diketahui, khususnya oleh orang yang hendak menggunakan salah satu bahan tersebut untuk memasak atau yang lainnya.

Pasalnya, salah memilih antara margarin dan mentega akan membuat rasa masakan tidak sesuai dengan yang diharapkan.

Margarin dan mentega memang tampak serupa bila dilihat sekilas. Nyatanya, margarin dan mentega memiliki beberapa perbedaan mendasar.

Salah satu perbedaan kedua bahan tersebut yang paling signifikan adalah bahan dasar pembuatannya.

Sebagaimana diberitakan KOMPAS.com pada Minggu (29/5/2022), berikut ini 3 perbedaan margarin dan mentega:

Baca juga: Sering Dikira Sama, Simak 5 Perbedaan Nasi Padang dan Nasi Kapau

1. Bahan pembuatan

Dilansir dari Web MD melalui KOMPAS.com, mentega terbuat dari krim kental atau berbahan susu yang mengandung kadar lemak jenuh lebih tinggi dibandingkan margarin.

Mentega yang paling sering dijumpai di pasaran terbuat dari susu sapi, meskipun ada juga yang terbuat dari bahan lainnya.

Sementara itu, margarin terbuat dari minyak nabati seperti minyak canola, buah sawit, dan minyak yang mengandung lemak tak jenuh lainnya.

2. Dampak pada kesehatan

Mentega mengandung sejumlah nutrisi yang tidak ditemukan pada makanan lainnya. Misalnya, mentega yang dibuat dari susu sapi yang diberi makan rumput akan mengandung vitamin K2, vitamin yang dapat memperbaiki kesehatan tulang.

Selain vitamin K2, mentega dari bahan dasar yang baik ini juga mengandung asam lemak CLA, Butyrate, dan Omega 3.

Baca juga: Simak 3 Perbedaan Gula Merah dan Gula Aren

Akan tetapi, mentega yang terbuat dari susu sapi yang diberi pakan dedak, nutrisi yang terkandung lebih sedikit.

Meski kaya nutrisi yang dibutuhkan tubuh, namun mentega juga mengandung lemak jenuh dan kolesterol yang tinggi, sehingga konsumsinya harus dibatasi.

Sedangkan margarin kaya akan lemak tak jenuh ganda. Studi menunjukkan bahwa makan lemak tak jenuh ganda sebagai pengganti lemak jenuh dapat mengurangi risiko terjadinya masalah jantung.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com