Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teleskop James Webb Temukan Bukti Bintang Pertama di Alam Semesta, Terletak di Galaksi Terjauh

Kompas.com - 13/03/2024, 21:30 WIB
Alicia Diahwahyuningtyas,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

Sementara itu, Matahari adalah bintang Populasi I.

Bintang-bintang yang lebih tua mengandung lebih sedikit unsur berat karena generasi bintang-bintang sebelumnya lebih sedikit.

Peneliti menyebutnya bintang-bintang Populasi II, di mana bintang-bintang ini tinggal di area tertua di galaksi Bima Sakti.

Namun, bintang-bintang Populasi III sampai saat ini masih berupa hipotesis.

Bintang-bintang ini merupakan bintang-bintang pertama yang terbentuk, dan karena tidak ada bintang lain yang terbentuk sebelumnya, bintang-bintang ini tidak memiliki unsur berat dan hanya terbuat dari hidrogen dan helium murni yang ditempa selama Big Bang.

Baca juga: Mengenal Galaksi, Sistem Bintang yang Membentuk Alam Semesta

Massa bintang pertama

Bintang-bintang pertama ini juga diperkirakan sangat bercahaya dengan massa yang setara dengan massa beratus-ratus kali lipat massa Matahari.

Meskipun para astronom masih belum melihat bintang Populasi III secara langsung, tim Maiolino mendeteksi bukti tidak langsung keberadaan bintang-bintang tersebut di GN-z11.

NIRSpec mengamati gumpalan helium terionisasi di dekat tepi GN-z11.

"Fakta bahwa kita tidak melihat hal lain selain helium menunjukkan bahwa gumpalan ini pasti cukup murni," kata Maiolino dalam sebuah pernyataan.

"Ini adalah sesuatu yang diharapkan oleh teori dan simulasi di sekitar galaksi-galaksi masif dari zaman ini, bahwa seharusnya ada kantong-kantong gas murni yang masih ada di dalam lingkaran cahaya, dan ini bisa saja runtuh dan membentuk bintang-bintang Populasi III," imbuhnya.

Gas helium ini terionisasi oleh sesuatu yang menghasilkan sinar ultraviolet dalam jumlah besar dan sesuatu itu disimpulkan sebagai bintang Populasi III.

Kemungkinan, helium yang dilihat merupakan materi sisa pembentukan bintang-bintang tersebut.

Jumlah cahaya ultraviolet yang dibutuhkan untuk mengionisasi semua gas tersebut membutuhkan sekitar 600.000 massa bintang, yang bersinar dengan kecerlangan 20 triliun kali lebih terang daripada Matahari.

Angka-angka ini menunjukkan bahwa galaksi-galaksi jauh seperti GN-z11 seharusnya lebih mahir dalam membentuk bintang-bintang masif daripada galaksi-galaksi di alam semesta modern.

Sementara itu, berdasarkan hasil penelitian kedua, tim Maiolino juga menemukan bukti keberadaan lubang hitam bermassa dua juta massa matahari di pusat GN-z11.

Halaman:

Terkini Lainnya

5 Negara yang Tak Punya Bandara, Bagaimana Cara ke Sana?

5 Negara yang Tak Punya Bandara, Bagaimana Cara ke Sana?

Tren
Kata Media Asing soal Indonesia Vs Guinea, Ada yang Soroti Kartu Merah Shin Tae-yong

Kata Media Asing soal Indonesia Vs Guinea, Ada yang Soroti Kartu Merah Shin Tae-yong

Tren
Manfaat Buah dan Sayur Berdasar Warnanya, Merah Bisa Cegah Kolesterol Tinggi

Manfaat Buah dan Sayur Berdasar Warnanya, Merah Bisa Cegah Kolesterol Tinggi

Tren
16 Negara yang Lolos Berlaga di Sepak Bola Olimpiade Paris 2024, Termasuk Guinea

16 Negara yang Lolos Berlaga di Sepak Bola Olimpiade Paris 2024, Termasuk Guinea

Tren
Duduk Perkara Rektor Unri Polisikan Mahasiswa yang Protes UKT, Berakhir Cabut Laporan

Duduk Perkara Rektor Unri Polisikan Mahasiswa yang Protes UKT, Berakhir Cabut Laporan

Tren
Jarang Diketahui, Ini 9 Manfaat Jalan Kaki Tanpa Alas Kaki di Pagi Hari

Jarang Diketahui, Ini 9 Manfaat Jalan Kaki Tanpa Alas Kaki di Pagi Hari

Tren
Muncul Fenomena ASI Bubuk, IDAI Buka Suara

Muncul Fenomena ASI Bubuk, IDAI Buka Suara

Tren
Ramai soal ASI Bubuk, Amankah Dikonsumsi Bayi?

Ramai soal ASI Bubuk, Amankah Dikonsumsi Bayi?

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang 10-11 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang 10-11 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Pertandingan Indonesia Vs Guinea | Wacana Pembongkaran Separator Ring Road Yogyakarta

[POPULER TREN] Pertandingan Indonesia Vs Guinea | Wacana Pembongkaran Separator Ring Road Yogyakarta

Tren
Situs Panganku.org Beralih Fungsi Jadi Judi Online, Kemenkes dan Kemenkominfo Buka Suara

Situs Panganku.org Beralih Fungsi Jadi Judi Online, Kemenkes dan Kemenkominfo Buka Suara

Tren
Kapan Pengumuman Hasil Tes Online 1 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Kapan Pengumuman Hasil Tes Online 1 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Tren
Ramai soal Surat Edaran Berisi Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik, Ini Kata DLH

Ramai soal Surat Edaran Berisi Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik, Ini Kata DLH

Tren
Saat Penyambut Tamu Acara Met Gala Dipecat karena Lebih Menonjol dari Kylie Jenner...

Saat Penyambut Tamu Acara Met Gala Dipecat karena Lebih Menonjol dari Kylie Jenner...

Tren
Kronologi dan Motif Ibu Racuni Anak Tiri di Rokan Hilir, Riau

Kronologi dan Motif Ibu Racuni Anak Tiri di Rokan Hilir, Riau

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com