Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Terlalu Sering Swab Hidung untuk Tes Covid-19 Berbahaya?

Kompas.com - 15/10/2021, 15:00 WIB
Nur Rohmi Aida,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Swab hidung untuk tes Covid-19 sebagian masih jadi syarat melakukan kegiatan dan perjalanan saat pandemi.

Namun, bagaimana jika swab hidung dilakukan terlalu sering, apakah ada efek sampingnya?

Mengingat, saat ini banyak kegiatan yang mensyaratkan tes swab, seperti untuk naik pesawat, kereta, maupun melakukan kegiatan dan acara-acara tertentu.

Berikut penjelasan dari ahli:

 Baca juga: Mengapa Kutu Putih pada Tanaman Kerap Muncul Bersama Semut?

Penjelasan dari ahli

Menjawab pertanyaan di atas, Kompas.com menghubungi Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FK UI) Ari Fahrial Syam.

Dia menjelaskan, terlalu sering melakukan swab hidung untuk pemeriksaan Covid-19 tidak akan menimbulkan efek samping, asalkan swab dilakukan secara profesional.

“Tidak ada (efek samping) asal dilakukan secara profesional,” ujar Ari, saat dihubungi Kompas.com, Jumat (15/10/2021).

Namun, Ari menekankan, swab jika dilakukan tidak profesional oleh non-tenaga kesehatan, maka hal ini bisa menimbulkan trauma maupun luka.

Oleh karena itu, dia mewanti-wanti berhati-hati melakukan swab sendiri, atau dengan sesama teman menggunakan alat tes swab mandiri yang banyak dijual bebas.

“Swab adalah tindakan yang harus dilakukan dokter atau tenaga kesehatan yang terlatih. Itu adalah tindakan invasive karena memasukkan sesuatu ke rongga hidung,” ujar dia.

Ari mengingatkan, pengambil sampel swab sudah seharusnya menggunakan alat perlindungan diri (APD).

Memakai APD dilakukan untuk berjaga, jika pasien yang diambil swabnya ternyata positif virus corona atau Covid-19.

Baca juga: Mengenal Arti dan Perbedaan Rapid Test dengan Tes Swab

Harus oleh tenaga kesehatan terlatih

Ari menyebut, tindakan swab harus dilakukan oleh tenaga kesehatan yang terlatih.

Hal ini karena jika dilakukan dengan tidak benar, risiko trauma ataupun luka bisa saja timbul.

Apalagi, jika ternyata pasien memiliki masalah tumor ataupun luka, yang bisa memicu terjadinya pendarahan.

“Jangan dianggap simple sehingga bisa menimbulkan dampak pada pengerjaan. Karena ini prosedur yang harus dilakukan tenaga terlatih,” ujar dia.

Ari dalam unggahan Instagramnya, @dokterari, juga menyampaikan mengenai pandangannya terhadap swab antigen mandiri.

"Masyarakat harus diingatkan risiko atas tindakan melakukan swab antigen secara mandiri atau sesama teman yang bukan dilakukan oleh tenaga kesehatan yang terlatih," tulis dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

6 Tanda yang Menunjukkan Seseorang Cerdas Tanpa Berbicara

6 Tanda yang Menunjukkan Seseorang Cerdas Tanpa Berbicara

Tren
Badai Matahari Besar Picu Kemunculan Aurora di Inggris sampai AS, Apa Dampaknya?

Badai Matahari Besar Picu Kemunculan Aurora di Inggris sampai AS, Apa Dampaknya?

Tren
Mengenal Kondisi Thalasemia, Berikut Penyebab dan Gejalanya

Mengenal Kondisi Thalasemia, Berikut Penyebab dan Gejalanya

Tren
Media Asing Ramai-ramai Soroti Rasisme Oknum Suporter Indonesia ke Guinea

Media Asing Ramai-ramai Soroti Rasisme Oknum Suporter Indonesia ke Guinea

Tren
Pajak Makanan Dibayar Restoran atau Pembeli? Ini Penjelasan Ekonom

Pajak Makanan Dibayar Restoran atau Pembeli? Ini Penjelasan Ekonom

Tren
Alasan Komisi X soal Anggota DPR Dapat Kuota KIP Kuliah

Alasan Komisi X soal Anggota DPR Dapat Kuota KIP Kuliah

Tren
Kebun Binatang di China Ubah Anjing Menyerupai Panda, Tuai Kecaman Pengunjung

Kebun Binatang di China Ubah Anjing Menyerupai Panda, Tuai Kecaman Pengunjung

Tren
Buntut Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Kemenhub Tuntut ASN Jaga Etika

Buntut Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Kemenhub Tuntut ASN Jaga Etika

Tren
Pekerjaan untuk Juru Parkir Liar Minimarket

Pekerjaan untuk Juru Parkir Liar Minimarket

Tren
Benarkah Kenaikan UKT Belakangan karena Campur Tangan Pemerintah?

Benarkah Kenaikan UKT Belakangan karena Campur Tangan Pemerintah?

Tren
Demonstran Israel Blokir Jalan dengan Batu, Truk Bantuan ke Gaza Tak Bisa Lewat

Demonstran Israel Blokir Jalan dengan Batu, Truk Bantuan ke Gaza Tak Bisa Lewat

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 11-12 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 11-12 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Media Asing Soroti Indonesia Vs Guinea | Ikan Tinggi Vitamin D

[POPULER TREN] Media Asing Soroti Indonesia Vs Guinea | Ikan Tinggi Vitamin D

Tren
Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Tren
Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli 'Cash', Ini Faktanya

Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli "Cash", Ini Faktanya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com