Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kata Kubu Prabowo-Gibran soal Ganjar Jadi Oposisi Pemerintah

Kompas.com - 08/05/2024, 12:30 WIB
Laksmi Pradipta Amaranggana,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Calon presiden nomor urut 03, Ganjar Pranowo menegaskan dirinya tak akan bergabung dalam pemerintahan presiden dan wakil presiden terpilih, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Keputusan tersebut diungkapkan saat acara halal bihalal Lebaran di hadapan pengurus Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud. 

Ganjar mengatakan, keputusannya untuk tidak bergabung dengan pemerintah bukan berarti tidak mencintai Indonesia.

Selain itu, Ganjar mengatakan, keputusan tersebut disampaikan untuk menghargai moralitas politik dan cara berpolitik di Indonesia yang menurutnya harus naik kelas.

"Dan semua sama-sama terhormat, tidak perlu saling mencibir. Karena mencibir kita yang paling benar adalah di jalur yang pas, apa itu? Jalur parlemen," tegas Ganjar, dikutip dari Kompas.com, Senin (6/5/2024).

Sebagai informasi, Ganjar pertama kali mengungkapkan keinginannya untuk berada di luar parlemen pada Selasa (26/3/2024).

Baca juga: Alasan Ganjar-Mahfud Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran sebagai Presiden dan Wakil Presiden


Kata kubu Prabowo-Gibran

Tanggapan Gibran

Wakil Presiden (wapres) terpilih, Gibran Rakabuming Raka mengaku tidak ambil pusing terkait keputusan Ganjar untuk menjadi oposisi.

Wali Kota Solo tersebut menanggapinya dengan santai dan tidak mempersoalkan pilihan Ganjar.

Selain itu, Gibran berharap agar Ganjar nantinya dapat tetap mengawal pemerintahan meskipun tidak bergabung di dalamnya.

"Ya udah, nggak apa-apa. Tetap mohon dikawal dari luar ya. Siapa pun itu, masukan-masukan dari dalam, dari luar, dari oposisi tetap kita tampung ya. Tidak masalah," ungkap Gibran, dikutip dari Kompas.com, Selasa (7/5/2024).

Menurut Gibran, sesuai dengan arahan Presiden terpilih, Prabowo Subianto, semua partai akan dirangkul dan tetap akan menjaga komunikasi satu sama lain.

Gibran juga mengatakan bahwa sikap Prabowo tersebut sudah dilakukan setelah penetapan presiden dan wapres terpilih oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Ia menambahkan, nantinya silaturahmi dengan partai politik lain tidak akan akan terputus, meskipun di luar koalisi.

Baca juga: Berakhirnya Pilpres 2024, Ucapan Selamat Anies dan Ganjar untuk Prabowo-Gibran

Tanggapan Waketum Gerindra

Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Gerindra, Habiburokhman menghormati keputusan Ganjar untuk berada di luar koalisi.

Menurutnya, keputusan yang diambil Gubernur Jawa Tengah tersebut berharga dan harus dihormati walaupun berada di pihak oposisi.

Habiburokhman mengatakan bahwa sikap oposisi bukan merupakan pilihan yang salah atau tidak baik.

Gerindra menilai, sikap untuk berada di dalam maupun di luar pemerintahan merupakan sikap yang sama-sama mulia dan diambil untuk kepentingan bangsa dan negara.

"Sekali lagi kami menghormati sikap Pak Ganjar tersebut," ucap Habiburokhman, dilansir dari Kompas.com, Selasa (7/5/2024).

Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa keputusan tersebut tidak akan membuat komunikasi pemerintah dengan Ganjar terputus.

Langkah tersebut akan tetap dihormati, mengingat Indonesia merupakan negara yang menjamin kebebasan berpolitik setiap pribadinya.

“Negara kita menjamin demokrasi, menjamin kebebasan berpolitik ya, menjamin perbedaan politik antarpara pihak," tutur Habiburokhman.

Baca juga: Respons Kubu Anies, Prabowo, dan Ganjar Usai MK Tolak Gugatan Pilpres 2024

Halaman:

Terkini Lainnya

Misteri Mayat Dalam Toren di Tangsel, Warga Mengaku Dengar Keributan

Misteri Mayat Dalam Toren di Tangsel, Warga Mengaku Dengar Keributan

Tren
China Blokir “Influencer” yang Hobi Pamer Harta, Tekan Materialisme di Kalangan Remaja

China Blokir “Influencer” yang Hobi Pamer Harta, Tekan Materialisme di Kalangan Remaja

Tren
Poin-poin Draft Revisi UU Polri yang Disorot, Tambah Masa Jabatan dan Wewenang

Poin-poin Draft Revisi UU Polri yang Disorot, Tambah Masa Jabatan dan Wewenang

Tren
Simulasi Hitungan Gaji Rp 2,5 Juta setelah Dipotong Iuran Wajib Termasuk Tapera

Simulasi Hitungan Gaji Rp 2,5 Juta setelah Dipotong Iuran Wajib Termasuk Tapera

Tren
Nilai Tes Online Tahap 2 Rekrutmen Bersama BUMN 2024 di Atas Standar Belum Tentu Lolos, Apa Pertimbangan Lainnya?

Nilai Tes Online Tahap 2 Rekrutmen Bersama BUMN 2024 di Atas Standar Belum Tentu Lolos, Apa Pertimbangan Lainnya?

Tren
Mulai 1 Juni, Dana Pembatalan Tiket KA Dikembalikan Maksimal 7 Hari

Mulai 1 Juni, Dana Pembatalan Tiket KA Dikembalikan Maksimal 7 Hari

Tren
Resmi, Tarik Tunai BCA Lewat EDC di Retail Akan Dikenakan Biaya Rp 4.000

Resmi, Tarik Tunai BCA Lewat EDC di Retail Akan Dikenakan Biaya Rp 4.000

Tren
Orang Terkaya Asia Kembali Gelar Pesta Prewedding Anaknya, Kini di Atas Kapal Pesiar Mewah

Orang Terkaya Asia Kembali Gelar Pesta Prewedding Anaknya, Kini di Atas Kapal Pesiar Mewah

Tren
Ngaku Khilaf Terima Uang Rp 40 M dari Proyek BTS 4G, Achsanul Qosasi: Baru Kali Ini

Ngaku Khilaf Terima Uang Rp 40 M dari Proyek BTS 4G, Achsanul Qosasi: Baru Kali Ini

Tren
Poin-poin Revisi UU TNI yang Tuai Sorotan

Poin-poin Revisi UU TNI yang Tuai Sorotan

Tren
Tak Lagi Menjadi Sebuah Planet, Berikut 6 Fakta Menarik tentang Pluto

Tak Lagi Menjadi Sebuah Planet, Berikut 6 Fakta Menarik tentang Pluto

Tren
Daftar 146 Negara yang Mengakui Palestina dari Masa ke Masa

Daftar 146 Negara yang Mengakui Palestina dari Masa ke Masa

Tren
Apa Itu Tapera, Manfaat, Besaran Potongan, dan Bisakah Dicairkan?

Apa Itu Tapera, Manfaat, Besaran Potongan, dan Bisakah Dicairkan?

Tren
Cara Memadankan NIK dan NPWP, Terakhir Juni 2024

Cara Memadankan NIK dan NPWP, Terakhir Juni 2024

Tren
Rekan Kerja Sebut Penangkapan Pegi Salah Sasaran, Ini Alasannya

Rekan Kerja Sebut Penangkapan Pegi Salah Sasaran, Ini Alasannya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com