Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyebab dan Jenis Buta Warna Parsial yang Perlu Diketahui

Kompas.com - 04/06/2022, 06:30 WIB
Muhamad Syahrial

Penulis

KOMPAS.com - Penyebab dan jenis buta warna parsial perlu diketahui, terutama oleh masyarakat yang hendak melamar ke instansi seperti Polri dan lainnya yang meminta para pelamarnya bebas dari buta warna.

Kondisi buta warna parsial jarang dialami oleh banyak orang, sehingga perlu melakukan pengecekan secara khusus dengan bantuan dokter. Selain itu, buta warna parsial lebih rentan dialami oleh pria daripada perempuan.

Dilansir dari situs resmi Ciputra Hospital melalui KOMPAS.com, buta warna parsial atau buta warna sebagian adalah ketidakmampuan mata dalam membedakan corak warna.

Buta warna parsial bukan berarti tidak bisa melihat warna sama sekali, melainkan hanya terbatas pada warna-warna tertentu, misalnya merah-hijau atau biru-kuning.

Penyebab buta warna parsial

Adapun beberapa penyebab buta warna parsial antara lain gen keturunan, penyakit, atau cedera yang dialami mata.

Baca juga: Mengenal Flu Singapura, Gejala, Penyebab, Pengobatan hingga Pencegahannya

Dilansir dari WebMD melalui KOMPAS.com, cedera mata yang mengakibatkan seseorang mengalami buta warna parsial, yakni:

  • Kerusakan fisik atau kimia pada mata
  • Kerusakan saraf optik
  • Kerusakan pada bagian otak yang memproses informasi warna
  • Katarak atau kekeruhan pada lensa mata
  • Usia

Jenis buta warna parsial

Sementara itu, penderita buta warna biasanya tidak dapat melihat warna merah-hijau atau biru-kuning. Hal itu akibat hilang atau rusaknya satu atau lebih kerucut dalam retina mata.

Buta warna merah-hijau

Jenis buta warna paling umum adalah trikromasi anomali atau merah-hijau. Jenis buta warna merah-hijau terbagi menjadi empat jenis, yaitu:

1. Protanopia (red-blind), buta warna akibat tidak memiliki kerucut merah. Hal ini membuat seseorang susah membedakan warna merah.

Baca juga: Kenali Gejala, Penyebab dan Faktor Risiko Migrain agar Tak Ganggu Aktivitas

2. Protanomali (merah-lemah), buta warna dengan masih adanya kerucut merah, tetapi hanya bisa melihat beberapa jenis warna merah tertentu.

3. Deuteranopia (green-blind), buta warna akibat seseorang tidak memiliki kerucut hijau. Hal ini membuat seseorang sulit membedakan warna hijau dengan warna lainnya.

4. Deuteranomali (hijau-lemah), buta warna dengan masih adanya kerucut hijau, tetapi hanya bisa melihat beberapa nuansa atau warna hijau tertentu.

Di sisi lain, seseorang dengan buta warna merah-hijau hanya akan melihat dunia sebagai hijau keruh dengan sedikit warna biru dan kuning.

Akibatnya, warna cokelat, oranye, merah serta warna pucat akan susah ditangkap dan dibedakan.

Baca juga: Penyebab Orang Suka Mengantuk Setelah Makan

Buta warna biru-kuning

Buta warna biru-kuning jarang terjadi, namun bagi yang mengalaminya akan sangat sulit untuk membedakan warna biru, hijau, kuning, serta merah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com