Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Napak Tilas Asal Usul Tango

Kompas.com - 20/02/2024, 18:30 WIB
Jaya Suprana,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

PERTAMA kali mengenal istilah Tango, ketika saya masih berusia sekitar sepuluh tahun pada akhir dasawarsa limapuluhan abad XX melalui lagu gubahan Sebastian de Yradier berjudul “La Paloma”.

Karena Yradier kelahiran Spanyol, semula saya duga Tango berasal dari Spanyol. Kemudian saya mulai belajar main pianoforte, mengenal lagu Tango mahakarya Isaac Albeniz dari Espana opus 165 nomor 2.

Namun kemudian saya menduga Tango berasal dari Italia setelah menonton film “Scent of A Woman” dengan pemeran utama Al Pacino yang keturunan Italia tersohor akibat film serial The Godfather berdasar novel karya Mario Puzzo diangkat ke layar lebar oleh Francis Ford Copolla yang keduanya juga keturunan Italia.

Sineas Italia, Bernardo Bertolluci juga menggarap film kontroversial “Ultimo Tango di Parigii” nan heboh adegan eksplisit seksual sampai disensor oleh distributornya sendiri. Meski kemudian MGM merilis adegan-adegan yang disensor.

Saya baru tesadar atas kekeliruan saya terhadap asal-muasal Tango setelah saya berkunjung ke Buenos Aires.

Di ibukota Argentina itulah baru saya sadar bahwa Tango berasal bukan Spanyol atau Italia, tetapi Argentina.

Adalah Aylawati Sarwono yang sempat memelajari seni tari Tango on the spot di Buenos Aires yang mengoreksi kekeliruan keyakinan saya sehingga kini saya yakin Tango memang berasal dari Argentina.

Kemudian Aylawati Sarwono mendalami praktik dan teori seni tari Tango langsung di bawah bimbingan anggota Theatre de L’Esabeau, Juanito Juarez.

Sebagai jenis seni-tari, Tango berdaulat dengan ciri khas berhenti gerak pada posisi tubuh cukup sulit bagi pihak perempuan diiringi birama 2/4 atau 4/4, meski ada pula tango walsa dengan birama 6/8 relatif berayun cepat dengan empat triol.

Tango memang dilahirkan di kawasan klab malam remang-remang Buenos Aires, di mana suasana hentak-hentak flamenko Spanyol berbaur dengan dinamika milonga sebagai seni tari rakyat Argentina berbumbu irama habanera Kuba yang digunakan Isaac Albeniz di dalam opera Carmen.

Semula pada masa awal Tango bersuasana gembira dan dinamis. Namun setelah tahun 1920 atmosfer musik dan lirik Tango berevolusi menjadi romantis serta melankolis.

Langkah Tango yang semula eksuberan juga beralih-sukma menjadi langkah dansa balloom mulus mengarungi lantai dengan birama 2/4 menjadi 4/4 atau 4/8.

Kemudian Tango melanglang-buana ke Kuba, Miami, New York, Los Angeles, London dan Paris sehingga Tango bergabung dengan Walsa, Quick-Step, Foxtrott, Rumba, Cha-Cha, Samba, Jive dan lain-lain masuk ke kategori dansa ball-room.

Para komponis dan koreografer Tango yang tercatat dengan tinta emas di lembaran sejarah Tango antara lain Juan d’Arienzo, Anibal Troilo, Osvaldo Pugliese, Carlos Di Sarli, Francisco Canaro, Carlos Gardel dan tentu saja Astor Piazolla.

Setelah festival “Tango in Paradise” prakarsa Ratih Soe Kosasie diselenggarakan secara rutin sejak tahun 2012 di pulau Bali, maka kini pulau Dewata telah menjadi satu di antara pusat pertemuan utama para penari profesional maupun amatir Tango yang berduyun-duyun berdatangan dari segenap pelosok planet bumi abad XXI.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com