KOMPAS.com - Duta Besar Rusia untuk Indonesia Lyudmila Vorobieva membenarkan bahwa Presiden Vladimir Putin berencana menghadiri pertemuan G20 Indonesia di Bali pada Oktober-November 2022.
Lyudmila mengatakan, Indonesia sebagai tuan rumah mengundang Putin ke KTT G20.
Perbincangan mengenai kehadiran Putin ini memanas lantaran banyaknya seruan agar Rusia tak diundang ke KTT G20 mendatang.
Sejumlah media asing pun memberitakan rencana Vladimir Putin datang ke KTT G20 2022, sekaligus menepis spekulasi Rusia akan didepak dari pertemuan tersebut.
Bahkan AS dan para sekutu Baratnya sedang mempertimbangkan mengeluarkan keanggotaan Rusia dari kelompok G20 atas invasi ke Ukraina.
Media-media asing seperti dari tetangga Indonesia, yaitu Singapura, lalu India, Perancis, dan Amerika Serikat (AS) mewartakan rencana kedatangan Putin di G20.
Fox News media asal AS pada Rabu (23/3/2022) mengutip perkataan Vorobieva yang menyebutkan, "Tak hanya G20, banyak organisasi mencoba mengeluarkan Rusia."
"Reaksi Barat (terhadap perang di Ukraina) sangat tidak proporsional," lanjutnya.
Baca juga: Mengurai Risiko Tekanan Rusia-AS Terkait KTT G20 Bagi Indonesia
Polandia mengatakannya kepada pejabat Kementerian Perdagangan AS dan mengeklaim bahwa pengajuan tersebut menerima tanggapan positif.
Juru bicara Kemendag AS bertutur, telah digelar pertemuan yang baik antara Menteri Pengembangan Ekonomi dan Teknologi Polandia Piotr Nowak dengan Menteri Perdagangan AS Gina Raimondo.
“Dia (Raimondo) menyambut baik pandangan Polandia tentang sejumlah topik, termasuk operasi G20. Tetapi, tidak menyatakan posisi atas nama Pemerintah AS sehubungan dengan proposal G20 Polandia,” kata juru bicara tersebut.
Media India NDTV lalu mengutip perkataan Kanselir Jerman Olaf Scholz yang berkata, diundang atau tidaknya Rusia ke KTT G20 bukan keputusan individu.
"Ketika sampai pada pertanyaan tentang bagaimana melanjutkan dengan WTO dan G20, sangat penting untuk mendiskusikan pertanyaan ini dengan negara-negara yang terlibat dan tidak memutuskan secara individual," kata Scholz.
Kemudian di media Perancis lainnya, yaitu AFP, sorotan tertuju kepada rencana tersirat Indonesia yang tidak akan membahas invasi Rusia-Ukraina ke dalam agenda KTT G20.
Baca juga: Saat Dubes Rusia dan Ukraina Lobi DPR soal Kehadiran Putin di KTT G20
Perdana Menteri Australia Scott Morrison pada Kamis (24/3/2022) mengatakan, mengizinkan Vladimir Putin duduk dengan para pemimpin dunia lainnya di meja yang sama untuk KTT G20 tahun ini akan menjadi langkah yang terlalu jauh bagi Indonesia.