Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Terlalu Sering Tes Swab Hidung Berbahaya? Begini Kata Ahli

Kompas.com - 16/10/2021, 18:08 WIB
Artika Rachmi Farmita

Penulis

KOMPAS.com – Hingga hari ini, tes usap atau swab untuk tes Covid-19 masih jadi syarat perjalanan menggunakan transportasi umum di tengah pandemi, baik kereta api maupun pesawat terbang.

Namun, barangkali Anda bertanya-tanya lantaran khawatir jika terlalu sering melakukan tes swab hidung.

Apakah ada efek sampingnya?

Apakah swab menimbulkan efek samping?

Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FK UI) Ari Fahrial Syam menjelaskan, terlalu sering melakukan swab hidung untuk pemeriksaan Covid-19 tidak akan menimbulkan efek samping.

Namun dengan syarat, tes swab hidung dilakukan secara profesional.

“Tidak ada (efek samping) asal dilakukan secara profesional,” ujar Ari, saat dihubungi Kompas.com, Jumat (15/10/2021).

Baca juga: Benarkah Minum Air Kelapa Dapat Menetralkan Efek Samping Vaksin? Ini Kata Kemenkes

 

Namun, Ari menekankan, swab jika dilakukan tidak profesional oleh non-tenaga kesehatan, maka hal ini bisa menimbulkan trauma maupun luka.

Oleh karena itu, dia mewanti-wanti berhati-hati melakukan swab sendiri, atau dengan sesama teman menggunakan alat tes swab mandiri yang banyak dijual bebas.

Swab adalah tindakan yang harus dilakukan dokter atau tenaga kesehatan yang terlatih. Itu adalah tindakan invasive karena memasukkan sesuatu ke rongga hidung,” ujar dia.

Ari mengingatkan, pengambil sampel swab sudah seharusnya menggunakan alat perlindungan diri (APD). Memakai APD dilakukan untuk berjaga, jika pasien yang diambil swabnya ternyata positif virus corona atau Covid-19.

Baca juga: Mengenal Arti dan Perbedaan Rapid Test dengan Tes Swab

Harus dilakukan tenaga kesehatan terlatih

Ari menyebut, tindakan swab harus dilakukan oleh tenaga kesehatan yang terlatih. Hal ini karena jika dilakukan dengan tidak benar, risiko trauma ataupun luka bisa saja timbul.

Apalagi, jika ternyata pasien memiliki masalah tumor ataupun luka, yang bisa memicu terjadinya pendarahan.

“Jangan dianggap simpel sehingga bisa menimbulkan dampak pada pengerjaan. Karena ini prosedur yang harus dilakukan tenaga terlatih,” ujar dia.

Baca juga: Apakah Terlalu Sering Swab Hidung untuk Tes Covid-19 Berbahaya?

 

Ari dalam unggahan Instagramnya, @dokterari, juga menyampaikan mengenai pandangannya terhadap swab antigen mandiri.

"Masyarakat harus diingatkan risiko atas tindakan melakukan swab antigen secara mandiri atau sesama teman yang bukan dilakukan oleh tenaga kesehatan yang terlatih," tulis dia.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Nur Rohmi Aida | Editor: Rendika Ferri Kurniawan)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com