KOMPAS.com - Unggahan disertai video yang menyebut bahwa bayi memiliki refleks moro, viral di media sosial.
Video tersebut diunggah oleh akun X (sebelumnya Twitter) @Heraloebss pada Jumat (19/4/2024).
Dalam video, terdapat seorang bayi yang sedang dites refleks moronya oleh seorang wanita dengan menghentakkan beberapa barang di alas tidur bayi yang sedang tidur.
Saat barang tersebut dihentakkan, bayi yang sedang telentang tersebut terlihat kaget dan menjulurkan kedua tangannya ke atas.
Baca juga: Ramai soal Unggahan Bayi Meninggal Usai Diberi Makan Pisang, Dokter: Minimal Usia 6 Bulan
Pengunggah menyebut, wanita yang menghentakkan barang tersebut tengah mengetes refleks moro sang bayi.
“Tes Moro Refleks Dengan Nuansa Kearifan Lokal,” bunyi keterangan dalam unggahan.
Ia mengungkapkan, refleks moro atau disebut sebagai refleks kejut ini adalah reaksi normal terhadap rangsangan yang diterima bayi.
Pengunggah juga menyebut, bayi akan merentangkan kedua tangannya dengan telapak tangan menghadap ke atas ketika terkejut.
Hingga Sabtu (20/4/2024), unggahan tersebut sudah dilihat dari 383.300 kali dan disukai 750 akun.
Lantas, apa itu refleks moro? Dan amankah mengetesnya dengan cara seperti itu?
Baca juga: Kisah Lord, Bayi 4 Bulan yang Selamat Setelah Tersapu Angin Tornado, Ditemukan di Pohon Tumbang
Dokter spesialis anak RS UNS Surakarta, Aisya Fikritama membenarkan bahwa bayi akan mengalami refleks moro. Biasanya, perilaku yang seperti ada di video terjadi di masyarakat Jawa.
“Bayi itu terjadi refleks moro, atau orang bilang refleks kagetan. Ini adalah refleks primitif atau bawaan sejak bayi lahir. (Ditandai dengan) tangannya ke atas seperti orang kaget,” ujar Aisya, saat dihubungi Kompas.com, Sabtu.
Ia menuturkan, refleks moro ini terjadi karena saraf adrenalin bayi terpicu ketika ada suara dan gerakan di sekitarnya.
Bahkan, menurutnya, bayi juga bisa kaget atau terkejut karena gerakan yang ia buat sendiri.
“Refleks moro ini secara normal akan hilang sendirinya di usia 2-3 bulan,” tuturnya.