Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Maudy Ayunda Jadi Jubir Presidensi G20 Indonesia, Apa Itu G20?

Kompas.com - 02/04/2022, 05:15 WIB
Maya Citra Rosa

Penulis

KOMPAS.com - Baru- baru ini Maudy Ayunda, ditunjuk langsung menjadi juru bicara (jubir) pemerintah untuk Presidensi G20 Indonesia.

Menteri Komunikasi dan Informatika dan Komunikasi (Menkominfo) Jhonny G Plate menyampaikan penunjukkan Maudy Ayundad tersebut melalui daring, Kamis (31/3/2o22).

Maudy Ayunda ditunjuk sebagai Jubir Presidensi G20 Indonesia bertujuan untuk mendukung penyelenggaraan komunikasi publik terkait G20 Indonesia.

Pasalnya, Maudy menguasai sejumlah bahasa asing sehingga dapat membantunya melaksanakan tugasnya sebagai jubir.

“Saya ingin memperkenalkan saudari Maudy Ayunda sebagai juru bicara pemerintah untuk Presidensi G20 Indonesia,” ujar Jhonny.

Penunjukkan Maudy yang merupakan bagian dari anak muda berbakat di Indonesia juga dimaksudkan untuk menjangkau generasi milenial dan generasi Z agar turut serta dalam momentum G20.

Baca juga: Profil Maudy Ayunda, Jubir Presidensi G20 Indonesia

Selain sosok Maudy Ayunda, banyak orang yang belum mengenal apa itu G20, sejarah, tujuan dan negara-negara anggotanya, berikut ini penjelasannya:

Apa itu G20

G20 adalah forum kerja sama multilateral yang terdiri dari 19 negara utama dan Uni Eropa (EU). G20 merepresentasikan lebih dari 60 persen populasi bumi, 75 persen perdagangan global, dan 80 persen PDB dunia.

Indonesia akan menjadi tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 pada November 2022 di Bali.

Anggota G20 adalah negara maju dan negara berkembang yang memiliki tingkat pendapatan menengah dan tinggi Anggota G20 terdiri dari Afrika Selatan, Amerika Serikat, Arab Saudi, Argentina, Australia, Brasil, India, Indonesia, Inggris, Italia, Jepang, Jerman, Kanada, Meksiko, Republik Korea, Rusia, Perancis, China, Turki, dan Uni Eropa.

G20 tidak memiliki pemimpin atau ketua tetap, karena kepemimpinan dijalankan fungsi presidensi yang dipegang salah satu negara anggota selama satu tahun.

Sejarah dan tujuan dibentuknya G20

Dikutip dari Kontan, sejarah G20 berawal dari tahun 1999 sebagai sebuah pertemuan para menteri keuangan dan gubernur Bank Sentral.

Saat itu, pertemuan dimaksudkan untuk membahas kebijakan dalam rangka mencapai stabilitas keuangan internasional.

Forum ini sebagai upaya untuk mencari solusi atas kondisi ekonomi global yang dilanda krisis keuangan global tahun 1997-1999. Pertemuan ini melibatkan negara-negara berpenghasilan menengah dan memiliki pengaruh ekonomi sistemik, termasuk Indonesia.

Baca juga: TIIWG G20 Sepakati Pemulihan Ekonomi Global Secara Merata

Sembilan tahun kemudian, tepatnya pada 14-15 November 2008, para pemimpin negara-negara G20 berkumpul untuk KTT G20 yang pertama di Amerika Serikat.

Pada kesempatan itu, para pemimpin negara mengoordinasikan respons global terhadap dampak krisis keuangan yang terjadi di AS saat itu dan sepakat untuk mengadakan pertemuan lanjutan.

Daftar negara anggota G20

Dirangkum dari akun Instagram resmi Indonesia Baik, profil anggota G20 adalah sebagai berikut:

  1. Kanada
  2. Amerika Serikat
  3. Meksiko
  4. Brasil
  5. Argentina
  6. Perancis
  7. Jerman
  8. Inggris
  9. Italia
  10. Turki
  11. Uni Eropa
  12. Arab Saudi
  13. Afrika Selatan
  14. Rusia
  15. China
  16. India
  17. Jepang
  18. Korea Selatan
  19. Australia
  20. Indonesia

Baca juga: Apa Itu G20, Sejarah, Tujuan, dan Profil Negara Anggotanya

(Sumber: Kompas.com Penulis Luthfia Ayu Azanella, Alinda Hardiantoro | Editor Rizal Setyo Nugroho, Sari Hardiyanto)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com