Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Studi Ungkap Madu Mentah Dapat Turunkan Gula Darah dan Kolesterol

Kompas.com - 20/03/2024, 07:00 WIB
Laksmi Pradipta Amaranggana,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah penelitian pada Juli 2023 yang diterbitkan oleh jurnal Nutrition Reviews mengungkapkan bahwa konsumsi madu mentah dikaitkan dengan penurunan kadar gula darah puasa, kadar kolesterol total, dan kadar trigliserida.

Madu mentah sendiri adalah madu yang belum melalui proses pengolahan apapun, sehingga kandungan gizinya cenderung banyak dan bervariasi.

Jurnal dengan judul Effect of honey on cardiometabolic risk factors: a systematic review and meta-analysis ini menggunakan tinjauan sistematis dan meta-analisis.

Selain itu, penelitian ini menggunakan sistem grading of recommendations, assesement, development, and evaluation (GRADE) untuk mengevaluasi dan mensintesis penelitian sebelumnya tentang madu.

Ahli diet bersertifikat serta spesialis perawatan diabetes di Rumah Sakit Huntington, New York, Amerika Serikat, Stephanie Schiff mengatakan bahwa lebih dari 100 organisasi di seluruh dunia mendukung sistem GRADE.

“Merupakan meta-analisis yang kuat dan komprehensif dengan ukuran sampel yang besar,” ungkap Schiff, dikutip dari Healthline, Sabtu (29/4/2023).

Tinjauan tersebut dilakukan dengan menggunakan 18 uji coba terkontrol dengan total 1.105 partisipan.

Uji coba yang berbeda membandingkan peningkatan konsumsi madu dengan pola makan peserta yang biasa mengonsumsi sukrosa atau konsumsi sirup jagung tinggi fruktosa.

Para peneliti menemukan bukti dengan tingkat kepastian rendah yang mengaitkan konsumsi madu dengan peningkatan kontrol gula darah, kadar kolesterol, dan trigliserida “jahat” atau low-density lipoprotein.

Selain itu, peneliti juga menemukan bukti dengan tingkat kepastian tinggi yang menghubungkan madu dengan peningkatan kadar kolesterol “baik” atau high-density lipoprotein.

Asisten profesor nutrisi sains di Vanderbilt University School of Nursing di Nashville, Tennesse, Amerika Serikat, Jamie Pope mengatakan bahwa penelitian ini menunjukkan adanya manfaat mengganti gula rafinasi tambahan yang umum dikonsumsi dengan madu.

“Satu sendok teh madu tidak akan menghasilkan apa-apa. Namun, kebiasaan mengganti gula rafinasi dengan madu seiring waktu mungkin berdampak positif bagi masyarakat,” ujar Pope.

Baca juga: Apakah Penderita Diabetes Bisa Mengonsumsi Madu?


Kandungan dalam madu mentah untuk mengatasi penyakit

Meskipun madu pada dasarnya terdiri dari gula glukosa dan fruktosa yang tidak dimurnikan, madu juga mengandung senyawa lain yang mungkin memiliki efek kardiometabolik.

Madu juga mengandung air dan serbuk sari, vitamin, mineral seperti potasium dan magnesium, serta antioksidan.

Selain itu, madu juga mengandung beberapa fitokimia seperti flavonoid, yang mungkin berperan dalam dampak positif kardiometabolik.

Halaman:

Terkini Lainnya

Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Tren
10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

Tren
Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal 'Grammar'

Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal "Grammar"

Tren
Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Tren
Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Tren
Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Tren
Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Tren
Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Tren
Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Tren
Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Tren
BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

Tren
Muncul Kabar Dita Karang dan Member SNSD Ditahan di Bali, Ini Penjelasan Imigrasi

Muncul Kabar Dita Karang dan Member SNSD Ditahan di Bali, Ini Penjelasan Imigrasi

Tren
10 Mata Uang Terkuat di Dunia 2024, Dollar AS Peringkat Terakhir

10 Mata Uang Terkuat di Dunia 2024, Dollar AS Peringkat Terakhir

Tren
Cara Ubah File PDF ke JPG, Bisa Online atau Pakai Aplikasi

Cara Ubah File PDF ke JPG, Bisa Online atau Pakai Aplikasi

Tren
Mengenal Penyakit Infeksi Arbovirus, Berikut Penyebab dan Gejalanya

Mengenal Penyakit Infeksi Arbovirus, Berikut Penyebab dan Gejalanya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com