Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teleskop James Webb Temukan Bukti Bintang Pertama di Alam Semesta, Terletak di Galaksi Terjauh

Kompas.com - 13/03/2024, 21:30 WIB
Alicia Diahwahyuningtyas,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Para astronom menemukan bukti keberadaan bintang pertama di alam semesta melalui pengamatan via James Webb Space Telescope (JWST).

Di mana, bukti keberadaannya terletak di salah satu galaksi terjauh, GN-z11. Galaksi ini ditemukan oleh teleskop Hubble pada 2015, dilansir dari Livescience.

Sebelum diluncurkannya teleskop James Webb, galaksi ini dianggap sebagai galaksi terjauh yang pernah diketahui.

Dengan pergeseran merah 10,6, akan lebih masuk akal jika kita berbicara tentang berapa lama galaksi ini ada, daripada seberapa jauh jaraknya.

Untuk diketahui, pergeseran merah adalah efek ketika frekuensi cahaya yang diamati lebih rendah daripada frekuensi aslinya.

Baca juga: Satelit NASA Memotret Fenomena Awan Berlubang di Langit Meksiko, Fenomena Apa Itu?

GN-z11 adalah galaksi paling terang

GN-z11 merupakan galaksi paling terang yang diketahui pada pergeseran merah ini.

Tak hanya itu, galaksi GN-z11 juga telah menjadi tema umum untuk galaksi-galaksi dengan pergeseran merah tinggi yang sekarang hampir secara teratur ditemukan di alam semesta awal oleh JWST.

Banyak di antaranya yang tampak jauh lebih terang daripada yang diperkirakan oleh model pembentukan galaksi. Prediksi tersebut didasarkan pada model standar kosmologi.

Kini, hasil pengamatan terbaru JWST berhasil menjelaskan apa yang sedang terjadi.

Tim astronomi yang dipimpin oleh Roberto Maiolino dari University of Cambridge telah menyelidiki GN-z11 dengan menggunakan dua instrumen inframerah dekat milik JWST, yaitu Near-Infrared Camera (NIRCam) dan Near-Infrared Spectrometer (NIRSpec).

Baca juga: NASA Cari Relawan untuk Simulasi Tinggal di Mars Selama Satu Tahun

Bukti keberadaan bintang pertama

Para peneliti menemukan bukti adanya bintang generasi pertama, yang disebut bintang Populasi III.

Selain itu, ditemukan juga adanya lubang hitam supermasif yang melahap materi dalam jumlah besar dan bertumbuh dengan laju yang sangat cepat.

Para ilmuwan bisa menghitung usia sebuah bintang berdasarkan kelimpahan elemen beratnya. Elemen ini dibentuk oleh generasi bintang sebelumnya yang hidup dan mati, yang memuntahkan elemen-elemen berat tersebut ke ruang angkasa.

Pada akhirnya, elemen itu akan didaur ulang di area pembentukan bintang untuk membentuk bintang-bintang baru.

Bintang-bintang termuda yang terbentuk dalam kurun waktu lima atau enam miliar tahun terakhir disebut sebagai bintang Populasi I. Bintang tersebut memiliki kelimpahan unsur berat yang paling tinggi.

Halaman:

Terkini Lainnya

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

Tren
Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Tren
Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Tren
Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Tren
Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Tren
10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

Tren
Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal 'Grammar'

Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal "Grammar"

Tren
Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Tren
Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Tren
Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Tren
Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Tren
Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Tren
Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Tren
Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Tren
BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com