Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Studi Ungkap Ikan Kecil Ini Bisa Mengeluarkan Suara Lebih Keras daripada Gajah

Kompas.com - 29/02/2024, 10:00 WIB
Aditya Priyatna Darmawan,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah studi mengungkapkan bahwa salah satu spesies ikan kecil yang panjangnya tidak lebih dari setengah inci atau sekitar 2 sentimeter ini bisa menghasilkan suara lebih keras daripada gajah atau menyamai suara tembakan pistol.

Dikutip dari CNN, Rabu (28/2/2024), ikan kecil bertubuh transparan yang hidup di perairan dangkal Myanmar ini bernama Danionella cerebrum.

Menurut studi tersebut, D. cerebrum dapat menghasilkan suara melebihi 140 desibel.

“Ini sebanding dengan suara yang dirasakan manusia saat pesawat lepas landas pada jarak 100 meter dan sangat tidak biasa bagi hewan berukuran kecil,” kata penulis studi dan ahli ikan di Museum Sejarah Alam Senckenberg di Dresden, Jerman, Ralf Britz dalam siaran persnya, Selasa (27/2/2024).

Sementara, gajah yang merupakan hewan berukuran besar hanya mampu mengeluarkan suara hingga 125 desibel dengan belalainya.

Baca juga: Gurita Disebut Gemar Meninju Ikan karena Dendam, Pakar Beri Penjelasan

Cara D. cerebrum mengeluarkan suara

Untuk mengetahui bagaimana D. cerebrum menghasilkan suara yang keras, para peneliti di studi itu menggunakan rekaman video berkecepatan tinggi dan pemindaian micro-CT.

Para peneliti juga menganalisis informasi genetik dalam proses meneliti ikan tersebut.

Ditemukan, pejantan dari spesies ikan ini memiliki alat penghasil suara yang unik, meliputi beberapa tulang dan otot mereka.

“Memiliki alat penghasil suara yang unik yang mencakup tulang rawan drum, tulang rusuk khusus, dan otot yang tahan terhadap kelelahan," bunyi keterangan penelitian tersebut.

D. cerebrum kemudian mengeluarkan suara dengan memukul tulang rawan ke kantung renang mereka.

Kantung renang adalah organ berisi gas yang memungkinkan ikan untuk mempertahankan posisi kedalaman di dalam air dan menghasilkan denyut nadi yang cepat.

Denyut dengan frekuensi yang lebih tinggi akan dihasilkan dengan menekan kandung kemih renang dari sisi kiri dan kanan secara bergantian.

Sedangkan, denyut dengan frekuensi yang lebih rendah dibuat dengan menggunakan penekanan unilateral berulang-ulang pada sisi tubuh yang sama.

Baca juga: Ikan Pari Hamil Tanpa Pejantan, Ahli Ungkap Kemungkinan Dibuahi Hiu

Taktik pejantan

Penelitian tersebut menilai, denyut itu digunakan oleh D. cerebrum untuk berkomunikasi satu sama lain di perairan yang keruh.

"Kami berasumsi bahwa persaingan antara ikan jantan dalam lingkungan yang terbatas secara visual ini berkontribusi pada pengembangan mekanisme khusus untuk komunikasi akustik," ucap Britz.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com