Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Jenis Ikan Paling Beracun, Tak Boleh Disantap Sembarangan

Kompas.com - 08/03/2024, 11:00 WIB
Diva Lufiana Putri,
Ahmad Naufal Dzulfaroh

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tidak semua jenis ikan aman untuk dikonsumsi manusia. Beberapa ikan mengandung racun atau bisa dalam kadar tertentu yang dapat membahayakan tubuh.

Racun atau bisa pada tubuh ikan biasanya berfungsi sebagai alat pertahanan diri jika merasa terancam.

Saat dikonsumsi, kandungan racun dalam hewan ini umumnya tidak dapat dihancurkan oleh sistem pencernaan, sehingga menimbulkan efek negatif pada tubuh.

Bukan mendapat manfaat, makan ikan beracun pun justru memicu masalah kesehatan, bahkan kematian.

Lantas, apa saja ikan paling beracun yang sebaiknya tidak dimakan?

Baca juga: Ciri Ikan Mengandung Merkuri, Cek untuk Hindari Masalah Kesehatan


Jenis ikan paling beracun tak boleh dimakan sembarangan

Berikut sejumlah ikan paling beracun di dunia yang lebih baik dihindari untuk mencegah masalah kesehatan:

1. Ikan buntal

Dilansir dari Britannica, ikan buntal atau ikan fugu populer dengan kemampuannya untuk mengembang seperti balon saat diganggu.

Jenis ikan dari keluarga Tetraodontidae ini ditemukan di perairan laut hangat dan beriklim sedang di seluruh dunia.

Mereka memiliki kulit yang keras dan biasanya berduri, dengan gigi menyatu yang membentuk struktur seperti paruh disertai belahan di tengah setiap rahang.

Meski berbentuk lucu, ikan buntal mengandung racun yang sangat kuat bernama tetrodotoksin.

Dikutip dari Kompas.com (11/3/2020), paparan tetrodotoksin dapat menyebabkan diare, sakit perut, pegal-pegal, hingga kesulitan bergerak atau berbicara.

Jika tak segera ditangani, korban dapat mengalami kesulitan bernapas, tekanan darah abnormal, atau bahkan koma dan kematian.

Racun tetrodotoksin ditemukan pada kulit dan organ dalam ikan buntal, termasuk hati, ovarium, dan usus.

Sementara itu, jaringan otot atau dagingnya relatif rendah racun, sehingga agak aman untuk dimakan. Namun, hanya koki terlatih dan bersertifikat yang diperbolehkan mengolah ikan ini untuk dikonsumsi.

Pasalnya, kasus keracunan tetrodotoksin sering terjadi karena pengolahan ikan buntal yang tidak tepat.

Baca juga: Daftar Ikan Laut Tinggi Merkuri, Perlu Dihindari untuk Cegah Penyakit

Halaman Berikutnya
Halaman:

Terkini Lainnya

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

Tren
Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Tren
Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Tren
Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Tren
Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Tren
10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

Tren
Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal 'Grammar'

Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal "Grammar"

Tren
Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Tren
Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Tren
Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Tren
Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Tren
Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Tren
Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Tren
Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Tren
BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com