KOMPAS.com - Bulan Ramadhan 1443 Hijriyah tinggal menghitung hari. Umat muslim di seluruh dunia menyambut kedatangan bulan Suci Ramadhan dengan penuh suka cita, tak terkecuali di Indonesia.
Sebagai negara dengan mayoritas penduduk muslim, ada beragam tradisi menyambut datangnya awal bulan Ramadhan di berbagai daerah di Indonesia. Uniknya, setiap daerah memiliki tradisi khasnya masing-masing.
Mulai dari tradisi membersihkan diri, memakan hidangan khusus, hingga berziarah dengan membaca doa untuk orang tua, sanak saudara, serta leluhur yang sudah meninggal.
Berikut ini adalah berbagai tradisi jelang Ramadhan di Tanah Air.
Tradisi menyambut bulan Ramadhan yang pertama adalah Padusan. Tradisi ini umumnya dilakukan oleh masyarakat di daerah Jawa Tengah dan Yogyakarta.
Padusan merupakan tradisi menyucikan diri yang disimbolkan dengan cara berendam atau mandi di sumber mata air.
Kata padusan sendiri berasal dari kata adus yang berarti mandi. Tujuannya adalah menyucikan diri, membersihkan jiwa, dan raga, sehingga saat Ramadhan datang umat muslim dapat menjalani ibadah dalam kondisi suci lahir maupun batin.
Padusan biasanya dilakukan satu hari jelang Bulan Ramadhan. Di Bulan Ramadhan, umat muslim akan melaksanakan ibadah puasa selama satu bulan penuh.
Masih dari Jawa Tengah, masyarakat di daerah, Kaliwungu, Kendal juga memiliki tradisi unik untuk menyambut bulan suci Ramadhan. Masyarakat di sana memiliki tradisi tukuder dan telur mimi jelang Ramadhan.
Tukuder artiya adalah tuku (membeli) makanan jelang Ramadhan. Tradisi ini sudah ada sejak zaman dahulu dan diwariskan secara turun-temurun.
Selain tukuder ada juga tradisi makan telur mimi. Mimi adalah binatang laut yang mirip ikan pari. Telur ukan mimi banyak dijajakan di alun-alun kota yang disulap menjadi pasar tiban atau pasar dadakan.
Masyarakat setempat meyakini telur ikan mimi ini biasa dimakan oleh penyebar agama Islam.
Baca juga: 12 Tradisi Jelang Ramadhan di Indonesia, Padusan sampai Nyadran