Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rekomendasi Gudeg Legendaris di Yogyakarta, Kuliner Terkenal Sudah Ada Sejak 1961

Kompas.com - 06/11/2021, 09:32 WIB
Maya Citra Rosa

Penulis

 

KOMPAS.com - Mendengar kata Yogyakarta, mungkin Anda akan teringat dengan salah satunya yaitu Gudeg. Salah satu gudeg enak yang cukup legendaris adalah Gudeg Permata.

Warung gudeg ini tak pernah sepi pengunjung. Rata-rata pelanggannya yakni wisatawan. Meski begitu banyak pula warga lokal yang sering ke Gudeg Permata.

Gudeg Permata menyajikan gudeg basah dengan beragam lauk pilihan. Ada ayam bagian sayap, paha, dan dada serta telur maupun tahu.

Berdiri sejak tahun 1961

Mengutip Kompas.com, Sri Sunarti, pemilik Gudeg Pertama mengatakan bahwa warung gudegnya sudah ada sejak tahun 1961.

Kala itu, Gudeg Pertama dikelola oleh ibunya, Samiyem Pujo Sukarno yang akrab disapa Bu Bujo.
"Dulu yang awal jualan almarhum ibu, sekitar tahun 1961 itu wong saya masih usia tiga tahun kok itu," ujar Sunarti.

Sebelumnya, lokasi Gudeg Pertama tidak ditempat sekarang (belakang bekas Bioskop Permata) tapi di Jalan Sultan Agung.

Baca juga: Gudeg Manggar hingga Lemper Sanden Jadi Warisan Budaya Tak Benda Indonesia

Lambat laun, lokasinya bergeser hingga akhirnya berada di tempat sekarang.

"Dulu di Jalan Sultan Agung di sebelah gedung bioskop tapi agak timur, terus geser-geser ke barat, tapi saya enggak ingat tahun berapa. Terus di parkiran sepeda di sini, itu saya sudah agak besar. Sekitar tahun 1978-1979 pindah ke sini, dekat pintu masuk itu, sampai ibu wafat tahun 2001," jelas Sunarti.

Cerita buka warung gudeg hingga terkenal

Setelah Bu Pujo wafat sekitar tahun 2001, Gudeg Pertama diteruskan oleh adik Sunarti. Namun hanya sekitar 3,5 tahun. Pasalnya adik Sunarti juga memiliki warung gudeg sendiri, Gudeg Sagan.

Sementara itu, Sunarti mulai mengelola Gudeg Permata sekitar tahun 2005, sebelum musibah gempa Bantul.

"Tahun 2001 terus diganti sama adik saya, sekitar tiga tahun setengah. Tapi adik saya kan sudah buka di Sagan, karena sudah berjalan lancar terus ini suruh megang saya sampai sekarang. Saya megangannya sebelum gempa Bantul itu. Sekarang sudah generasi keduanya," tambahnya.

Gudeg Permata berkembang hingga sekarang

Walau kini Gudeg Permata terkenal ramai, tapi Sunarti menyebut bahwa dulu pun warung gudegnya juga sepi.

Menurut penuturan Sunarti, Gudeg Permata mulai ramai setelah pindah di tempat sekarang, ketika masih dikelola oleh Bu Pujo.

"Yo dulu enggak langsung ramai. Istilahnya kita cari pasaran itu prihatin dulu. Pokoknya mulai ramai itu pas sudah di sini ini, pas masih dipegang ibu itu sudah ramai," kata Sunarti.

Biasanya, Gudeg Permata akan makin ramai saat bulan Ramadan. Pasalnya banyak orang yang mencari menu sahur.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com