KOMPAS.com - Radang sendi (arthritis) yaitu Pseudogout terjadi ketika kristal terbentuk dalam cairan sinovial atau cairan yang melumasi sendi.
Pseudogout memiliki kesamaan dengan gout atau penyakit asam urat, sehingga muncullah istilah tersebut.
Kedua jenis radang sendi tersebut sama-sama disebabkan oleh akumulasi kristal di persendian.
Namun bedanya, pseudogout disebabkan karena kristal kalsium pirofosfat, sedangkan gout disebabkan oleh kristal asam urat.
Oleh sebab itu, pseudogout dikenal juga dengan istilah calcium pyrophosphate deposition (CPPD) disease.
Dilansir dari Health Line, kristal kalsium pirofosfat pada kasus pseudogout juga dapat terbentuk di tulang rawan yang bisa menyebabkan kerusakan di sana.
Para ahli tidak sepenuhnya memahami mengapa kristal kalsium pirofosfat dapat terbentuk di tulang rawan dan cairan sinoval.
Baca juga: 3 Gejala Pseudogout, Radang Sendi Mirip Asam Urat yang Perlu Diwaspadai
Hanya, kemungkinan kristal-kristal ini terbentuk ditemukan mengalami peningkatan seiring bertambahnya usia.
Menurut Arthritis Foundation, hampir setengah jumlah keseluruhan kasus pseudogout menunjukkan bahwa penderitanya berusia di atas 85 tahun.
Pseudogout sering dapat diturunkan dalam keluarga, sehingga banyak ahli percaya itu sebagai kondisi genetik.
Faktor lain yang berkontribusi pada pseudogout mungkin termasuk:
Merangkum Mayo Clinic, pseudogout pada dasarnya dapat menyerang banyak bagian sendi di tubuh.
Tapi, penyakit ini dilaporkan paling sering memengaruhi lutut.
Sementara lebih jarang terjadi, pseudogout bisa menyerang pergelangan tangan, pergelangan kaki, siku, dan bahu.
Berikut ini adalah beberapa gejala pseudogout yang bisa dikenali: