Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai soal Unggahan Bayi Meninggal Usai Diberi Makan Pisang, Dokter: Minimal Usia 6 Bulan

Kompas.com - 08/04/2024, 14:00 WIB
Laksmi Pradipta Amaranggana,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah unggahan yang menyebutkan bayi berusia seminggu meninggal usai diberi makan pisang, ramai dibicarakan di media sosial.

Isu tersebut diunggah oleh akun X @convomf pada Sabtu (6/4/2024) pukul 21.00 WIB yang merupakan kelanjutan dari unggahan sebelumnya pada Jumat (5/4/2024).

Dalam unggahan disebutkan, ada bayi yang kondisinya kritis usai diberi makan pisang oleh ibunya.

Sehari setelah mengalami fase kritis, bayi tersebut dinyatakan meninggal dunia.

Hingga Minggu (7/4/2024), unggahan tersebut ditonton lebih dari 1,5 juta orang, disukai lebih dari 40.000 akun, dan dibagikan lebih dari 3.500 kali.

“Ipar aku ngotot ngasih makan ngasih makan pisang ke anaknya yang baru umur semingguan. Padahal udah aku kasih penjelasan kalau itu bahaya, terus sekarang anaknya masuk RS, kritis. Kalau begini kan yang kasian dia juga,” tulis pengunggah pada Jumat (5/4/2024).

“(Sudah) meninggal. Padahal harusnya sekarang kita ada di studio foto karena mau ambil foto keluarga besar. Bahkan masih nanya printilan bayi yang aku beli online belum nyampe rumah tapi yang mau pake udah gaada,” tulis pengunggah pada Sabut (6/4/2024).

Baca juga: Bayi di Ohio Meninggal Usai Ditinggal Berlibur 10 Hari, Ibunya Dipenjara Seumur Hidup


Penjelasan dokter

Terkait unggahan tersebut, dokter spesialis anak RS Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Aisya Fikritama mengatakan, anak usia 0-6 bulan tidak boleh diberikan makanan padat sama sekali.

Pada usia tersebut, bayi hanya dibolehkan mengonsumsi air susu ibu (ASI) dan susu formula saja.

Aisya juga menyayangkan masih banyak orang tua yang percaya saat anak menangis merupakan tanda sedang lapar. 

Karena terus menerus menangis dan rewel, akhirnya orang tua memberikan makanan yang tidak seharusnya dikonsumsi.

“Tentu saja ini bahaya karena bayi bisa tersedak dan yang paling fatal dapat mengakibatkan kematian,” ujar Aisya saat dihubungi Kompas.com, Minggu (7/4/2024).

Selain itu, Aisya juga mengatakan, memberikan makanan yang tak sesuai umur pada bayi dapat menyebabkan bahaya lain, seperti gangguan pencernaan, kelebihan atau kekurangan nutrisi dan kalori, dan kekurangan zat besi.

Aisya menjelaskan, anak usia 0-6 bulan sistem pencernaannya baru siap menerima asupan makanan dalam bentuk cair.

Setelah 6 bulan, bayi boleh diberikan makanan pendamping asi (MPASI) secara bertahap dan dimulai dari makanan yang dilembutkan seperti puree.

Terkait dengan usia bayi ketika bisa makan pisang, Aisya menuturkan bahwa bayi baru bisa menerima pisang sebagai makanan minimal di usia 6 bulan.

“Di usia 6 bulan baru boleh makan pisang. Itu pun dengan syarat bayi sudah bisa meraih makanan, bisa duduk sendiri, koordinasinya baik, kepalanya tegak, dan pisangnya juga wajib dilembutkan,” jelasnya.

Baca juga: 9 Ikan Lokal untuk MPASI, Terjangkau dan Bantu Cerdaskan Bayi

Halaman:

Terkini Lainnya

NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

Tren
Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut-sebut Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut-sebut Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Tren
Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Tren
Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Tren
Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Tren
Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Tren
Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Tren
Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Tren
Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Tren
La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

Tren
Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Tren
Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Tren
Hari Pendidikan Nasional 2024: Tema, Logo, dan Panduan Upacara

Hari Pendidikan Nasional 2024: Tema, Logo, dan Panduan Upacara

Tren
Beredar Kabar Tagihan UKT PGSD UNS Capai Rp 44 Juta, Ini Penjelasan Kampus

Beredar Kabar Tagihan UKT PGSD UNS Capai Rp 44 Juta, Ini Penjelasan Kampus

Tren
Semifinal Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024 Hari Ini, Pukul Berapa?

Semifinal Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024 Hari Ini, Pukul Berapa?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com