Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspada Pseudogout Mirip Asam Urat, Ini Gejala dan Cara Diagnosisnya

Kompas.com - 13/11/2021, 18:45 WIB
Maya Citra Rosa

Penulis

KOMPAS.com - Radang sendi (arthritis) yaitu Pseudogout terjadi ketika kristal terbentuk dalam cairan sinovial atau cairan yang melumasi sendi.

Pseudogout memiliki kesamaan dengan gout atau penyakit asam urat, sehingga muncullah istilah tersebut.

Kedua jenis radang sendi tersebut sama-sama disebabkan oleh akumulasi kristal di persendian.

Perbedaan pseudogout dan gout

Namun bedanya, pseudogout disebabkan karena kristal kalsium pirofosfat, sedangkan gout disebabkan oleh kristal asam urat.

Oleh sebab itu, pseudogout dikenal juga dengan istilah calcium pyrophosphate deposition (CPPD) disease.

Dilansir dari Health Line, kristal kalsium pirofosfat pada kasus pseudogout juga dapat terbentuk di tulang rawan yang bisa menyebabkan kerusakan di sana.

Para ahli tidak sepenuhnya memahami mengapa kristal kalsium pirofosfat dapat terbentuk di tulang rawan dan cairan sinoval.

Baca juga: 3 Gejala Pseudogout, Radang Sendi Mirip Asam Urat yang Perlu Diwaspadai

Hanya, kemungkinan kristal-kristal ini terbentuk ditemukan mengalami peningkatan seiring bertambahnya usia.

Menurut Arthritis Foundation, hampir setengah jumlah keseluruhan kasus pseudogout menunjukkan bahwa penderitanya berusia di atas 85 tahun.

Pseudogout sering dapat diturunkan dalam keluarga, sehingga banyak ahli percaya itu sebagai kondisi genetik.

Faktor lain yang berkontribusi pada pseudogout mungkin termasuk:

  • Hipotiroidisme atau tiroid yang kurang aktif
  • Hiperparatiroidisme atau kelenjar paratiroid yang terlalu aktif
  • Kelebihan zat besi dalam darah
  • Hiperkalsemia atau terlalu banyak kalsium dalam darah
  • Kekurangan magnesium

Merangkum Mayo Clinic, pseudogout pada dasarnya dapat menyerang banyak bagian sendi di tubuh.

Tapi, penyakit ini dilaporkan paling sering memengaruhi lutut.

Sementara lebih jarang terjadi, pseudogout bisa menyerang pergelangan tangan, pergelangan kaki, siku, dan bahu.

Gejala pseudogout

Berikut ini adalah beberapa gejala pseudogout yang bisa dikenali:

  • Nyeri sendi yang tiba-tiba dan intens
  • Area sendi menjadi bengkak dan terasa hangat serta lembut ketika disentuh
  • Area kulit di sekitar sendi yang terkena terlihat kemerahan

Pseudogout jarang menyebabkan pembengkakan terus-menerus, nyeri di beberapa sendi, atau meniru gejala rheumatoid arthritis.

Siapa saja yang mencurigai memiliki gejala pseudogout sebaiknya dapat segera menemui dokter.

Dokter bisa membantu memastikan penyebab keluhan yang dialami dan memberikan saran pengobatan terbaik sesuai dengan kondisi pasien.

Diagnosis pseudogout

Baca juga: Kenali, Penyebab Problem Asam Urat dan Makanan Pemicunya

Melansir Cleveland Clinic, pseudogout tidak dapat didiagnosis hanya dari tes darah.

Penyakit ini didiagnosis dengan mempelajari cairan sinovial dari sendi yang meradang yang diamati di bawah mikroskop.

Cairan disedot atau dikeluarkan dengan jarum dari sendi yang meradang.

Prosedur ini disebut artrosentesis. Mengeluarkan cairan juga dapat membantu mengurangi tekanan di dalam sendi dan ini dapat membantu mengurangi rasa sakit.

Karena berbagai jenis kristal di sendi dapat menjadi penyebab bentuk lain dari radang sendi, penting untuk membuat diagnosis yang akurat.

Kemudian dokter dapat meresepkan perawatan yang sesuai. Diagnosis pseudogout dapat dicurigai dengan X-ray tertentu dan computed tomography (CT) scan.

Tetapi temuan kristal pseudogout pada analisis cairan sinovial mengarah ke diagnosis yang lebih pasti.

(Sumber: Kompas.com Penulis Irawan Sapto Adhi | Editor Irawan Sapto Adhi)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com