Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER TREN] Alasan Telur Siput Merah Muda Harus Dihancurkan | Efek Jalan Kaki 20.000 Langkah per Hari

Kompas.com - 14/02/2024, 06:45 WIB
Alinda Hardiantoro,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Salah satu populer kanal Tren sepanjang Selasa (13/2/2024) hingga Rabu (14/2/2024) adalah soal alasan mengapa telur siput warna merah muda harus segera dihancurkan.

Seorang warganet menyarankan, setiap kita menemukan telur siput warna merah muda, kita harus segera menghancurkannnya. Ternyata memang ada alasan ilmiah di balik langkah ini.  

Selain itu yang menjadi populer kanal Tren selanjutnya adalah efek jalan kaki 20.000 langkah per hari.

Ini selengkapnya:

1. Alasan telur siput merah muda harus dihancurkan

Seorang warganet menyebut agar telur siput berwarna pink atau merah muda perlu dihancurkan.

Narasi dalam video mengatakan, butiran merah muda menggerombol tersebut akan menetas menjadi siput yang berdampak buruk bagi lingkungan jika dibiarkan utuh.

Dosen Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, drh Slamet Raharjo membenarkan bahwa telur siput berwarna merah muda perlu dihancurkan.

Telur siput berwarna merah muda adalah telur dari keong mas, spesies yang berasal dari luar Indonesia.

Ini alasan selengkapnya:

Telur Siput Warna Merah Muda Harus Dihancurkan, Apa Alasannya?

2. Efek jalan kaki 20.000 langkah per hari

Jalan kaki adalah olahraga paling murah dan mudah yang bisa dilakukan oleh semua orang.

Penelitian yang diterbitkan dalam European Journal of Preventive Cardiology 2023 menemukan, berjalan 2.337 langkah per hari dapat mengurangi risiko kematian akibat penyakit kadiovaskular.

Sejumlah warga di London, Inggris dan New York, Amerika Serikat melampaui batas target 10.000 langkah per hari dengan berjalan sebanyak 20.000-25.000 langkah per hari.

Salah satu efek yang akan terjadi jika kita berjalan kaki 20.000 langkah per hari adalah adanya penurunan berat badan.

4 Hal yang Terjadi pada Tubuh Saat Jalan Kaki 20.000 Langkah per Hari

Halaman:

Terkini Lainnya

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

Tren
Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Tren
Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Tren
Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Tren
Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Tren
10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

Tren
Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal 'Grammar'

Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal "Grammar"

Tren
Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Tren
Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Tren
Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Tren
Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Tren
Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Tren
Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Tren
Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Tren
BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com