Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gejala Infeksi Omicoron Pada Anak dan Cara Mencegahnya

Kompas.com - 30/01/2022, 18:35 WIB
Maya Citra Rosa

Penulis

 

KOMPAS.com - Kasus infeksi varian baru Omicron masih terus meningkat di sejumlah negara, termasuk Indonesia.

Semua usia mulai dari balita hingga dewasa bisa terinfeksi Omicron. Dalam kondisi seperti saat ini, orang tua harus mawas dan benar-benar menjaga kondisi kesehatan anaknya, mencegah serta mencurigai gejala-gejala yang bisa terjadi pada balita saat terinfeksi Omicron.

Gejala varian Omicron pada balita

Dilansir dari Verywell Health, Maya Ramagopal, MD, profesor pediatri di Rutgers-Robert Wood Johnson Medical School, mengatakan bahwa gejala varian Omicron pada anak-anak dapat serupa dengan yang dialami oleh orang dewasa.

Kabar baiknya, gejala varian Omicron relatif ringan bagi kebanyakan orang.

Baca juga: Apa Saja Gejala Varian Omicron pada Balita?

Meskipun pada kasus tertentu, gejala yang parah tetap mungkin terjadi, terutama bagi orang yang belum divaksin dan pasien dengan komorbid.

Adapun gejala varian Omicron yang paling umum adalah:

  • Pilek
  • Sakit kepala
  • Demam
  • Kelelahan
  • Sakit tenggorokan

Daniel S. Ganjian, MD, FAAP, dokter anak di Pusat Kesehatan Providence Saint John, California, mengatakan bahwa ia belum melihat banyak kasus anak-anak yang terinfeksi Omicron dengan gejala kehilangan indera perasa dan penciuman seperti gejala varian lain.

“Yang biasa kita lihat adalah demam, batuk, dan pilek. Itulah Omicron,” kata Ganjian.

“Terkadang kita juga melihat gejala muntah dan diare.”

Ganjian mengatakan bahwa anak-anak yang terinfeksi Omicron mungkin juga mengalami croup atau batuk yang terdengar keras.

Dilansir dari Ciputra Hospital, gejala ini kebanyakan dialami anak-anak usia di bawah 5 tahun atau balita.

Croup merupakan infeksi saluran pernapasan bagian atas yang memicu batuk keras.

Menurut Ramagopal, varian Omicron menyebabkan infeksi saluran napas bagian atas yang menyebabkan batuk yang khas.

“Karena saluran napas bagian atas lebih sempit pada anak-anak daripada orang dewasa, bahkan sedikit pembengkakan dapat menyebabkan gejala croup," ujarnya.

Croup juga mungkin disertai dengan demam, serak, dan sistem pernapasan yang bekerja keras sehingga terdengar berisik.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com