Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Manfaat Air Cucian Beras bagi Tanaman, Bisa Membuat Lebih Subur

Kompas.com - 08/01/2022, 09:45 WIB
Maulana Ramadhan

Penulis

KOMPAS.com - Ketika Anda memasak beras, air bekas cuciannya jangan dibuang begitu saja. Sebab air cucian beras memiliki beragam manfaat bagi kehidupan sehari-hari, salah satunya dapat membantu menyuburkan tanaman.

Hal itu karena air cucian beras mengandung banyak zat yang berguna bagi kesuburan tanaman. Selain itu, zat yang terkandung dalam air beras juga dapat meningkatkan kesehatan tanah.

Maka dari itu, air cucian beras jangan dibuang begitu saja. Berikut penjelasan dari peneliti pertanian Kementerian Pertanian.

Baca juga: Jangan Dibuang, Air Cucian Beras Bisa untuk Suburkan Tanaman

Manfaat air cucian beras untuk tanaman

Menurut Peneliti Ahli Utama Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi Kementerian Pertanian, Dr. Ir. Yuliantoro Baliadi, air cucian beras sudah digunakan untuk membantu menyuburkan tanaman sejak zaman dahulu.

Air cucian beras sendiri mengandung banyak vitamin dan mineral yang berguna bagi kesehatan seperti asam amino, vitamin B dan E, mineral serta zat antioksidan.

Yuliantoro menambahkan, di dalam air cucian beras terkandung larutan tepung yang dapat membantu tumbuhnya bakteri tanah sehingga bisa membantu kesuburan tanaman.

“Salah satu bakteri bermanfaat adalah bakteri asam laktat yang bisa meningkatkan kesehatan tanah dengan mendekomposisi bahan organik dan menekan pertumbuhan mikroorganisme patogenik penyebab penyakit tular tanah penyebab busuk akar dan busuk batang,” ujar Yuliantoro, dilansir dari berita Kompas.com (10/5/2021).

Baca juga: Ragam Manfaat Air Cucian Beras untuk Aglonema

Lebih lanjut ia mengatakan, vitamin dan mineral yang terdapat pada air cucian beras juga bisa menambah kandungan Nitrogen, Fosfat, dan Kalium (NPK) dalam tanah, kendati konsentrasinya rendah.

Air cucian beras ini cocok digunakan untuk banyak tanaman, di antaranya tanaman daun seledri, daun kucai, daun bawang, bunga sri rejeki, kuping gajah serta anggrek.

Ilustrasi tanaman bunga anggrek, anggrek bulan. PIXABAY/DZOKO STACH Ilustrasi tanaman bunga anggrek, anggrek bulan.

Selain air cucian beras, nasi basi juga bisa dijadikan pupuk

Tidak hanya air cucian beras, ternyata masih ada produk lain yang mengandung beras yang juga bisa dimanfaatkan untuk tanaman yakni nasi. Namun tidak perlu khawatir, karena yang kita gunakan di sini ialah nasi basi.

Meski terlihat sudah layak buang, ternyata nasi bekas bisa juga dimanfaatkan untuk menjadi pupuk. Namun untuk menggunakannya sebagai pupuk, nasi basi tidak serta merta langsung diaplikasikan ke tanaman.

Akan tetapi, nasi terlebih dahulu diolah menjadi MOL (Mikroorganisme Lokal). Pembuatan MOL ini dilakukan dengan memberikan penambahan gula pada nasi basi yang sudah berjamur dan diberi tambahan air.Baca juga: Manfaat Air Cucian Beras untuk Keindahan Rambut

MOL adalah cairan yang mengandung mikroorganisme yang terdiri dari bahan-bahan alami yang ada di sekitar dan mudah didapatkan.

Secara sederhana, MOL merupakan bakteri buatan yang bisa digunakan untuk menyuburkan tanah atau menguraikan sampah organik menjadi kompos.

Mikroorganisme lokal yang terdapat pada nasi basi merupakan jenis jamur Rhizopus stolonifer, dan Rhizopus oligosporus.

Kedua jenis jamur ini berperan sebagai starter atau bioaktivator dalam pembuatan kompos organik. Selain itu, pada nasi basi juga terdapat bakteri gram negatif dan positif yakni Bacillus cereus.

Untuk panduan pembuatan MOL dari nasi basi, bisa dilihat di tautan berikut ini

(Sumber:Kompas.com/Nur Rohmi Aida | Editor: Rendika Ferri Kurniawan)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com