Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Adakah Manusia di Dunia Saat Ini Memiliki DNA Murni?

Kompas.com - 03/03/2022, 15:01 WIB
Kompasianer Hafiful Hadi Sunliensyar,
Farid Assifa

Tim Redaksi

Sumber Kompasiana

KOMPAS.com - Ada beberapa pendekatan dalam melacak asal usul manusia, mulai dari kajian arekologis peninggalan, hingga melalui genetik.

Peter Belwood, misalnya, ia melacak asal usul manusia di Kepulauan Indo-Malaysia (Asia Tenggara Kepulauan) dengan linguistik dan genetik.

Melalui pendekatan itu, ia ingin mengetahui asal usul leluhur penduduk yang mendiami kepulauan ini.

Hasilnya tak jauh dari hasil yang diungkapkan oleh Herawati Sudoyo, pakar genetik di Indonesia, bahwa tak ada yang memiliki gen murni.

Semuanya merupakan hasil pembauran dari berbagai genetika bangsa yang ada di dunia. Dengan demikian, istilah pribumi dan nonpribumi tak relevan lagi digunakan.

"Karena dari 16 sampel yang kita pamerkan di Museum Nasional ini, bahkan tidak ada yang pribumi asli. Maksudnya yang 100 persen real orang Indonesia. Kebanyakan dari mereka, besar presentasenya adalah keturunan atau nenek moyangnya, Afrika," Ujar Hera, sebagaimana yang dilansir oleh kompas.com, dalam sebuah acara nasional.

Pendapat ini dibantah oleh Sunliensyar. Menurutnya, uji DNA memang dapat digunakan untuk melacak asal usul leluhur.

Akan tetapi, sama sekali tidak berkaitan dengan istilah pribumi dan nonpribumi.

"Dalam konteks sekarang, semua etnis di Indonesia adalah pribumi, semuanya adalah orang Indonesia asli terkecuali orang asing yang sedang berwisata, bekerja, sekolah, atau hanya mengungsi ke wilayah Indonesia untuk sementara," tulis Sunliensyar dalam artikelnya.

Tiga DNA dominan di Indonesia

Etnis-etnis di Indonesia memiliki tiga DNA yang dominan, yaitu DNA penutur Austronesia, DNA Austro-Asiatic dan DNA Austro-Melanesia di samping juga ditemukan persentase kecil DNA Indo-Eropa.

Di Indonesia Bagian Barat, persentase DNA Austronesia dan Austro-Asiatic hampir sebanding. Sementara, persentase DNA Austro-Melanesia sangat kecil ditemukan.

Namun, semakin ke timur persentase DNA Austronesia dan Austro-asiatic semakin menurun dan persentase DNA Austro-Melanesia justru semakin meningkat.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Penemuan Struktur Kimia DNA, Merevolusi Studi Biologi Kedokteran

Menurut para ahli, leluhur penutur Austronesia berasal dari Asia Timur, tepatnya di Kepulauan Taiwan dan Formosa.

Mereka kemudian bermigrasi ke Selatan melalui Filipina terus ke Sulawesi, Kalimantan dan Sumatra sekitar 5000 hingga 3000 tahun yang lalu.

Penduduk asli penutur Austronesia yang masih hidup Taiwan saat ini memiliki DNA Austronesia yang hampir homogen di dalam tubuh mereka.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com